Plasenta previa adalah komplikasi kehamilan yang terjadi ketika posisi plasenta berada di bagian bawah rahim. Alhasil, kondisi ini bisa mengakibatkan sebagian atau seluruh leher rahim (serviks) tertutup sehingga menyulitkan dalam mempersiapkan kelahiran. Plasenta atau yang kerap disebut sebagai ari-ari bayi, merupakan lapisan organ yang berkembang di dalam rahim selama kehamilan.
Plasenta berhubungan langsung dengan tali pusat ibu dan berperan sebagai penyedia oksigen serta nutrisi untuk janin. Bukan hanya itu, lapisan yang menyerupai kantung ini juga bertugas untuk membuang zat-zat sisa yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh janin. Dalam kondisi normal, letak perlekatan plasenta seharusnya berada di bagian atas atau samping rahim, bukan di bawah. Sementara itu, posisi plasenta dalam kondisi ini justru menutupi sebagian atau seluruh leher rahim yang seharusnya berguna sebagai jalan lahir.
Tanda - tanda dan gejala plasenta previa
Melansir dari Mayo Clinic, plasenta previa adalah kondisi yang ditandai dengan berbagai gejala seperti:
- Kram atau nyeri hebat pada kandungan.
- Muncul perdarahan yang kemudian berhenti tapi bisa timbul lagi dalam beberapa hari atau minggu kemudian.
- Muncul perdarahan setelah melakukan hubungan intim.
- Muncul perdarahan selama trimester kedua kehamilan.
- Gejala plasenta yang menutup leher rahim tidak terlalu berbahaya jika disadari sejak dini di awal masa kehamilan.
Namun bila tidak segera terdeteksi, ukuran rahim lambat laun akan semakin membesar. Secara otomatis, jarak plasenta dengan leher rahim (serviks) pun akan semakin luas, alias semakin tertutupi oleh plasenta tersebut.
Penyebab Plasenta Previa
Para penelti tidak mengtahui dengan pasti penyebab plasenta yang menutupi jalan lahir.Namun mengutip situs Lucile Packard Children’s Hospital Stanford, dari beberapa kasus plasenta previa yang ada kebanyakan, disebabkan oleh:
- Kelainan pada lapisan rahim seperti fibroid
- Memiliki jaringan parut pada lapisan rahim (endometrium)
- Kelainan pada plasenta
Di atas adalah penyebab kondisi plasenta previa, tapi tidak menutup kemungkinan masih ada penyebab lain yang belum diketahui. Faktor risiko plasenta previa termasuk usia saat melahirkan sebelumnya di atas 35 tahun, dan riwayat operasi sebelumnya, misalnya operasi cesar (C-section) atau pengangkatan fibroid uterus.
Gejala utama adalah perdarahan vagina merah terang tanpa rasa sakit selama paruh kedua kehamilan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan pendarahan hebat sebelum atau selama persalinan. Dianjurkan untuk beristirahat. Biasanya membutuhkan operasi caesar.
Sumber Foto Utama: Freepik.com