1. Entertainment
  2. Ngaku Sebagai Crazy Rich Israel, Simon Leviev Tipu Perempuan Lewat Tinder
Entertainment

Ngaku Sebagai Crazy Rich Israel, Simon Leviev Tipu Perempuan Lewat Tinder

Ngaku Sebagai Crazy Rich Israel, Simon Leviev Tipu Perempuan Lewat Tinder

Simon Leviev. (Instagram.com/the_tinder_swindler)

Ladiestory.id - Kabar terbaru datang dari seorang lelaki asal Israel yaitu Simon Leviev, dirinya menjadi pembicaraan publik usai diketahui menipu perempuan melalui aplikasi Tinder.

Mengaku sebagai orang kaya atau Crazy Rich, hasil penipuannya, Simon mendapatkan uang hingga 10 juta dolar dari para perempuan di Tinder.

Kejahatan yang dilakukan Simon ini diungkap melalui sebuah film dokumenter dari Netflix berjudul The Tinder Swindler yang dirilis pada Rabu (2/2/2022).

Fil Dokumenter The Tinder Swindler. (Instagram.com/netflix)

The Tinder Swindler menceritakan kisah Simon Leviev yang mengaku sebagai crazy rich untuk menipu sejumlah perempuan lewat aplikasi Tinder. 

Sejak perilisannya film ini langsung menjadi populer dengan menempati peringkat dua teratas di Israel.

Dilansir dari Deseret News, Simon Leviev adalah seorang pria yang berasal dari Bnei Brak, Israel yang memiliki nama asli Shimon Hayut.

Untuk menipu para korbannya, pria berusia 31 tahun itu terlebih dahulu mengaku sebagai miliarder sekaligus crazy rich Israel.

Dia juga mengaku sebagai CEO perusahaan pemasok berlian bernama LLD Diamonds.

Dalam melancarkan aksinya, Leviev memanfaatkan aplikasi Tinder untuk menjerat para korbannya. dengan terlebih dahulu memamerkan gaya hidupnya yang mewah, para perempuan pun berhasil percaya dan dikelabui olehnya.

Modusnya adalah Leviev mengaku dalam bahaya dan musuh-musuhnya mengejarnya. Sehingga dia membutuhkan akses kartu kredit korban agar dia tidak bisa dilacak. 

Salah satu korban mengaku, Leviev meminta uang senilai 20.000 dollar AS (Rp287 juta). Sedangkan korban yang lain mengaku kehilangan lebih dari 200.000 dollar AS (Rp2,8 miliar). 

Menurut USA Today, dari hasil penipuan yang dilakukannya Leviev mendapatkan sekitar 10 juta dollar AS (Rp143 miliar) dari para korban di seluruh dunia.

Sebagai seorang penipu besar, sebelumnya Leviev diketahui menjadi terdakwa pada 2011 sebagai pencuri, pemalsu dan penipu.

Sempat melarikan diri ke Finlandia, dirinya lantas dikembalikan ke Israel pada 2017 dan kembali ditangkap pada 2019 usai berganti identitas.

The Times of Israel  melaporkan bahwa Leviev hanya menjalani hukuman lima bulan penjara. Menurut media tersebut, saat ini Leviev diketahui bebas usai memenuhi syarat untuk dibebaskan di bawah program yang bertujuan mengurangi populasi penjara di tengah kekhawatiran Covid-19 di antara narapidana.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel