Ladiestory.id - Menjadi orang tua merupakan sebuah proses belajar sepanjang masa, tiap harinya orang tua pasti selalu mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan baru mengenai pola asuh anaknya. Di depan anak-anaknya, orang tua sudah seharusnya menjaga perkataannya. Ternyata, ada beberapa ucapan yang kurang baik apabila diucapkan terhadap anak.
Orang tua mungkin tidak akan menggunakan ungkapan-ungkapan kuno seperti "Tunggu sampai ayahmu pulang" atau "Aku harap kamu lebih seperti saudara perempuanmu" kepada anak-anaknya, namun ada banyak hal yang sebaiknya dihindari untuk diucapkan kepada anak.
Melansir Parents, berikut ini beberapa contoh ucapan yang seharusnya tidak dikatakan terhadap anak.
“Pekerjaan Hebat”
Penelitian telah menunjukkan bahwa melontarkan frasa umum seperti "Gadis baik" atau "Bagus sekali" setiap kali anak menguasai suatu keterampilan membuat mereka bergantung pada afirmasi orang tua daripada motivasi mereka sendiri, kata penasihat Orang Tua Jenn Berman, Psy.D., penulis “The A to Z Guide to Raising Happy, Confident Kids”.
Simpan pujian tersebut ketika memang diperlukan, dan buatlah sespesifik mungkin. Daripada mengatakan "Permainan super", katakan, "Assist yang bagus. Saya suka caramu mencari rekan setim kamu."
“Latihan Menjadikanmu Sempurna”
Memang benar bahwa semakin banyak waktu yang dicurahkan anak, keterampilannya akan semakin tajam. Namun, pepatah ini dapat meningkatkan tekanan yang dia rasakan untuk menang atau unggul.
“Ini mengirimkan pesan bahwa jika Anda melakukan kesalahan, Anda tidak berlatih cukup keras,” kata Joel Fish, Ph.D., penulis “101 Ways to Be a Terrific Sports Parent”.
Sebaliknya, dorong anak untuk bekerja keras karena dia akan berkembang dan merasa bangga dengan kemajuannya.
“Kamu Baik-baik Saja”
Saat lutut anak tergores dan menangis, naluri orang tua mungkin adalah meyakinkan mereka bahwa ia tidak terluka parah. Namun mengatakan kepada mereka bahwa mereka baik-baik saja hanya akan membuat mereka merasa lebih buruk.
Tugas orang tua adalah membantu mereka memahami dan mengatasi emosi mereka, bukan mengabaikannya. Cobalah memeluk anak dan akui apa yang mereka rasakan dengan mengatakan sesuatu seperti, "Itu tadi terjatuh." Lalu tanyakan apakah mereka ingin dibalut atau dicium—atau keduanya.
“Kami Tidak Mampu Membiayainya”
Sangat mudah untuk menggunakan respons default ini ketika anak meminta mainan terbaru kepada orang tua, tetapi hal itu mengirimkan pesan bahwa orang tua tidak bisa mengendalikan keuanganya, yang bisa jadi menakutkan bagi anak-anak, kata Jayne Pearl, penulis “Kids and Money” .
Pilihlah cara alternatif untuk menyampaikan gagasan yang sama, seperti, "Kami tidak akan membelinya karena kami menabung uang kami untuk hal-hal yang lebih penting." Jika mereka bersikeras untuk mendiskusikannya, orang tua memiliki kesempatan yang tepat untuk memulai percakapan tentang cara menganggarkan dan mengelola uang.
“Jangan Bicara dengan Orang Asing”
Ini adalah konsep yang sulit untuk dipahami oleh seorang anak kecil. Meskipun seseorang tidak dikenal, mereka mungkin tidak menganggapnya sebagai orang asing jika mereka baik. Selain itu, anak-anak mungkin salah memahami aturan ini dan menolak bantuan petugas polisi atau petugas pemadam kebakaran yang tidak mereka kenal.
Daripada memperingatkan mereka tentang orang asing, ajukan skenario, seperti "apa yang akan kamu lakukan jika pria yang tidak kamu kenal menawarimu permen dan tumpangan pulang?", dan mintalah mereka menjelaskan apa yang akan mereka lakukan. Setelah mengetahui cara mereka menangani situasi tersebut, orang tua dapat mengarahkan mereka ke tindakan yang tepat.