1. Lifestyle
  2. Memahami Street Harassment dan Cara Menangani Catcalling
Lifestyle

Memahami Street Harassment dan Cara Menangani Catcalling

Memahami Street Harassment dan Cara Menangani Catcalling

Emansipasi wanita mengajarkan kita untuk berani melawan dan mendobrak hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan merugikan wanita. Seperti halnya tindakan street harassment atau catcalling. Perbuatan catcalling adalah suatu tindakan pelecehan seksual yang menggunakan siulan, komentar-komentar, maupun teriakan yang mengarah pada fisik si korban dan bertujuan untuk kepuasan seksual si pelaku. Biasanya pelecehan seksual ini terjadi di jalan, semisal ketika seorang wanita (disebut korban) lewat di depan segerombol pria (disebut pelaku), lantas para pelaku tersebut menyiul dengan kesan melecehkan, atau berucap “Yang baju merah mau ditemani ke kantor gak?” dengan senyum menggoda, dan apabila korban tidak menanggapinya, para pelaku tersebut akan memaki korban dengan sebutan budek atau bisu. Sebab, para pelaku itu merasa kesal karena diabaikan.

Sebenarnya, masih banyak wanita di Indonesia yang belum menyadari bahwa tindakan catcalling ini adalah sebuah pelecehan seksual. Sebab, biasanya perbuatan catcalling ini dilakukan dengan nada bercanda oleh si pelaku, sehingga kebanyakan korban pun mengira hal tersebut cuma sebatas bercanda. Maka itulah masih banyak pihak yang mewajarkan perbuatan ini. Nah, jika kamu mengalami pelecehan seksual di jalan seperti ini, ada 5 cara menangani catcalling yang bisa kamu terapkan untuk menghadapi si pelaku.

1. Jangan takut, tegurlah si pelaku dengan tegas dan lakukan kontak mata

Jangan takut, tegurlah si pelaku dengan tegas dan lakukan kontak mata
sumber: freepik.com

Ladies, janganlah pernah takut ketika menghadapi orang-orang yang menyebalkan. Sebagai seorang wanita, kamu harus mempunyai sikap berani dan tegas untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di muka bumi ini. Seperti halnya, ketika ada perlakuan catcalling dari seseorang, sebaiknya tegurlah si pelaku dengan tegas dan lakukan kontak mata. Namun begitu, hindari mengeluarkan kata-kata makian atau kasar kepada si pelaku. Sebab, cacian balik hanya akan membuat si pelaku murka dan mengambil tindakan yang lebih jahat lagi kepadamu. Ingat, bersikap tegas itu harus, namun tak perlu mengeluarkan caci maki.

2. Ambil ponsel dan berpura-puralah menelpon seseorang untuk cari bantuan

Ambil ponsel dan berpura-puralah menelpon seseorang untuk cari bantuan
sumber: freepik.com

Jika kamu termasuk tipe orang yang malas meladeni hal-hal yang menurutmu tidak penting, sebaiknya kamu berpura-pura saja mengambil ponsel dan menelpon seseorang untuk mencari bantuan. Ucapkan selantang mungkin bahwa saat itu kamu sedang digoda oleh beberapa pelaku pelecehan seksual, lalu melangkahlah pergi dari lokasi itu. Meski hanya berpura-pura, tindakanmu itu akan membuat si pelaku merasa was-was dan mungkin saja bisa menjadi jera.

3. Capture lokasi beserta pelaku dari kejauhan dengan kamera ponsel, sebarkan di media sosial

Capture lokasi beserta pelaku dari kejauhan dengan kamera ponsel, sebarkan di media sosial
sumber: freepik.com

Cara menangani catcalling berikutnya adalah memotret lokasi beserta para pelaku catcalling dengan menggunakan kamera ponsel yang mudah dijangkau. Lakukan ini dengan hati-hati dan tetap waspada ya, Ladies. Sebisa mungkin jangan sampai mereka tahu. Lalu, sebarkan foto tersebut di media sosial beserta kronologisnya. Kamu bisa bercerita sedetail mungkin dan anggaplah media sosial sebagai wadah untukmu curhat. Terlebih jika perbuatan catcalling yang menyerangmu itu sudah terjadi berulang kali. Tapi, ingatlah, bagaimanapun keselamatanmu adalah hal yang utama.

4. Abaikan dan lewati mereka tanpa respon

Abaikan dan lewati mereka tanpa respon
sumber: freepik.com

Tak melulu mengambil tindakan, cara menangani catcalling lainnya bisa juga dengan mengabaikan perlakuan si pelaku dan lewati saja tanpa memberikan respon apapun. Namun biasanya, jika kita terus-menerus melakukan hal itu, tak akan ada efek jera yang bisa dirasakan si pelaku. Ia pun akan merasa bebas-bebas saja memperlakukan wanita dengan perbuatan yang serendah itu.

5. Jika memungkinkan, potret wajah si pelaku dan lokasi, laporkan ke polisi terdekat

Jika memungkinkan, potret wajah si pelaku dan lokasi, laporkan ke polisi terdekat
sumber: unsplash.com

Seperti pada poin ketiga, kamu bisa memotret lokasi kejadian dan wajah si pelaku. Namun kali ini, kamu bisa langsung melaporkannya ke kantor polisi terdekat dari lokasi peristiwa. Tindakan ini memang agak riskan, namun jika kamu berani melakukan hal itu, kamu bisa menjadi salah satu wanita inspiratif yang membantu jutaan wanita lainnya agar terhindar dari perbuatan catcalling ini, Ladies. Selain itu, jika perbuatan catcalling ini sudah terjadi berkali-kali dan kamu pernah melihat bahwa ada korban-korban lain yang berbeda-beda dan para pelaku yang sama, kamu juga bisa meminta bantuan teman dekat untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum.

Sudah saatnya wanita berani bertindak atas dasar nurani dan logika. Yuk, sudah saatnya kita bersama membasmi pelecehan seksual yang bisa terjadi dimana saja!

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel