1. Health
  2. Tinggal di Iklim Tropis? Pahami Gejala Penyakit Heat Stroke dan Cara Penanganannya
Health

Tinggal di Iklim Tropis? Pahami Gejala Penyakit Heat Stroke dan Cara Penanganannya

Tinggal di Iklim Tropis? Pahami Gejala Penyakit Heat Stroke dan Cara Penanganannya

Ilustrasi seseorang mengalami heat stroke. (Getty Images)

Ladiestory.id - Tinggal di negara dengan iklim panas dan kering seperti Indonesia, memang membutuhkan kekuatan fisik yang kuat. Terutama, bagi kamu yang sehari-harinya beraktivitas di luar ruangan dan mengharuskan bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Maka, kamu perlu menjaga kesehatan tubuh dengan baik.

Pasalnya, beraktivitas di luar ruangan cukup rentan untuk terpapar virus, kuman, maupun bakteri yang bisa menimbulkan penyakit. Selain itu, juga bisa berisiko mengalami salah satu penyakit yang bernama heat stroke. 

Saat mendengar tentang heat stroke, kemungkinan besar banyak orang yang belum tahu terkait penyakit satu ini. Bahkan, kemungkinan juga mengaitkannya dengan penyakit stroke lantaran penamaannya yang hampir mirip.

Namun, penyakit ini bukan seperti kondisi stroke pada umumnya, yang mengakibatkan gangguan pada saraf atau organ gerak penderitanya.

Heat stroke disebabkan karena kondisi panas lingkungan tempat seseorang berada, yang karena tidak terkompensasi dengan baik oleh tubuh, akhirnya menimbulkan penyakit ini. 

Ketika tubuh mengalami rasa panas yang hebat dan secara mendadak, maka tubuh biasanya akan beradaptasi dengan cuaca panas itu. Proses adaptasi ini tidak lantas serta merta langsung direspon dengan cepat dan baik oleh tubuh.

Semua tergantung dengan kadar panas lingkungan tempat seseorang berada. Dari sinilah, tak jarang bisa memicu kondisi heat stroke yang disebutkan tadi. 

Heat stroke ditandai dengan suhu tubuh mencapai suhu lebih dari 40 derajat Celsius dan adanya komplikasi yang melibatkan sistem saraf tubuh akibat suhu tinggi tersebut. Biasanya kondisi ini menyerang para lansia atau seseorang di atas 50 tahun. Namun, juga bisa menyerang atlet olahraga muda.

Heat stroke cukup berbahaya, karena bisa menyebabkan kerusakan pada organ penting seperti organ dalam dan otak. Oleh karena itu, sebelum terlambat sebaiknya ketahui apa saja yang menjadi gejala dari penyakit satu ini. 

Demam Tinggi dan Nyeri Kepala

Ilustrasi deman tinggi dan nyeri kepala. (Special)

Dilansir mayoclinic.org, gejala pertama dari heat stroke adalah demam tinggi dan nyeri kepala. Ketika panas yang sangat tinggi menyerang tubuh, maka rasa panas akan menyerang pertama kali di bagian kepala.

Seperti saat matahari berada tepat di atas kepala, maka tubuh akan mengkompensasikannya dengan kehilangan cairan dalam tubuh. Kondisi inilah yang rentan menimbulkan heat stroke.

Untuk menghindarinya, maka saat berada di lingkungan yang panas, perbanyaklah minum air putih sebagai pengganti cairan tubuh dan supaya tidak dehidrasi.

Karena ketika kamu mengalami dehidrasi, maka secara otomatis tubuh akan mengkompensasikannya lewat demam.

Berkeringat Deras dan Terus Menerus

Ilustrasi berkeringat terus-menerus. (Special)

Selain demam tinggi dan nyeri kepala, gejala berikutnya seperti dilansir CDC (Centers Diseases and Prevention) yakni berkeringat terus menerus dan sangat deras, tidak seperti biasanya.

Proses keluarnya keringat dari dalam tubuh memang sangat normal terjadi pada setiap manusia. Namun, pada penyakit heat stroke, keringat yang dikeluarkan oleh tubuh sangat banyak dan deras.

Hal ini lantaran efek panas yang begitu tinggi, menyebabkan tubuh bekerja keras untuk mengeluarkan cairan di dalamnya.

Nafas Terasa Cepat dan Jantung Berdebar

Ilustrasi saat sesak nafas dan nyeri dada. (Special)

Ketika panas ekstrim menyerang tubuh, maka tubuh akan menyesuaikannya secara alami. Namun, ketika terlalu panas dan tubuh tidak mampu beradaptasi, maka memicu gejala nafas terasa cepat dan jantung berdebar.

Dilansir MSDH (Missisippi State Departement of Health), salah satu gejala khas heat stroke adalah nafas yang sangat cepat. Sehingga, tubuh tidak mampu meminimalisir suasana panas ekstrim ini.

Kebingungan dan Bicara Tidak Jelas

Ilustrasi orang kebingungan. (Special)

Selain gangguan pada fisik, seseorang yang mengalami heat stroke juga bisa mengalami gangguan secara psikis atau psikologis.

Saat panas yang sangat tinggi atau ekstrim menyerang tubuh, maka dehidrasi pun menyerang. Dilansir CDC, setelah tubuh  mengalami dehidrasi, maka seseorang akan mengalami kebingungan atau bicara yang tidak jelas.

Hal ini lantaran panas yang menyerang otak, di mana otak merupakan pusat dari pengaturan aktivitas motorik, akan menyebabkan gangguan motorik. Sehingga, penderitanya akan mengalami gangguan psikis, seperti kebingungan dan bicara tidak jelas.

Pingsan

Ilustrasi saat pingsan. (Special)

Gejala terakhir, seperti di lansir CDC, ketika seseorang mengalami heat stroke akibat panas ekstrim, maka tubuh akan kehilangan dayanya atau yang sering dikenal dengan pingsan.

Pingsan terjadi akibat tubuh tidak mampu mengkompensasi lagi panas tinggi yang menyerang tubuh. Ketika pingsan, maka tubuh berhenti beroperasi sejenak dan membutuhkan istirahat untuk mendinginkan kondisi.

Itu tadi beberapa gejala heat stroke yang bisa kamu ketahui. Untuk mengatasi heat stroke, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Misalnya dengan sebisa mungkin menghindari cuaca atau pengaruh panas ekstrim yang menyerang tubuh.

Selain itu, perbanyak minum air putih untuk menggantikan kebutuhan cairan yang hilang. Dan, jika kamu mengalami heat stroke hingga menyebabkan gangguan lebih berat, jangan ragu untuk mengkonsultasikannya ke dokter. Semoga bermanfaat ya, Ladies!

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel