1. Lifestyle
  2. Bahaya! Jangan Lakukan 6 Hal Ini di Tahun Baru Imlek
Lifestyle

Bahaya! Jangan Lakukan 6 Hal Ini di Tahun Baru Imlek

Bahaya! Jangan Lakukan 6 Hal Ini di Tahun Baru Imlek

Pantangan di Tahun Baru Imlek. (Special)

Ladiestory.id - Di balik meriahnya perayaan Imlek, rupanya terdapat segudang cerita dan fakta yang menarik. Selain menggunakan warna merah, ternyata ada juga berbagai pantangan yang tidak boleh dilakukan di tahun baru Imlek. Jika dilanggar, maka dipercaya akan membawa petaka bagi mereka yang melakukannya. Apa saja itu?

1. Tidak Boleh Menggunakan Pakaian Warna Putih dan Hitam

Ilustrasi baju putih-hitam. (Special)

Identik dengan merah, warna ini melambangkan kehabagiaan dan harapan. Sehingga sangat dilarang menggunakan pakaian berwarna putih dan hitam di hari raya Imlek.

Sebab kedua warna tersebut sangat erat berkaitan dengan warna berkabung. Ketika menggunakan kedua warna tersebut untuk merayakan Imlek sangat bertolak belakang dengan harapan untuk tahun baru, yaitu kebahagiaan.

2. Tidak Boleh Minum Obat dan Pergi ke Rumah Sakit

Ilustrasi minum obat. (Special)

Larangan yang kedua ketika Imlek adalah tidak diperbolehkan minum obat dan pergi periksa ke dokter. Kedua hal ini adalah hal tabu di hari pertama tahun yang baru. Jika ada seseorang yang melakukannya, diyakini dia akan jatuh sakit sepanjang tahun.

Di beberapa desa Tiongkok, setelah lonceng di kuil berdentang di tengah malam Imlek, orang yang sedang sakit memecahkan gerabah tempat obat. Tradisi memecahkan gerabah obat diyakini mampu mengusir pergi berbagai penyakit di tahun yang baru.

3. Dilarang Sarapan Bubur

Ilustrasi bubur. (Special)

Bubur merupakan salah satu menu sarapan orang Indonesia. Biasanya orang sarapan bubur sebab mampu mengisi perut kosong namun tidak membuat kekenyangan.

Namun siapa sangka menu ini sangat dilarang menjadi menu sarapan di hari Imlek. Pasalnya, bubur dianggap kemiskinan dan tidak akan membawa keberuntungan di tahun baru.

Tradisi Cina menganggap bahwa, bubur sebagai sarapan orang yang ingin mengawali tahun baru dengan "kemiskinan". Bubur menjadi sebuah pertanda yang buruk di hari pertama di tahun baru.

4. Dilarang Membersihkan Rumah

Ilustrasi membersihkan rumah. (Special)

Pada dasarnya membersihkan rumah merupakan kegiatan sehari-hari yang seolah wajib dilakukan. Terlebih saat hari raya, berbenah rumah menjadi hal yang harus dilakukan sebab akan ada tamu yang berkunjung.

Namun justru membersihkan rumah di hari Imlek sangatlah dilarang. Membersihkan rumah dianggap "menyapu kemakmuran dan keberuntungan."

Lalu bagaimana jika ada tamu yang berkunjung dan rumah berantakan? Kebanyakan orang Tionghoa membersihkan rumah dan membuang sampah sebelum merayakan tahun baru.

Bahkan mereka kerap menyembunyikan alat-alat pembersih rumah agar tidak refleks menyapu dan bersih-bersih. Karena dianggap dapat menyapu kemakmuran, membersihkan rumah hanya boleh dilakukan sehari sesudah dan sebelum merayakan imlek. Namun dengan syarat sampah yang terkumpul tidak melewati pintu depan rumah.

Hampir semua orang Tiongoa menuruti hal ini. Sebab jika melanggar pantangan ini, mereka mempercayai salah satu anggota keluarga akan mati.

5. Tidak Boleh Keramas dan Potong Rambut

Ilustrasi keramas. (Special)

Bagi perempuan, biasanya rambut "badai" didapatkan usai keramas. Namun rupanya, Imlek melarang seseorang keramas dan potong rambut.

Kegiatan ini dipercaya menjadi hal yang buruk. Sama dengan 'mencuci kekayaan' di awal tahun baru Imlek serta dipercaya akan sulit untuk menjadi kaya. Hal ini sesuai dengan kata "rambut" dalam bahasa Mandarin yakni  memiliki karakter. Selain itu juga memiliki pengucapan yang sama dengan kata ‘fa’ dalam ‘facai’, yang berarti 'menjadi kaya'.

Sama halnya dengan potong rambut di Imlek yang dipercaya mampu membawa malapetaka. Oleh sebab itu, keramas dan potong rambut menjadi pantangan bagi yang merayakan Imlek.

6. Memecahkan Benda

Ilustrasi benda pecah. (Special)

Orang Tionghoa akan berhati-hati dalam melakukan aktivitas di hari raya Imlek agar tidak memecahkan benda, seperti gelas, piring, cermin, atau vas. Pasalnya, jika seseorang memecahkan benda, dipercaya akan terjadi kerugian uang serta perpecahan dalam keluarga di kemudian hari.

Jika tidak sengaja memecahkan benda tersebut, harus dikumpulkan dan dibungkus kertas atau kain merah. Kemudian barulah dibuang pada hari kelima usai perayaan Imlek.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel