Ladiestory.id - Baru-baru ini di jagad media sosial dan berita di tanah air digemparkan oleh sebuah berita yang menyebutkan bahwa kasus HIV saat ini sedang tinggi. Banyak sekali anak-anak muda yang tertular virus HIV ini di sekitar Jawa Barat . HIV ini memang penyakit yang bisa menyerang siapa saja, terutama orang dengan seksual aktif.
Belum bisa disembuhkan, penyakit HIV masih bisa untuk dicegah dan dikendalikan penyebarannya. Pencegahan utama, yakni dengan hubungan seksual yang sehat. Selain itu, edukasi kepada banyak kalangan yang menjadi target penularan virus ini juga menjadi salah satu cara upaya pencegahan.
Terlebih, virus HIV ini bisa berkembang menjadi AIDS jika tidak ditangani dengan baik, bahkan dapat mengancam jiwa penyintasnya. Lalu, siapa saja orang-orang yang sangat berisiko terkena virus HIV?
Bergonta-ganti Pasangan
Golongan pertama yang sangat berisiko tertular HIV tentunya adalah orang yang sering bergonta-ganti pasangan seksual. Pernikahan yang sejatinya sebagai metode pencegahan pun tidak menjamin virus HIV ini bertransmisi ke orang lain, jika pasangan tidak memiliki rasa setia dan tingkat pemahaman terhadap virus ini juga kurang.
Pasangan Sejenis
Kemudian faktor risiko yang kedua penularan virus HIV adalah dari pasangan sejenis. Ya, terutama pasangan sejenis laki-laki dengan laki-laki. Jadi, edukasi terhadap pasangan sejenis sangat penting guna mencegah virus HIV ini berkembang dan bertransmisi dari satu orang ke orang lain.
Pengguna Narkoba
Berikutnya, orang yang sangat rentan terkena virus HIV bahkan AIDS adalah pengguna narkoba atau obat-obatan terlarang. Pengguna narkoba di sini tentunya adalah pengguna narkoba dengan jarum suntik yang tidak steril atau bergonta-ganti jarum suntik dengan orang lain.
HIV adalah virus yang hidup di darah, sehingga pengguna narkoba jarum suntik ini dapat dengan mudah mentransmisikan virusnya dari satu orang ke orang lain.
Pekerja Seks
Berikutnya, golongan yang tentunya sangat berisiko tertular virus HIV adalah pekerja seks yang tidak melakukan aktivitas seksualnya dengan sehat. Terlebih, ia tidak menggunakan alat pengaman untuk dapat mencegah virus ini bertransmisi dari satu orang ke orang lain.
Itu mengapa perlu adanya edukasi terhadap pekerja seks agar bisa menjaga aktivitas seksualnya untuk tetap sehat. Apalagi, saat ini sedang tren di masyarakat istilah "Open BO".
Tenaga Medis
Golongan terakhir yang sangat rentan terkena atau tertular virus HIV ini adalah tenaga medis. Mengapa? Hal itu karena tenaga medis sering menggunakan jarum suntik saat bekerja. Terkadang, tenaga medis yang kurang berkonsentrasi saat bekerja, dapat tertusuk jarum suntik setelah melayani pasien di fasilitas kesehatan tempatnya bekerja.
