Ladiestory.id - Bagi sebagian orang, menjadi penulis bukanlah suatu hal yang mudah. Mereka haruslah memiliki kekayaan imajinasi dan kata-kata yang akan dirangkai untuk menjadi sebuah karya indah.
Berbeda halnya dengan Nathania Luvena Lais, yang sudah terbiasa berteman dengan buku bacaan sejak ia kecil. Perempuan yang akrab disapa Vena itu mengungkapkan, bahwa sedari kecil orang tuanya telah membiasakan dirinya untuk membaca sebuah buku cerita.
Tak hanya sekadar membaca, sang ibu pun akan meminta Vena untuk melaporkan kembali buku cerita yang sudah ia baca. Kebiasaan itu menjadikan Vena terlatih bermain dengan kata-kata dan imajinasinya. Ia pun mulai menyalurkan imajinasinya dalam bentuk cerita pendek.
Di Usianya yang masih terbilang cukup muda, Vena sudah menerbitkan lebih dari 15 buku di beberapa penerbit mayor. Buku pertamanya terbit saat ia duduk di bangku kelas 5 SD yaitu buku "Kecil-kecil Punya Karya"
Tak berhenti sampai situ, seiring berjalannya waktu, Vena terus meluaskan tema tulisannya seputar fiksi remaja. Tak jarang pula ia membumbui naskah tulisannya dengan isu-isu sosial yang terjadi disekitarnya.
"Inspirasinya semakin berkembang, beriringan dengan aku tumbuh dewasa. Dulu waktu SD pasti ceritanya tentang anak-anak gitu, tapi makin aku tumbuh dewasa jadi ceritanya berubah,” ujar Vena saat ditemui tim Ladiestory.id di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur pada Senin (26/12/2022).
“Jadi ada yang fiksi remaja, kehidupan, terus juga lebih ke kayak fiksi tapi dimasukin isu-isu sosial," sambung Vena.
Perempuan yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Negeri Jakarta itu pun membagikan tips untuk membuat cerita yang bagus.
"Gimana cara kita nulis cerita yang bagus, menurut aku kita harus peka dengan sekitar. Karena kalau kita peka, bahkan momen-momen sederhana itu bisa jadi bagus, jadi nyentuh ke orang-orang," bebernya.
Diketahui, Vena juga memiliki komunitas "Teras Depan Rumah", yakni gerakan perpustakaan mini berbasis inklusi sosial yang berfokus pada literasi dan pengembangan diri bagi anak muda. Komunitas tersebut pun beberapa kali telah melakukan kegiatan pelatihan, seperti halnya pelatihan menulis dan membaca untuk anak-anak.
Terlahir dari keluarga yang sadar akan pentingnya literasi, Vena memiliki harapan ke depannya anak-anak di Indonesia tak hanya sekadar membaca buku, tapi juga dapat memahami apa yang mereka baca.
"Harapannya semoga literasi mengedepankan bagaimana kita mendidik anak-anak untuk memahami bacaannya, semoga dengan literasi maju negaranya bisa maju, dengan anak-anak berliterasi tinggi bisa bikin karya besar untuk memajukan negeri,"