Ladiestory.id - Otak manusia memiliki serangkaian aktivitas listrik yang disebut dengan brainwave atau gelombang otak. Aktivitas listrik ini memiliki peran penting dalam membantu mengontrol setiap kegiatan yang dilakukan manusia, mulai dari tidur hingga belajar atau bekerja.
Dalam menjalankan fungsinya tersebut, gelombang otak berperan sebagai penyampai pesan. Ia menjadi media bagi miliaran sel-sel saraf pada otak (neuron) untuk berkomunikasi. Dengan komunikasi tersebutlah yang membuat otak manusia dapat menjalankan fungsinya sebagai sistem saraf pusat.
Gelombang otak saat ini menjadi perbincangan hangat di Indonesia karena video batik Marshanda yang viral di TikTok. Dalam video tersebut, Marshanda memamerkan motif batik yang berasal dari gelombang otaknya sebagai penyandang bipolar disorder.
Ia ingin menunjukkan pada dunia bahwa isi pikirannya tidak menakutkan sangat berbeda dengan stigma negatif yang ada.
Melansir dari Good Therapy, pola gelombang otak dapat berubah sesuai tingkat kesadaran dan proses kognitif seseorang. Sebagai contoh, ketika seseorang merasa lelah atau sedang melamun, gelombang otak yang lebih lambat cenderung dominan. Sementara saat sedang mempelajari sesuatu, pola gelombang yang cepat akan berada di atas.
Meski demikian, pola-pola yang berbeda ini perlu berjalan secara seimbang. Gelombang otak yang tidak seimbang bisa menjadi tanda masalah kesehatan tertentu, termasuk penyakit saraf atau gangguan mental.
Pada umumnya, terdapat 5 jenis gelombang otak dan terap gelombang otak. Apa saja itu?
Delta
Delta adalah gelombang otak yang paling lambat dengan frekuensi 1-4 Hz. Gelombang otak ini biasanya muncul pada tahap tidur tiga (tidur tanpa mimpi) serta dalam meditasi yang mendalam.
Gelombang ini juga berperan dalam proses penyembuhan setelah sakit dan regenerasi tubuh.
Kelebihan gelombang delta bisa mengakibatkan ketidakmampuan belajar, sulit fokus, hingga attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Kondisi tersebut juga dapat terjadi saat seseorang tidur berjalan atau mengalami cidera otak. Bentuk terapi gelombang otak dengan stimulasi delta dapat membantu tubuh rileks serta mengurangi stres jangka pendek.
Theta
Gelombang theta memiliki frekuesi 4-8 Hz. Gelombang ini terjadi pada saat relaksasi dan tidur. Meski demikian, gelombang theta tidak berperan pada tahap tidur paling dalam dan malah berkaitan dengan fenomena mimpi.
Pada kondisi sadar, kelebihan gelombang theta dapat menyebabkan kondisi melamun. Terapi dengan stimulasi theta yang bisa membantu tubuh lebih rileks adalah dengan melakukan meditasi.
Alfa
Alfa merupakan gelombang otak dengan frekuensi 8-12 Hz. Jenis gelombang ini akan mendominasi otak saat beristirahat, ketika memiliki pikiran yang tenang, serta saat meditasi.
Gelombang alfa cenderung tinggi pada belahan otak kanan, dan kekurangan alfa di sebelah kanan berkaitan dengan perilaku penarikan sosial dan depresi.
Sementara itu, bila alfa melambat dan frekuensi theta meningkat, kondisi tersebut sering dikaitkan dengan penyakit parkinson dan penurunan kognitif. Dengan memilih jenis terapi stimulasi alfa, dapat membantu menghilangkan rasa nyeri serta mengatasi kondisi medis tersebut.
Beta
Beta dengan frekuensi 12-38 Hz merupakan gelombang otak yang tergolong cepat. Gelombang ini mendominasi otak saat dalam tahap sadar, waspada, penuh perhatian, hingga pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Meski demikian, otak yang penuh dengan gelombang alfa secara terus menerus tidak baik untuk kesehatan, karena dapat mengakibatkan sulit tidur dan menenangkan pikiran.
Hal tersebut juga sering terkait dengan insomnia dan sakit kepala seperti migrain
Terapi gelombang otak dengan stimulasi beta dapat membantu meningkatkan perhatian, mengurangi stres, meringankan sakit kepala, serta mengurangi masalah perilaku.
Gamma
Gamma adalah gelombang otak dengan frekuensi tertinggi, yaitu antara 30-100 Hz. Gelombang gamma yang dominan menandakan diri sedang berada pada tingkat kesadaran, konsentrasi, serta fungsi kognitif yang tinggi.
Tingkat aktivitas gamma yang rendah dikaitkan dengan kesulitan belajar dan memori yang terbatas, hingga demensia dan penyakit alzheimer. Sementara itu, aktivitas gamma yang tinggi berkaitan dengan kecerdasan intelektual atau IQ yang tinggi, memori yang baik, serta kebahagiaan.
Selain stimulasi pada satu jenis gelombang, terapi gelombang otak juga bisa diberikan sebagai bentuk kombinasi. Seperti misalnya, stimulasi gelombang alfa-beta bisa membantu meningkatkan keterampilan verbal, sedangkan beta-gamma pada keterampilan aritmatika pada anak-anak yang kesulitan belajar.
Terapi gelombang otak sendiri dapat dilakukan dengan mendengarkan musik dengan earphoneatau headphone sambil duduk santai. Namun, apabila dirasa memiliki gangguan kesehatan mental yang serius, akan lebih baik jika berkonsultasi pada psikolog atau psikiater untuk menilai evektivitas dari terapi gelombang otak yang sedang dilakukan.