Ladiestory.id - Prilly Latuconsina telah debut jadi produser melalui film Kukira Kau Rumah yang tayang sejak 3 Februari 2022. Film ini berhasil tembus 2 juta penonton dalam penayangan selama 15 hari.
Film Kukira Kau Rumah merupakan hasil garapan Prilly Latuconsina dan Umay Shabab. Rupanya, Prilly memiliki alasan tersendiri untuk menggarap film yang diadaptadi dari judul lagu ini.
Menurut Prilly, menjadi produser dalam film Kukira Kau Rumah ini merupakan bentuk pembalasan dendam. Hal ini dikarenakan banyak produser yang belum mempercayai dirinya untuk memainkan peran yang berat seperti Niskala.
“Mungkin aku bisa bilang memproduseri film itu dendam aku aja sih, kayak aku pengin punya kesempatan untuk bisa terlibat di suatu proyek atau karakter yang aku suka, yang aku pengin, yang aku merasa aku mampu," ungkap Prilly Latuconsina.
"Orang ngasih peran aku apa sih? Paling ya yang karakternya gitu-gitu lagi, kayaknya produser-produser di luar sana belum percaya aku untuk bisa beneran meranin sesuatu yang berat, seberat Niskala, sedalam Niskala,” lanjutnya.
Prilly Latuconsina mengaku bahwa ide ini berawal dari grup Whatsapp yang dibuat oleh Umay. Di dalam grup ini terdiri dari Umay Shabab, Monty Tiwa, dan Prilly Latuconsina yang diberi nama JLT (Jelata). Nama ini dibuat lantaran merasa tidak dianggap dalam dunia industri film.
“Aku ngerasa, aku tuh enggak dianggap di industri film pada saat itu,” kata Prilly Latuconsina.
Menurutnya, orang-orang mengenal Prilly sebagai pemain sinetron "Ganteng-Ganteng Serigala" dan artis yang memiliki banyak pengikut di Instagram. Tak hanya Prilly, Umay Shabab juga merasakan hal yang sama.
“Aku merasa, ya, orang masih menganggap aku, tuh, sebagai Prilly "Ganteng-Ganteng Serigala", terus punya banyak followers makanya produser mau nawarin (main film), terus Umay juga ngerasa kayak gitu,” jelas Prilly Latuconsina.
Oleh karena itu, Prilly Latuconsina memutuskan untuk menjalankan profesinya sebagai produser film. Ia mengaku bahwa dirinya menyukai hal yang berkaitan dengan pembuatan produk dan pekerjaan bersifat menganalisis pasar, serta budgeting.
“Sebenarnya karena aku tuh suka create sesuatu, makanya awalnya kan aku bikin bisnis jadi entrepreneur, karena i like to create something, develop produk. Bedanya produknya film, film itu target marketnya enggak bisa dibaca itu jadi tantangannya, dari sisi kreatifnya yang terlibat banyak jadi suka terus pengin deh coba,” ujar Prilly Latuconsina.
