Ladiestory.id - Beberapa olahraga dikenal dapat membakar banyak kalori, salah satunya jogging. Namun, rupanya jogging menjadi olahraga yang tidak dianjurkan bagi penderia obesitas.
Hal ini dikarenakan, jogging akan membuat penderita obesitas menanggung beban sangat berat yang berpengaruh pada lutut. Dilansir berbagai sumber, lutut yang menopang beban berlebih berisiko terkena osteoarthritis atau radang sendi.
Jika tidak boleh jogging, lantas olahraga apa yang cocok untuk penderita obesitas? Yuk simak jawabannya di bawah ini.
Jalan Kaki
Jalan kaki menjadi olahraga yang paling mudah dan murah untuk penderita obesitas. Sebab jalan kaki tidaklah terlalu mengeluarkan tenaga seperi squat.
Bahkan jalan kaki bisa dijadikan sebuah gaya hidup sehat, lho. Penderita obesitas dapat berolahraga jalan kaki kapan dan di mana saja. Oleh sebab itu, rutinlah untuk olahraga jalan kaki agar mendapat tubuh yang sehat.
Berenang
Selanjutnya olahraga yang cocok untuk penderita obesitas adalah berenang. Hal ini disebabkan beban tubuh akan ditopang oleh air. Sehingga meminimaliskan tulang dan sendi cedera akibat olahraga.
Renang merupakan salah satu olahraga low-impact. Dengan berenang, penderita obesitas dapat membakar kalori secara efektif dengan mengatur pernapasan.
Jika tidak bisa berenang, Kamu bisa berjalan di air. Bagaimana caranya?
Gerakkan kaki di air layaknya Kamu sedang berjalan di darat. Namun usahakan kaki jangan sampai menyentuh ke dasar kolam, ya. Kemudian ulangi gerakan tersebut berulang kali.
Naik Turun Tangga
Keseimbangan menjadi salah satu masalah yang sering terjadi bagi penderita obesitas. Nah, salah satu olahraga yang bisa mengatasi permasalahan ini adalah naik turun tangga.
Kamu bisa manfaatkan tangga yang ada di rumah atau di sekeliling tempat tinggalmu. Naik turun tangga juga dapat melatih kekuatan bagi penderita obesitas.
Naik ke tangga dengan kaki kanan yang kemudian disusul kaki kiri, lalu turun dan bergantian. Lakukan gerakan ini sebanyak 10 kali. Jika keseimbangan mulai goyah, Kamu bisa berpegangan pada tembok atau gagang tangga.
Jika satu set sudah selesai, ulangi gerakan tadi dengan urutan kaki yang berbeda.
Bersepeda
Bersepeda menjadi olahraga yang aman bagi penderita obesitas. Sebab olahraga yang satu ini tidak akan membentuk otot tubuh melainkan merampingkan beberapa bagian tubuh, seperti paha, pinggang, dan pantat.
Beberapa bagian tubuh tersebut biasanya menimbun terlalu banyak lemak. Nah, bersepeda mampu membakar kalori secara efektif.
Kamu bisa mengayuh sepeda selama 5 menit tanpa henti. Kemudian, istirahatlah selama 5 menit sebelum kembali mengayuh selama 5 menit. Lakukan olahraga ini dengan interval waktu tersebut.
Yoga
Bagi perempuan yang gemar melakukan olahraga yoga, biasanya mereka tidak menderita obesitas. Sebab dengan rutin melakukan olahraga ini, seseorang juga mengatur pola makan sehat.
Yoga menjadi olahraga yang efektif untuk menurunkan lemak, meskipun tidak seintensif olahraga lainnya.
Sepeda Stasioner
Jika Kamu tidak bisa bersepeda, Kamu bisa memillih sepeda stasioner untuk berolahraga. Pasalnya, orang gemuk cenderung kesulitan untuk duduk, sebab mereka tidak memiliki perut kuat.
Nah, dengan sepeda stasioner yang memiliki sandaran memudahkan penderita obesitas untuk berolahraga. Sebab tidak akan ada tekanan ke perut ataupun tulang bagian bawah.
Duduk Berdiri
Gerakan duduk dan berdiri mungkin terdengar konyol. Namun, ini merupakan salah satu olahraga yang bisa dilakukan oleh penderita obesitas. Layaknya jalan kaki dan naik turun tangga, duduk berdiri menjadi salah satu olahraga yang murah dan mudah.
Kamu bisa melakukan duduk berdiri selama 8 kali setiap hari. Untuk menjaga keseimbangan, sebaiknya tetap berpegangan pada gagang kursi agar tidak jatuh.
Jika olahraga ini sudah terbiasa, cobalah tingkatkan repetisi gerakan dan belajar untuk tidak berpegangan ke gagang kursi. Lakukan olahraga ini sekuat mungkin yang berfungsi untuk memperkuat otot kaki dan perut.