Ladiestory.id - Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurodevelopmental yang umumnya teridentifikasi pada masa kanak-kanak. Gangguan ini ditandai oleh tingkat hiperaktivitas, impulsivitas, dan/atau ketidakmampuan untuk mempertahankan fokus yang tidak sesuai dengan usia anak. ADHD mempengaruhi fungsi kognitif dan perilaku, yang dapat menimbulkan tantangan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di sekolah, di rumah, dan dalam interaksi sosial.
Sebagian besar penyakit ADHD terdeteksi pada usia anak-anak. Anak-anak dengan ADHD di sekolah umumnya bersikap nakal atau sering mengganggu teman-teman, guru, dan proses belajar-mengajar. Mereka juga cenderung tidak bisa memusatkan perhatian pada satu hal, tidak mendengarkan guru, dan mungkin sulit mengikuti pelajaran sehingga tertinggal dibanding teman-teman sekelas secara akademis.
Adapun di rumah dan dalam situasi sosial mereka cenderung melakukan hal-hal yang tidak pantas dan tak bertanggung jawab. Selain itu, mereka tampak tak merespons upaya pendisiplinan, termasuk dari orang tua. Meski begitu, anak dengan ADHD sebetulnya tidak secara sengaja bersikap demikian. Mereka pun bisa sangat sedih karena merasa tak mampu menjadi anak yang berperilaku baik dan benar.
Terdapat tiga tipe ADHD, yakni predominantly inattentive (dominan lali/kurang perhatian), predominantly hyperactive-impulsive (dominan hiperaktif-impulsif), dan kombinasi keduanya. Kondisi ADHD bisa terus bertahan dan berkembang hingga masa dewasa. Orang dewasa yang memiliki ADHD biasanya terlihat ceroboh, sering terdistraksi ketika melakukan pekerjaan, tidak bisa mengelola waktu, dan menunjukkan gejala masalah mental.
Karakteristik ADHD
ADHD memiliki beberapa karakteristik utama, yang biasanya dibagi menjadi tiga kelompok gejala:
- Ketidakmampuan untuk Menjaga Fokus (Inattentiveness): Anak-anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan dalam menjaga perhatian pada tugas atau kegiatan. Mereka mudah terdistraksi dan sering kali tidak bisa menyelesaikan tugas.
- Hiperaktivitas: Ini meliputi perilaku seperti terus-menerus bergerak, kesulitan duduk diam, dan perilaku berlebihan yang tidak sesuai dengan situasi atau lingkungan.
- Impulsivitas: Anak-anak dengan ADHD sering bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menunggu giliran atau sering memotong pembicaraan orang lain.
Jenis ADHD
ADHD dibagi menjadi tiga jenis, berdasarkan gejala yang paling mendominasi:
- Tipe Predominan Tidak Fokus: Dominasi gejala ketidakmampuan untuk menjaga fokus.
- Tipe PredominanHiperaktif-Impulsif: Dominasi gejala hiperaktivitas dan impulsivitas.
- Tipe Gabungan: Kombinasi dari kedua jenis gejala di atas.
Diagnosis ADHD
Diagnosis ADHD melibatkan penilaian komprehensif oleh profesional kesehatan, yang mungkin termasuk wawancara dengan orang tua, pengamatan perilaku anak, dan penilaian medis. Tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis ADHD, sehingga diagnosis sering didasarkan pada kriteria klinis yang ditetapkan dalam panduan seperti DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders).
Pemahaman dan dukungan dari keluarga, guru, dan teman sebaya sangat penting untuk membantu anak dengan ADHD. Pengetahuan yang baik tentang kondisi ini dapat membantu dalam mengurangi stigma dan memfasilitasi lingkungan yang lebih mendukung bagi anak yang mengalami ADHD.
Penting bagi keluarga anak dengan ADHD untuk mendapatkan dukungan. Edukasi tentang gangguan ini dan strategi pengelolaan dapat sangat membantu. Kelompok dukungan dan konseling bagi orang tua juga dapat memberikan dukungan emosional dan praktis. Keterlibatan aktif dari orang tua, guru, dan profesional kesehatan sangat penting dalam mendukung anak dengan ADHD. Dengan dukungan yang tepat, banyak anak dengan ADHD dapat berhasil di sekolah dan mengembangkan hubungan sosial yang sehat.