Ladiestory.id - Beberapa waktu lalu, dunia industri hiburan kehilangan salah satu penyanyi terbaik, Shena Malsiana, akibat penyakit lupus nefritis yang dideritanya.
Lupus nefritis adalah komplikasi dari lupus sistemik, sebuah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. Lupus sistemik dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, jantung, dan organ lainnya. Lupus nefritis adalah kondisi di mana lupus sistemik mempengaruhi ginjal.
Penderita lupus nefritis memerlukan perawatan medis yang cermat, termasuk pengawasan ketat terhadap gejala, pengendalian peradangan, serta terapi untuk menekan sistem kekebalan tubuh. Pengobatan biasanya melibatkan obat anti-peradangan, kortikosteroid, atau agen imunosupresif untuk mengendalikan reaksi autoimun yang terjadi pada ginjal.
Gejala Lupus Nefritis
Lupus nefritis adalah komplikasi serius dari lupus sistemik yang mempengaruhi ginjal. Gejala lupus nefritis dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan mereka mungkin tidak selalu terlihat pada tahap awal. Namun, beberapa gejala umum yang dapat muncul meliputi:
- Edema (pembengkakan karena penumpukan cairan) di tubuh bagian bawah atau di sekitar mata.
- Demam tanpa penyebab pasti.
- Hematuria (darah dalam urin).A
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Peningkatan buang air kecil, terutama di malam hari.
- Nyeri sendi atau bengkak.
- Nyeri otot.
- Proteinuria (protein dalam urin) yang menyebabkan urin terlihat berbusa.
- Ruam merah pada kulit wajah.
- Kenaikan berat badan akibat kelebihan cairan dalam tubuh.
Pengobatan lupus nefritis bertujuan untuk mengurangi peradangan, menjaga fungsi ginjal, dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada organ tersebut. Terapi untuk lupus nefritis biasanya tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan melibatkan pendekatan yang beragam, termasuk:
Obat Anti Peradangan
Dokter mungkin meresepkan obat anti-peradangan nonsteroid (NSAID) untuk mengurangi rasa sakit, peradangan, dan demam yang terkait dengan lupus nefritis.
Kortikosteroid
Penggunaan kortikosteroid seperti prednison biasanya diperlukan untuk mengurangi peradangan dan meredakan gejala lupus nefritis. Namun, penggunaan jangka panjang dapat memiliki efek samping, sehingga dosis dan lamanya penggunaan harus dimonitor dengan cermat.
Imunosupresan
Obat-obatan ini digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh, mengurangi reaksi autoimun, dan melindungi ginjal dari kerusakan lebih lanjut. Contoh imunosupresan yang sering digunakan termasuk siklofosfamid, azatioprin, mycophenolate mofetil, dan lainnya.
Terapi Biologis
Beberapa kasus lupus nefritis mungkin memerlukan terapi biologis, seperti rituksimab, yang bekerja dengan menargetkan sel-sel imun tertentu yang terlibat dalam lupus.
Perubahan Gaya Hidup
Mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, mengelola stres, dan berhenti merokok jika ada kebiasaan merokok, bisa membantu dalam manajemen lupus nefritis.
Perawatan lupus nefritis seringkali memerlukan pendekatan yang terkoordinasi dan berkelanjutan antara dokter spesialis, seperti nefrolog (dokter spesialis ginjal) dan reumatolog (dokter spesialis penyakit autoimun).
Setiap individu dengan lupus nefritis mungkin memiliki rencana perawatan yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan dan respons tubuh mereka terhadap terapi. Dalam beberapa kasus, terapi lanjutan atau bahkan transplantasi ginjal mungkin diperlukan untuk kasus yang parah dan jika kerusakan ginjal sudah terjadi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk diagnosis yang tepat dan rencana perawatan yang sesuai.