Ladiestory.id - Penyakit HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome) kondisi yang disebabkan oleh infeksi virus HIV. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama sel-sel CD4 (sel T), yang berperan dalam melawan infeksi.
Jika tidak diobati, HIV dapat mengakibatkan penyakit AIDS, yaitu tahap akhir infeksi HIV di mana sistem kekebalan tubuh terganggu secara serius, sehingga individu menjadi rentan terhadap infeksi berbagai jenis penyakit oportunis dan beberapa jenis kanker.
Penularan HIV/AIDS
HIV utamanya ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan rektal, dan ASI dari seseorang yang terinfeksi HIV. Mode penularan umum meliputi hubungan seks tanpa kondom, berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi HIV, dan dari ibu ke bayi saat melahirkan atau menyusui.
Gejala HIV/AIDS
Pada tahap awal infeksi HIV, individu mungkin tidak mengalami gejala apa pun atau mengalami gejala mirip flu seperti demam, kelelahan, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini dapat datang dan pergi, sehingga penting untuk melakukan tes HIV jika ada kecurigaan terpapar.
Pengujian dan Diagnosis HIV/AIDS
HIV dapat didiagnosis melalui tes darah yang mendeteksi keberadaan antibodi atau antigen yang dihasilkan sebagai respons terhadap virus. Diagnosis dini sangat penting karena memungkinkan untuk intervensi medis dan pengelolaan yang tepat waktu.
Pengobatan HIV/AIDS
Terapi antiretroviral (ART) adalah pengobatan standar untuk HIV. ART terdiri dari kombinasi obat-obatan yang membantu menekan replikasi virus, sehingga sistem kekebalan tubuh dapat pulih dan berfungsi lebih efektif. Dengan perawatan dan perawatan yang tepat, orang dengan HIV dapat hidup lama dan sehat.
Pencegahan HIV/AIDS
Langkah-langkah pencegahan meliputi berhubungan seks aman dengan menggunakan kondom, menghindari berbagi jarum suntik, dan memilih profilaksis pra-paparan (PrEP) untuk individu yang berisiko tinggi tertular HIV. Selain itu, deteksi dini dan pengobatan infeksi menular seksual (IMS) dapat mengurangi risiko penularan HIV.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan PEPFAR (The U.S. President's Emergency Plan for AIDS Relief), pada tahun 2020:
- Jumlah perkiraan orang yang hidup dengan HIV di seluruh dunia adalah sekitar 38 juta.
- Terdapat sekitar 1,5 juta kasus baru infeksi HIV pada tahun tersebut.
- Sekitar 680 ribu orang meninggal dunia akibat penyakit terkait AIDS.
Salah satu tantangan dalam mengelola HIV/AIDS adalah stigma dan diskriminasi yang terkait dengan virus ini. Hal ini dapat menyebabkan individu menghindari pengujian dan pengobatan karena takut dihakimi dan diisolasi secara sosial. HIV/AIDS telah memiliki dampak signifikan di seluruh dunia, terutama di Afrika sub-Sahara di mana beban penyakit ini sangat tinggi. Namun, kemajuan dalam ilmu kedokteran dan peningkatan kesadaran telah mengarah pada peningkatan akses pengobatan dan penurunan angka penularan di banyak wilayah.
Penelitian dalam bidang HIV/AIDS terus berkembang, dengan upaya terus-menerus untuk mengembangkan opsi pengobatan yang lebih baik, strategi pencegahan seperti vaksin, dan pendekatan untuk menyembuhkan virus. Untuk mendapatkan informasi yang paling terkini dan akurat, disarankan untuk menghubungi fasilitas kesehatan yang ada di wilayah kota masing-masing kamu berada.