1. Health
  2. Memilih Masker Yang Tepat untuk Sehari-hari, Pilih Yang Mana?
Health

Memilih Masker Yang Tepat untuk Sehari-hari, Pilih Yang Mana?

Memilih Masker Yang Tepat untuk Sehari-hari, Pilih Yang Mana?

Ilustrasi Masker Kesehatan. (Special)

Pilihan masker, cara memasang dan melepasnya, ternyata tidak bisa sembarangan, lho. Ada cara yang benar agar kamu benar-benar terlindung dari virus atau bakteri, dr. Grace Hananta, C.Ht, Holistic Medical Doctor & Pengurus Komite Kampanye Publik Gerakan Pakai Masker, menunjukkan caranya seperti di atas.

Apabila kamu merasa ada rongga di sisi kanan-kiri masker yang menempel dengan area sekitar rahang pipi, maka dr. Grace menyarankan untuk menjahit masker kamu agar lebih rapat. kamu perlu mengganti masker setiap 3-4 jam untuk memperbaiki sirkulasi udara di area yang tertutup masker.

dr. Grace mengatakan bahwa kamu disarankan untuk menggunakan masker N95 bila berada di tempat yang tertutup dan ramai seperti saat dalam penerbangan. “Filterisasinya bagus.

Membuat udara yang masuk ke pernapasan kita bersih dari virus dan bakteri lain,” ujarnya. Ia menambahkan, “Filter dari masker medis ini lebih baik daripada masker kain.

Lubangnya rapat-rapat, sampai udara aja nggak mudah keluar-masuk,” imbuhnya. kamu bisa menggunakan jenis masker ini saat harus ke rumah sakit atau untuk berolahraga di luar ruangan. Untuk masker kain, kamu bisa menggunakannya sehari-hari karena kelebihannya bisa dicuci ulang.

Asalkan, dr. Grace mengingatkan bahwa masker kain yang kamu gunakan harus memiliki tiga lapisan. "Syarat masker yg baik dan layak itu bersih, ukurannya sesuai dgn wajah kita, membuat kita bernapas dengan nyaman, lapisannya rekomendasi (WHO) 3 lapis,” cetusnya.

1. Masker Kain

Ini adalah jenis masker yang lazim digunakan sehari-hari dan bukan untuk tujuan medis. Masker kain dapat dicuci dan dipakai berulang, sedangkan masker kertas meski memiliki bentuk yang serupa dengan masker operasi (surgical mask) namun memiliki fungsi dan karakter yang sangat berbeda.

Kedua masker ini tidak tahan air, sehingga tidak dapat melindungi dari penularan penyakit akibat droplet atau cairan tubuh. Jenis ini hanya berfungsi mencegah transfer partikel besar, misalnya untuk mencegah makanan terkena liur saat mempersiapan makanan di restoran.

2. Masker Bedah (Surgical Mask)

Memiliki bentuk dan tampilan yang serupa dengan masker kertas, tak jarang membuat masyarakat keliru antara pemanfaatan masker bedah dengan masker kertas. Meski serupa, yang khas dari masker bedah adalah memiliki warna lapisan yang berbeda antara sisi luar dengan sisi dalam.

Salah satu sisi masker bedah biasanya berwarna hijau atau biru (bukan abu-abu, berbeda dengan masker karbon aktif). Masker ini yang paling dianjurkan digunakan saat berada pada kondisi berisiko tinggi penularan penyakit, misalnya ketika ada wabah virus.

3. Respirator N-95, N-99 dan N-100

Berbeda dengan masker biasa, penamaan respirator pada jenis pelindung ini sesuai dengan fungsinya, yaitu menyaring udara dari kontaminan atau partikel udara yang ukurannya sangat kecil.

Menurut Health Sciences Authority, kode 95 pada respirator artinya dapat menyaring hingga 95 persen partikel udara berukuran 0.3 mikron. Terdapat respirator serupa dengan kode angka yang lebih tinggi seperti N-99 dan N-100 yang menunjukkan kemampuannya menyaring partikel sejenis.

Jika N-99 mampu menyaring udara hingga 99 persen, masker N-100 bisa memfilter udara sampai 100 persen.

Bagi kamu yang beraktivitas sehari-hari dan bukan tenaga medis, penggunaan masker bedah seharusnya sudah cukup untuk membantu mencegah penularan penyakit, kecuali ada instruksi lain dari tenaga kesehatan yang berwenang.

Tak perlu panik saat menghadapi isu wabah seperti virus corona. Tetaplah tenang dan selalu jaga higienitas diri serta lingkungan untuk tekan risiko penularan. 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel