Ladiestory.id - Mengasuh anak tidak selamanya mudah. Ada masa di mana sebagai orang tua, kamu akan kesal dengan tingkah dan perilaku anakmu sendiri. Ada masanya anak yang penurut menjadi susah diatur, ngeyel dan nakal. Hal ini kadang-kadang membuat emosimu sering tersulut.
Terkadang kamu sampai harus marah-marah dan berteriak pada anak, dengan harapan agar mereka bisa berubah menjadi lebih penurut, baik dan hormat padamu. Sayangnya, harapanmu itu tak sebanding dengan kenyataan. Semakin kamu menasihatinya dengan cara berteriak, semakin susah rasanya anak untuk hormat dan patuh padamu.
Kamu yang sudah lebih dulu tersulut emosi, tentu akan semakin kesal pada anakmu. Kamu menggunakan kata-kata umpatan pada sang buah hati dan tak jarang berteriak pada mereka.
Sebagai orang tua, apakah kamu berpikir jika caramu sudah benar atau justru salah? Apakah semua masalah bisa selesai dengan berteriak? Tentu tidak loh, Ladies.
Menggunakan kekerasan secara verbal pada anak dengan cara berteriak bisa memberikan rasa sakit yang sama seperti kamu melakukan kekerasan fisik berupa pukulan.
Dilansir dari Health Line, dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa anak usia 13 tahun yang diteriaki oleh orang tuanya bereaksi dengan meningkatkan tingkat perilaku buruk mereka pada tahun berikutnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa meneriaki anak tujuannya sama sekali bukan untuk memberbaiki dirinya. Namun, level kenakalan anak akan lebih besar. Efeknya anak akan agresif, sulit diatur dan tidak mau mendengar orangtuanya.
Ujung-ujungnya juga akan menyusahkan orang tua sendiri, bukan? Berteriak pada anak bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah agar situasi sesuai dengan keinginanmu.
So, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba sebagai orang tua agar tak perlu marah-marah dan berteriak saat menasihati anak.
Tinggalkan Konflik
Saat kamu sebagai orang tua marah dengan anakmu, alangkah baiknya jika tidak langsung datang dan memarahinya. Kemarahan yang kamu luapkan pada anak akan membuat konflik antara dirimu dengan si buah hati semakin melebar dan tak kunjung selesai.
Pergilah menjauh dulu dari anakmu agar pikiran lebih tenang. Saat pikiranmu sudah tenang, cari cara terbaik yang bisa kamu lakukan sebagai orangtua untuk memberitahu anak daripada memarahinya.
Cari Tahu Pemicunya Apa
Sebelum datang dan langsung memarahi anak, alangkah baiknya kalau kamu sebagai orang tua mencari terlebih dahulu apa pemicu anak bisa bersikap demikian. Mengajak anak berbicara adalah langkah yang paling solutif daripada memaki-makinya dengan kata-kata kasar.
Dorong Anak untuk Mau Bicara
Anak yang nakal, jahil dan sudah melakukan hal-hal yang menjengkelkan sejatinya bukanlah anak yang jahat. Ia hanya kurang pengertian dan tak ada tempat untuk berbicara dan mengekspresikan apa yang ia rasakan pada orang tuanya.
Ketika kamu sebagai orang tua selalu berusaha untuk mengerti suasana hati dan perasaan anakmu, maka ia juga akan mengerti posisimu sebagai orang tua yang layak untuk dihormati dan dihargai.
Jangan Permalukan Anak
Apa pun kesalahan buah hatimu, selama masih dalam batas wajar nakalnya anak-anak, hindari mengatakan hal-hal yang menyakitkan mereka, apalagi sampai meruntuhkan harga dirinya.
Jangan memarahi anak di tempat ramai karena itu akan mempermalukannya.
Tetaplah Bersikap Tegas
Ajak anak bicara berdua dan pertahankan kontak mata dengannya. Beri tahu ia mana perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Berikan konsekuensi padanya jika ia melakukan satu perbuatan yang tidak baik. Tapi, ini bukan untuk menakut-nakutinya, melainkan konsekuensi yang bisa meningkatkan rasa disiplin dan hormat pada orang lain.