Ladiestory.id - Hari Valentine yang jatuh setiap tanggal 14 Februari dikenal sebagai hari kasih sayang. Banyak orang mempersiapkan berbagai cara untuk memberikan ungkapan sayang nan romantis pada orang terkasih pada hari tersebut. Ada yang memberi hadiah berupa bunga, cokelat, dinner romantis, menonton film, bahkan ada yang melamar sang pujaan hati di momen tersebut.
Tak hanya itu, banyak pula toko-toko maupun kota-kota tertentu yang menyambut perayaan Valentine dengan menghias ornamen dan pernak-pernik lucu dan menggemaskan dengan nuansa pink dan merah. Namun, di balik euforia memperingati hari kasih sayang ini terdapat enam negara yang menolak untuk menyambut hingga merayakan hari Valentine ini, lho. Negara mana saja ya?
Arab Saudi
Arab Saudi dikenal dengan masyarakat penganut agama Islam terbesar di dunia. Negara ini pun sangat menentang secara tegas dalam hal perayaan Valentine.
Selain itu, para pejabat sangat melarang penjulan buket bunga maupun barang-barang dan pernak-pernik yang berkaitan dengan Valentine. Bagi masyarakat yang melanggar, maka akan diberi hukuman tegas, seperti hukuman cambuk hingga hukuman penjara.
Pakistan
Selain negara Arab Saudi, Pakistan pun menolak untuk melakukan perayaan Valentine. Apabila masyarakat melanggar mekanisme dan peraturan ini, maka pemerintah akan bersikap tegas dan turun tangan untuk memberikan hukuman sesuai hukum yang ada.
Bahkan, pemerintah Pakistan pun meminta kepada media untuk tidak mempublikasikan konten romantis atau yang berkaitan dengan hari Valentine. Pemerintah Pakistan sangat mengimbau masyarakatnya, khususnya para generasi muda, untuk fokus terhadap pendidikan dan tetap menjaga nama baik dan identitas negara serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Perayaan Valentine di Pakistan dinilai sangat bertentangan dengan budaya Timur dan ajaran agama Islam di negaranya.
Uzbekistan
Di Uzbekistan, para imam dan ulama meminta penduduk muslim untuk tidak merayakan Valentine yang jatuh pada 14 Februari. Mereka mengungkapkan bahwa hari itu merupakan perayaan hari umat agama asing yang tidak ada hubungan dan kaitannya dengan Islam maupun tradisi masyarakat Uzbekistan.
Iran
Pemerintah Iran juga memiliki aturan tegas untuk menentang hari perayaan Valentine di negaranya. Hal ini sangat bertolak belakang dengan budaya Iran, bahkan mereka menganggap perayaan Valentine seperti kemerosotan nilai-nilai moral.
Maka dari itu, pemerintah Iran juga sangat melarang simbol-simbol maupun aktivitas yang berkaitan dengan perayaan Valentine. Bagi yang melanggar, maka akan diberi ganjaran hukuman berat. Namun, masyarakat Iran diketahui masih sering menjual pernak-pernik untuk merayakan momen Valentine ini.
Malaysia
Malaysia kabarnya juga sangat menentang momen perayaan hari kasih sayang atau Valentine. Hampir sebagian besar masyarakatnya memeluk agama Islam dan adanya larangan dari fatwa ulama dan agama yang melarang perayaan Valentine sejak 2005. Namun, di balik pemboikotan aksi Valentine ini, nyatanya masih banyak masyarkat yang merayakan momen perayaan Valentine.
Indonesia
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang melarang adanya peringatan hari Valentine. Sejumlah daerah, seperti Aceh, melarang masyarakatnya untuk merayakan hari kasih sayang ini.
Bahkan, saat momen perayaan Valentine, ada aksi sosial dan melakukan protes untuk menentang masuknya budaya barat yang sangat bertentangan dengan unsur moral dan agama di Indonesia yang mayoritas muslim. Namun, masyarakat Indoensia masih banyak yang merayakan momen Valentine, bahkan banyak pula yang menjadikan momen ini sebagai ladang cuan atau keuntungan