Ladiestory.id - Olahraga teratur tentunya memiliki manfaat yang baik bagi tubuh seseorang. Meski begitu, sesuatu yang dilakukan secara berlebihan akan memiliki dampak yang tidak baik pula. Pada perempuan, olahraga yang berlebihan mungkin akan berdampak pada siklus menstruasi. Menurunkan atau menambah berat badan dapat menyebabkan terlambatnya menstruasi, yang berarti menstruasi tidak terjadi sesuai waktu yang diharapkan dari siklus menstruasi.
Bagi kebanyakan perempuan, menstruasi terjadi kira-kira setiap 28 hari, meskipun lama siklus normal dapat berkisar antara 21 hingga 35 hari. Telat haid didefinisikan sebagai tidak adanya pendarahan haid selama siklus teratur ini. Ada berbagai penyebab terlambatnya menstruasi, antara lain kehamilan, ketidakseimbangan hormon, stres, perubahan berat badan yang signifikan, dan menopause.
Selain tidak adanya menstruasi, seseorang mungkin juga mengalami mual, nyeri payudara, kelelahan, atau perubahan suasana hati, terutama jika kemungkinan penyebabnya adalah kehamilan.
Melansir Healthshots, berdasarkan Layanan Kesehatan Nasional Inggris, berolahraga selama menstruasi memberikan serangkaian manfaat, termasuk meredakan kram menstruasi. Namun secara umum, terlalu banyak berolahraga adalah salah satu penyebab umum terlambat atau terlambatnya menstruasi.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Dr Sukirti Jain, olahraga dapat menyebabkan terlambatnya menstruasi melalui beberapa mekanisme yang berkaitan dengan bagaimana aktivitas fisik berdampak pada keseimbangan hormonal dan energi tubuh.
Defisit Energi
Olahraga yang intens atau berlebihan dapat meningkatkan pengeluaran energi. Jika asupan kalori tidak sesuai dengan keluaran energi, tubuh bisa mengalami defisit energi. Untuk menghemat energi, tubuh dapat memprioritaskan fungsi-fungsi penting dan mengurangi fungsi-fungsi yang kurang penting, seperti fungsi reproduksi.
Penghematan energi ini dapat menyebabkan penurunan produksi hormon reproduksi, mengganggu siklus menstruasi dan berpotensi menyebabkan terlambatnya menstruasi.
Gangguan Hormonal
Sumbu Hipotalamus-Pituitari-Ovarium (HPO) mengatur siklus menstruasi melalui sinyal hormonal, kata sang ahli. Olahraga yang intens dapat mengganggu poros hormonal, sehingga menyebabkan penurunan kadar estrogen dan progesteron, yang penting untuk menjaga siklus menstruasi yang teratur. Gangguan pada kadar hormon dapat mengakibatkan siklus tidak teratur atau terlambatnya menstruasi.
Kadar Leptin
Leptin adalah hormon yang berhubungan dengan keseimbangan energi dan pengaturan nafsu makan. Olahraga yang intens dapat menurunkan kadar leptin yang dapat memengaruhi fungsi menstruasi.
Tingkat leptin yang rendah memberi sinyal pada tubuh bahwa ia berada dalam kondisi energi rendah, yang dapat berdampak pada hormon reproduksi. Tingkat leptin yang lebih rendah dapat menyebabkan terlambatnya menstruasi dengan memberi sinyal pada tubuh untuk mengurangi aktivitas reproduksi karena cadangan energi yang dirasakan rendah.
Perubahan Lemak Tubuh
Olahraga berlebihan seringkali menyebabkan penurunan kadar lemak tubuh. Lemak tubuh sangat penting untuk produksi estrogen, dan lemak tubuh yang sangat rendah dapat menyebabkan penurunan kadar estrogen.
Lemak tubuh yang rendah dapat menyebabkan kurangnya produksi estrogen, yang diperlukan untuk pelepasan lapisan rahim secara teratur, sehingga menyebabkan terlambatnya menstruasi.
Stres Fisik
Stres fisik akibat olahraga yang intens atau berkepanjangan dapat memengaruhi kesehatan dan keseimbangan hormonal secara keseluruhan. Tubuh mungkin bereaksi terhadap stres ini dengan mengubah fungsi menstruasi. Respons stres ini dapat menyebabkan terlambatnya menstruasi atau siklus tidak teratur saat tubuh menyesuaikan diri dengan tuntutan fisik yang meningkat.