Makan tengah malam mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang, terutama bagi orang yang sering pulang larut malam atau bagi orang yang terbiasa begadang. Tidur larut malam kadang membuat kamu merasa lapar dan ingin makan. Banyak orang berkata bahwa jika tidak ingin gemuk sebaiknya jangan makan jika sudah mendekati tengah malam. Namun, benarkah hal itu?
Beberapa orang menganggap makan di malam hari bisa menambah berat badan. Terlebih jika makan malam dengan menu nasi dan banyak karbohidrat lainnya. Itulah yang kemudian menjadi alasan bagi orang yang diet untuk tidak makan malam. Namun, nyatanya ketakutan itu tidak terbukti secara ilmiah.
Mitos Makan Malam
Makan di malam hari sering diasosiasikan dengan penambahan berat badan. Puluhan tahun lalu, pioneir di bidang nutrisi Adele Davis tenar dengan kata-kata bijaknya “eat breakfast like a king, lunch like a prince and dinner like a pauper.” Tips pertama tentang sarapan telah terpatahkan. Nah bagaimana dengan makan malam?
Kebijakan yang lebih tepat jaman sekarang ya, kalori tetap kalori, kapan pun pilihan waktu menyantapnya. Dan, yang menyebabkan penambahan berat badan tentu bila kalori yang masuk lebih banyak dari yang dibakar. Pakar nutrisi modern menyebutnya calorie in/calorie out theory dalam penurunan berat badan. Soal kalori ini ada filosofinya. Namun, ngemil setelah makan malam memang tetap harus diwaspadai, karena seringnya bukan berdasarkan rasa lapar. Lagi pula, ngemil di depan layar sambil bekerja atau nonton film membuat kamu lupa kontrol. Kalori yang masuk pun jadi tak terkendali.
Sebenarnya, makan malam di atas jam 8 malam bukanlah sebuah masalah besar. Namun pastikan bahwa makanan yang kamu konsumsi mempunyai nilai gizi yang cukup dan seimbang. Jika hasrat ngemil tak tertahankan, ganti camilan dengan yang lebih sehat, seperti buah berry, yoghurt, biskuit oat, atau segenggam kacang-kacangan.
Prinsip penurunan berat badan adalah defisit kalori. Rutin sarapan atau mencoret makan malam tidak selalu bisa membuat berat badan berkurang jika asupan kalori harian masih berlebih. “Dengan defisit kalori, mau tidak mau tubuh mengambil dari cadangan makanan yang disimpan dalam bentuk lemak tubuh. Inilah yang membuat terjadinya penurunan berat badan,” ujar pakar kami, dr. Grace Judio, MSc.
Sumber Foto Utama: istockphoto.com