1. Fashion
  2. Merek Mode Lokal Ini Hanya Memproduksi Baju Sustainable
Fashion

Merek Mode Lokal Ini Hanya Memproduksi Baju Sustainable

Merek Mode Lokal Ini Hanya Memproduksi Baju Sustainable

Pembicaraan tentang menjadikan mode agar lebih aktif untuk berpartisipasi dalam gerakan ramah lingkungan semakin gencar. Ditambah dengan generasi milenial dan Z yang semakin melek terhadap isu pemanasan global sehingga lebih peduli dengan bagaimana sebuah baju diproduksi. Alhasil, semakin banyak orang yang mencari produk-produk fashion sustainable. Berita gembiranya, kamu tidak perlu melirik merek-merek asing untuk bisa memakai rok atau atasan dari merek fashion sustainable. Berbagai merek fashion lokal sustainable merek lokal sudah eksis dan menawarkan produk yang tidak kalah keren dan nyaman. Siapa saja mereka? Berikut ini adalah merek fashion yang hanya memproduksi baju sustainable.

Linean

Ini adalah salah satu merek lokal yang mengusung prinsip slow fashion. Selain konsep ini, kelebihan lain merek ini adalah memakai bahan dari serat tanaman rami, yaitu linen. Tidak sampai di situ, limbah yang dihasilkan oleh proses produksinya pun sangat diperhatikan. Misalnya, sisa bahan potongan akan dibuat menjadi aksesoris seperti tempat sedotan logam, totebag, atau tempat makeup

Sejauh Mata Memandang

Sejauh Mata Memandang menggunakan Tencel, yaitu serat pakaian alternatif berbasis selulosa yang mudah terurai. Selain itu, brand ini juga mengutamakan kesejahteraan para pengrajin, serta sangat memperhatikan jumlah dan sistem pengolahan limbah hasil produksinya. 

Purana

Purana didirikan pada 2008 karena dari kecintaan Nonita Respati pada wastra Nusantara. Ibunya adalah seorang kolektor batik dan eyangnya dahulu adalah pemilik sebuah pabrik batik di Solo, Jawa Tengah. Dari situ, terjalinlah keakraban antara Nonita dan batik. Bermodalkan pengalaman otodidak, Nonita mencoba mengemas batik dengan gaya kekinian. Dalam proses produksinya, Purana sebisa mungkin meminimalisir terjadinya limbah industri yang berpotensi merusak lingkungan dengan menggunakan pewarnaan alami, memaksimalkan kain, dan memanfaatkan kain perca.

Lanivatti

Merek dengan fokus travel attire ini digarap oleh fashion photographer ternama, Nicoline Patricia Malina. Dirinya menciptakan bran ini karena berawal dari rasa frustrasi dan kesulitannya menemukan pilihan brand travel attire yang nyaman, keren, sekaligus fungsional. Namun, tidak hanya berfokus pada konsep stylish dan nyaman, Lanivatti juga memastikan bahwa produknya bersifat sustainable dan ramah lingkungan. Hampir 90 persen dari bahan pakaian-pakaian Lanivatti menggunakan bahan yang biodegradable atau dapat terurai, seperti Tencel, katun organik, linen, juga rayon (viscose).

Cinta Bumi Artisans

Berangkat dari kepedulian budaya dan tradisi, Cinta Bumi Artisans hadir dengan bekerjasama dengan 29 pengrajin dan penenun di Bali yang menghasilkan produk ramah lingkungan. Material kulit kayu yang digunakan berasal dari Lembah Bada dan kain serta serat alami yang dihasilkan melalui proses yang etis dan pewarnaan alami. 

Seratus Kapas

Terbuat dari katun mentah atau linen, merek ini menawarkan baju-baju dengan potongan simpel untuk wanita. Seratus Kapas juga menggunakan pewarna natural, yang lebih aman untuk lingkungan dan para pekerjanya. Berbeda dengan produk massal, setiap baju yang dihasilkan oleh Seratus Kapas diperhatikan dengan seksama. Tujuannya, memastikan agar proses produksinya benar dan ramah lingkungan. 

Fbudi

Fbudi merupakan merek hasil desain dari desainer Indonesia, Felicia Budi, dan semua koleksinya dibuat menggunakan material kain alami seperti katun, linen dan sutera. Tidak hanya itu, bahan mentah material tersebut berasal dari Indonesia dan setiap karyanya memiliki prinsip #zerowaste. Ini artinya, setiap produk mode yang diciptakannay tidak memiliki residu kain. 

Biasa

Setelah lebih dari 25 tahun berdiri, brand yang berbasis di Bali ini secara konsisten menghadirkan koleksi upscale yang mengekspresikan keunikan serta cita rasa seni yang tinggi. Model kaus, gaun, perhiasaan, sepatu dan aksesorisnya dibuat seelegan dan minimalis mungkin agar bisa dipakai kapan pun dan tidak ketinggalan jaman. Biasa menggunakan bahan-bahan natural dan produknya dibuat dengan tangan dan menggunakan material tangan tenun bekas. Produk mereka bisa kamu dapatkan di Seminyak, Bali dan Kemang, Jakarta. 

Sukkha Citta 

Merek ini lahir dari sebuah kepedulian dalam memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan pengrajin lokal di Indonesia. Melalui program #MadeRight, merek ini memberikan upah layak serta mempromosikan praktik-praktik ramah lingkungan dalam proses pembuatan produknya. Misalnya saja, para pengrajin membuat kain dengan teknik pewarnaan dari zaman dulu, yaitu menggunakan serat dan cat alami yang ramah lingkungan.

Sumber foto utama: Rawpixel.com

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel