Ladiestory.id - Delirium adalah suatu penyakit dimana penderitanya mengalami kebingungan yang parah terhadap lingkungan sekitar, bahkan bisa juga mengakibatkan menurunnya kesadaran penderitanya.
Lebih jelasnya untuk pembahasan penyakit delirium, simak ulasannya di bawah ini.
Penyebab Delirium
Delirium disebabkan oleh beberapa faktor berikut
- Penyakit kronis, misalnya gagal ginjal.
- Malnutrisi.
- Dehidrasi.
- Gangguan tidur atau gangguan emosi.
- Gangguan elektrolit misalnya hiponatremia.
- Demam karena infeksi akut, khususnya pada anak.
- Infeksi pada bagian organ yang menyebar ke seluruh tubuh.
- Konsumsi obat-obatan tertentu atau keracunan obat, misalnya obat pereda nyeri, obat tidur, anti-alergi, obat asma, kortikosteroid, obat kejang, obat penyakit Parkinson, dan obat untuk gangguan mood.
- Kecanduan alkohol serta gejala karena putus alkohol.
- Keracunan, misalnya keracunan sianida atau karbon monoksida.
- Operasi atau prosedur medis lainnya yang menggunakan pembiusan.
- Kadar gula dalam darah yang rendah (hipoglikemia).
- Penyakit cerebrovascular, misalnya stroke.
- Perubahan lingkungan atau perpindahan ruangan.
Jenis-jenis Delirium
Jenis-jenis Delirium bisa dilihat berdasarkan penyebab dan gejalanya.
1. Delirium Berdasarkan Penyebabnya
Berdasarkan dari penyebabnya Delirium terbagi dalam 4 jenis, yaitu
a. Delirium Disebabkan Karena Konsumsi Obat
Konsumsi obat secara berlebihan bisa berpotensi menyebabkan seseorang mengalami delirium. Beberapa jenis obat yang memicu delirium yakni obat pereda nyeri, obat parkinson, obat tidur, obat asma, obat anti-alergi, dan obat anti-depresan.
b. Delirium Tremens (DT)
Delirium jenis ini adalah delirium yang disebabkan karena menghentikan konsumsi alkohol, yang biasanya dialami oleh para pecandu alkohol. Orang yang mengalami delirium tremens biasanya akan mengalami halusinasi pendengaran. Dalam beberapa kasus, seringkali pengidap bertindak sesuai halusinasinya itu, sehingga dapat membahayakan dirinya dan orang di sekitarnya.
c. Delirium Disebabkan Karena Narkotika dan Zat Psikoaktif
Penggunaan narkotika dan zat psikoaktif juga merupakan salah satu pemicu terjadinya delirium pada seseorang. Zat amfetamin misalnya, penggunaan dalam dosis tinggi dan terus menerus akan membuat seseorang mengalami delirium yang disertai gejala deprivasi tidur, gangguan koordinasi motorik, memori, persepsi, dan gangguan konsentrasi.
d. Delirium yang Disebabkan Etiologi Multiple
Delirium jenis ini merupakan delirium yang disebabkan oleh gabungan dari berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun mental. Penyakit parkinson, usia lanjut, demensia, dan gangguan sensorik, merupakan beberapa contoh kondisi yang bila terjadi bersamaan pada seseorang, itulah yang dapat memicu timbulnya delirium.
2. Delirium Berdasarkan Gejalanya
Sementara itu berdasarkan gejalanya Delirium dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Hiperaktif
Delirium jenis ini memiliki gejala berupa perubahan perilaku menjadi lebih aktif dari biasanya. Pengidap delirium jenis ini biasanya akan menunjukkan sikap gelisah berlebihan, perubahan mood yang drastis, dan sering berhalusinasi. Delirium jenis ini sangat mudah dideteksi, karena gejalanya yang terlihat jelas.
b. Delirium Hipoaktif
Kebalikan dari jenis hiperaktif, delirium hipoaktif cenderung sulit untuk dideteksi, karena orang yang mengalaminya cenderung bersikap sangat tenang. Pengidap delirium jenis ini biasanya akan mengurangi berbagai aktivitasnya, menjadi tidak aktif, dan lebih banyak tidur atau menyendiri.
c. Delirium Campuran
Delirium jenis ini merupakan campuran atau gabungan dari delirium hiperaktif dan hipoaktif. Orang yang mengalami delirium ini pada suatu waktu akan menunjukkan gejala-gejala delirium hiperaktif, lalu tak lama kemudian berubah menjadi hipoaktif.