Ladiestory.id - Demam adalah gejala atau tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit atau infeksi. Demam merangsang pertahanan tubuh, mengirimkan sel darah putih dan sel "pejuang" lainnya untuk melawan dan menghancurkan penyebab infeksi. Demam bisa dirasakan oleh siapa saja termasuk anak-anak hingga orang dewasa.
Kondisi demam pada anak biasa akan memburuk saat di malam hari dan biasanya akan mengalami peningkatan yang signifikan. Menurut American Academy of Pediatrics, jika anak berusia di bawah 3 bulan dan memiliki suhu 100.4 ° F (38 ° C) atau lebih tinggi, maka anda harus segera menghubungi penyedia layanan kesehatan untuk segera mendapatkan diagnosis. Namun, ketika anak mengalami demam di malam hari, maka parents tak perlu panik dan dapat mengantisipasi dengan melakukan enam cara berikut ini.
Jaga Anak Tetap Terhidrasi
Semua anak pasti pernah mengalami demam dari waktu ke waktu. Biasanya, demam tidak berbahaya atau buruk bagi anak-anak. Bahkan bisa menjadi hal yang baik karena dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi. Dilansir dari Kids Health, demam pada anak-anak di malam hari bisa terjadi karena beberapa hal diantaranya :
- Overdressing atau menggunakan pakaian berlebihan. Bayi, terutama yang baru lahir dapat mengalami demam jika mereka berpakaian berlebihan, dibungkus dengan selimut atau di lingkungan yang panas karena mereka tidak mengatur suhu tubuh mereka sebaik anak-anak yang lebih tua pada umumnya.
- Imunisasi. Bayi dan anak-anak terkadang mengalami demam ringan yang berlangsung sekitar satu hari setelah mendapatkan vaksinasi.
- Tumbuh gigi. Seorang anak yang sedang tumbuh gigi mungkin mengalami sedikit peningkatan suhu tubuh, tetapi itu mungkin bukan penyebabnya jika suhunya lebih tinggi dari 100 ° F (37,8 ° C).
- Penyakit infeksi pada anak seperti influenza, cacar air, gastroenteritis dan sebagainya.
- Gangguan autoimun hingga gangguan otak pada anak.
Anda bisa membantu mendorong anak anda untuk lebih banyak mengonsumsi cairan seperti minum air putih, ASI, susu atau mengonsumsi sup. Hindari si kecil untuk mengonsumsi minuman bersoda ataupun teh karena akan memperburuk dehidrasi dan membuat anak lebih sering buang air kecil.
Gunakan Pakaian Tipis
Saat anak demam sebaiknya ganti pakaian anak menggunakan pakaian tipis dan lembut supaya suhu panas yang ada dalam tubuh si kecil dapat keluar sehingga demam akan lebih cepat untuk turun. Overdressing saat anak demam justru akan memerangkap panas tubuh dan menyebabkan suhu tubuh meningkat. Selain itu, parents juga harus memperhatikan suhu ruangan tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin.
Kompres dengan Air Hangat
Parents, saat anak demam sebaiknya jangan menyeka atau mengompres anak Anda dengan air es atau air dingin selama lebih dari 30 menit setiap kalinya. Alangkah lebih baik, Anda bisa mengompres dengan air hangat di lipatan tubuh seperti ketiak, leher, lipatan paha maupun area selangkangan.
Berikan Obat Penurun Panas
Dilansir dari Health Hub, saat anak mengalami demam dengan suhu 38 ° C segera berikan anak obat penurun panas dengan kandungan parasetamol atau ibuprofen (asalkan anak Anda tidak memiliki riwayat alergi). Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum memberikan obat yang tepat.
Skin to Skin Contact
Menurut Dokter Trinh Thi Thanh Huyen, Department of Obstetrics and Gynecology - Vinmec Hai Phong International General Hospital mengungkapkan skin to skin contact atau kontak kulit ke kulit dianggap sebagai perawatan suportif dan membantu anak-anak merasa aman dan nyaman selama demam. Ketika anak yang demam didekatkan ke kulit ibu ataupun ayahnya, maka hormon cinta ibu maupun ayah akan membantu bayi merasa lebih nyaman.
Perbanyak Istirahat
Anak yang sakit harus beristirahat dengan tenang, jagalah kondisi tempat tidur anak tetap bersih dan sehat. Jika anak Anda tampak sehat, responsif dan dapat menerima makanan atau minum dengan baik meskipun sedang demam, biarkan dia beristirahat dan selimuti dia untuk menjaga suhu tubuhnya tetap di bawah 38˚C.