1. Health
  2. Menular! Ketahui tentang Cacar Monyet dan Pencegahannya
Health

Menular! Ketahui tentang Cacar Monyet dan Pencegahannya

Menular! Ketahui tentang Cacar Monyet dan Pencegahannya

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox. (Canva)

Ladiestory.id - Monkeypox adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 di laboratorium penelitian primata di Denmark. Meskipun namanya menunjukkan hubungan dengan monyet, sebenarnya penyakit ini dapat menular dari hewan pengerat seperti tikus atau primata ke manusia, serta dari manusia yang sudah terinfeksi.

Virus Monkeypox berasal dari hewan, terutama mamalia tertentu seperti monyet dan hewan pengerat. Penularan pada manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau kontak dengan benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut. Misalnya, melalui gigitan, kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, atau kontak dengan benda yang terkontaminasi oleh virus.

Monkeypox merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus Monkeypox, yang tergolong dalam keluarga virus Orthopoxvirus yang sama dengan virus penyebab cacar (variola). Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 di laboratorium penelitian primata di Denmark. Penyakit ini ditemukan pertama kali pada monyet laboratorium, yang kemudian menjadi nama virusnya. Virus ini terutama ditemukan di Afrika Tengah dan Barat, dan penularan pada manusia terjadi melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau melalui manusia yang sudah terinfeksi.

Penularan pada manusia dapat terjadi melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau melalui manusia yang sudah terinfeksi. Dalam kasus manusia, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh dari individu yang terinfeksi seperti batuk atau bersin, atau melalui kontak langsung dengan lesi kulit atau cairan tubuh yang terkontaminasi oleh virus Monkeypox.

Pada tahun 2018, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberikan persetujuan penggunaan vaksin terhadap Monkeypox. Vaksin yang disetujui ini sebelumnya telah digunakan sebagai vaksin untuk cacar (variola). Karena virus Monkeypox dan virus cacar berasal dari keluarga yang sama (Orthopoxvirus), vaksin terhadap cacar dapat memberikan perlindungan terhadap Monkeypox.

Vaksin cacar, seperti ACAM2000, merupakan vaksin hidup yang mengandung virus cacar yang dilemahkan dan telah dimodifikasi agar tidak menyebabkan penyakit yang parah pada manusia. Meskipun vaksin ini sebelumnya digunakan untuk melindungi terhadap cacar, beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaksin ini juga dapat memberikan perlindungan silang terhadap Monkeypox.

Cara Kerja Vaksin

Ilutrasi Penderita Cacar Monyet. (Canva)

 

  • Vaksin terhadap Monkeypox bekerja dengan memperkenalkan virus cacar yang dilemahkan ke tubuh.
  • Tubuh merespons dengan memproduksi sistem kekebalan terhadap virus tersebut.
  • Dengan demikian, jika seseorang terpapar Monkeypox, sistem kekebalan tubuh telah mempersiapkan respons yang lebih cepat dan efektif untuk melawan virus tersebut.

Penggunaan Vaksin

Ilutrasi Vaksin Cacar Monyet. (Canva)

 

Penggunaan vaksin terhadap Monkeypox biasanya dilakukan pada populasi tertentu yang berisiko tinggi, seperti para pekerja laboratorium yang berhubungan dengan virus Monkeypox atau orang yang tinggal di daerah yang sering melaporkan kasus Monkeypox.

Pencegahan utama melibatkan upaya menjaga kebersihan dan mengurangi risiko kontak dengan hewan yang berpotensi terinfeksi. Sebenarnya, monkeypox adalah jenis penyakit yang bisa sembuh sendiri. Pengobatan yang secara spesifik untuk cacar monyet juga belum ada.  Monkeypox dapat didiagnosis secara pasti melalui pemeriksaan laboratorium rujukan dengan mempertimbangkan penyakit ruam lain, seperti cacar Smallpox, cacar air, campak, infeksi kulit akibat bakteri, kudis, sifilis, dan alergi terkait obat. Spesimen diagnostik yang optimal berasal dari lesi. Jika sudah terinfeksi, pengobatan bersifat untuk meredakan gejala (simptomatis) dan suportif.

Follow our
media updates!
Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel