Ladiestory.id - Asma, perempuan asli Patobong, Sulawesi Selatan mampu mengembangkan bisnis herbal berskala rumahan menjadi perusahaan herbal beromzet ratusan juta rupiah selama 2021. Bisnis ini berawal dari hobi menanam tanaman di pekarangan rumah.
Asma merupakan pendiri Makrifah Herbal yang merupakan mitra binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), yang bergerak di bidang budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Produk turunannya antara lain berbagai jenis minyak herbal, teh herbal, lulur tradisional, bibit toga hingga jasa eduwisata, dan spa.
Sebagai sosok pemimpin perempuan, Asma sangat berperan untuk memberdayakan ibu-ibu sekitar, dan membuktikan bahwa perempuan di rentang usia berapa pun mampu menciptakan perubahan. Hal ini sejalan dengan semangat Kartini untuk menciptakan perempuan yang lebih berdaya dan mandiri.
Para perempuan yang tergabung dalam Makrifah Herbal ini memperoleh peningkatan ekonomi dengan keterlibatannya sebagai karyawan di berbagai lini bisnis perusahaan.
Hingga saat ini, Asma dan para ibu lainnya telah berhasil membudidayakan lebih dari 200 jenis tanaman dan memproduksi produk herbal. Asma sang pemilik yang berlatar belakang pendidikan agama meyakini bahwa setiap tanaman memiliki manfaat masing-masing.
Secara autodidak, Asma pun mempelajari tanaman herbal dan meningkatkan nilainya menjadi berbagai produk olahan berkualitas yang kini telah memiliki lebih dari seribu konsumen, yang tersebar di lebih dari 30 kota di seluruh Indonesia, dari Sumatera, Maluku, hingga Papua.
Asma memaparkan ingin terus mengembangkan dan memberdayakan ibu-ibu lainnya di sekitarnya.
“Melalui Makrifah Herbal, kami kaum ibu mampu mengembangkan diri dan menjadi perempuan mandiri. Produk herbal berkualitas yang kami produksi juga merupakan hasil dari semangat kami sebagai ibu yang secara naluriah ingin terus menjaga keluarganya dari berbagai macam penyakit,” kata Asma.
Menurutnya, sosok ibu memiliki peran penting bagi keluarga dan juga lingkungan. Bahkan mampu turut menggerakkan roda perekonomian daerah.
Lebih lanjut, pemberdayaan ibu rumah tangga oleh Makrifah Herbal juga tidak hanya terfokus dalam meracik dan memproduksi minyak herbal, namun juga disesuaikan dengan kapasitas maupun minat yang dimiliki masing-masing anggota, seperti pelayanan spa dan lulur tradisional, hingga katering yang menggunakan olahan dari tanaman herbal.
Jasa eduwisata juga menjadi pengembangan dari Makrifah Herbal yang diperuntukkan bagi lembaga pendidikan atau kelompok masyarakat yang ingin belajar tentang tumbuhan dan ramuan herbal, difasilitasi oleh tenaga yang berkompeten di bidangnya.
Asma juga bertekad untuk membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar Bontang melalui usaha yang dipimpinnya tersebut.
Kegigihan Asma dan ibu-ibu lainnya juga berhasill menorehkan prestasi dan mendapatkan berbagai penghargaan dari tingkat daerah hingga nasional. Pada 2020 lalu, Makrifah Herbal menerima penghargaan Produktivitas Siddhakarya oleh Gubernur Kalimantan Timur.
Penghargaan teranyar yang dicapai adalah penghargaan Paramakarya dari Kementerian Ketenagakerjaan yang diberikan langsung oleh Wakil Presiden RI pada tahun 2021 lalu.
Makrifah Herbal juga telah mendirikan Lembaga Pelatihan Kerja Borneo Skill Sinergy dan Lembaga Kursus dan Pelatihan Bontang Herbal Course bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bisnis TOGA dan herbal.
Ke depannya, Asma juga akan mengembangkan usahanya dengan menginisiasi Rumah Herbal, yang akan memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan pengobatan tradisional dengan ramuan herbal yang direkomendasikan.
Prestasi ini tidak terlepas dari bimbingan PKT untuk mengembangkan Makrifah Herbal menjadi usaha rumahan kelas nasional.
“Kami berterima kasih sekali atas bimbingan dan dukungan dari PKT, sehingga kami kaum ibu mampu berkembang dan melewati segala tantangan yang ada, mulai dari pengembangan bisnis, produksi, hingga pemasaran,” kata Asma.
“Harapan kami kedepannya akan semakin banyak perempuan, khususnya kaum ibu yang mampu menggali potensi untuk mengembangkan bisnis rumahan dan menjadi pemimpin yang mampu memberdayakan perempuan lainnya,” tutup Asma.