1. Travel
  2. Manfaat Traveling Untuk Kesehatan Mental Kamu
Travel

Manfaat Traveling Untuk Kesehatan Mental Kamu

Manfaat Traveling Untuk Kesehatan Mental Kamu

Hal ini diperkuat oleh survey Airbnb and The Rise of Millennial Travel yang dilakukan pada 2016. Survey dilakukan pada generasi milenial dari Amerika, Inggris, dan Tiongkok. Hasilnya, traveling menjadi prioritas nomor satu bagi generasi milenial, dibandingkan membeli rumah, mobil, atau membayar cicilan. Paket wisata, di mana peserta tinggal duduk diam dan menikmati perjalanan kurang menarik dan menantang bagi generasi milenial. Mereka lebih memilih untuk menyusun sendiri jadwal perjalanan, bertemu orang-orang baru, dan berpetualang sedekat mungkin dengan warga lokal.

Mengapa Generasi Milenial Memprioritaskan Traveling?

Selama ini kebahagiaan sering dikaitkan dengan uang dan hal materi lainnya. Namun Thomas Gilovich, profesor psikologi asal Cornell University menemukan bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari membeli apa yang kamu mau. Saat membeli sesuatu yang kita inginkan, kita memang bahagia. Namun ternyata, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Menurut Gilovich, pengalaman memberikan kebahagiaan lebih lama dibandingkan memiliki materi. Kenangan berharga tidak berasal dari harta kekayaan, tapi dari pengalaman yang dimiliki. Bagi milenial, traveling juga merupakan ajang eksistensi diri. Tak mengherankan bila berdasarkan data Forbes, tujuan menabung mayoritas generasi milenial adalah untuk membiayai traveling.

Manfaat Traveling untuk Kesehatan Mental

Traveling dapat membuat kamu lebih bahagia. Bagaimana bisa? Berikut penjelasannya:

Meredakan Stres

Menarik diri dari kepenatan rutinitas sehari-hari dapat memberikan kamu waktu untuk menenangkan diri dan mengisi ulang energi. Traveling menciptakan kebahagiaan, yang akhirnya berdampak pada penurunan level hormon kortisol (hormon stres). Berdasarkan studi pada 80 persen penduduk Amerika, ditemukan penurunan hormon stres pada mereka yang traveling selama satu atau dua hari.

Meningkatkan Kebahagiaan

Berdasarkan penelitian Cornell University, merencanakan perjalanan atau liburan lebih meningkatkan kebahagiaan, daripada saat menunggu datangnya mobil baru. Studi ini membuktikan bahwa seseorang lebih bahagia saat mengantisipasi datangnya pengalaman baru dibandingkan materi baru.

Ajang Pembelajaran

Mengunjungi tempat asing, menyusun bujet dan jadwal sendiri, serta belajar bahasa setempat, dapat memberikan wawasan baru. Semua pembelajaran ini menjadikan kamu pribadi yang lebih baik di masa mendatang.

Menguatkan Mental

Rencana saat traveling tidak selalu berjalan mulus. Saat menghadapi kesulitan di lingkungan yang tidak familiar, saat itulah emosi dan mental kamu diuji. Hal ini membuat kamu secara pribadi lebih sabar, fleksibel, kuat, dan dituntut untuk mencari jalan keluar.

Meningkatkan Kreativitas

Menurut Adam Galinsky, profesor dari Columbia Business School, mengunjungi tempat baru dan mencicipi kehidupan warga lokal dapat menstimulasi kemampuan kognitif. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan kreativitas. Misalnya ketika kamu tertinggal kereta di saat kondisi uang semakin menipis, kamu dituntut kreatif mencari jalan keluar. Salah satunya mungkin dengan mempelajari rute bus antar kota demi menghemat pengeluaran. Setelah kembali ke rumah, bukan tidak mungkin bila kamu akan lebih menghargai perbedaan dan lebih mensyukuri hidup yang diberikan.

Sumber Foto Utama: Freepik.com

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel