1. Lifestyle
  2. 6 Manfaat Jaga Kualitas Tidur saat Marah dengan Pasangan hingga Larut Malam
Lifestyle

6 Manfaat Jaga Kualitas Tidur saat Marah dengan Pasangan hingga Larut Malam

6 Manfaat Jaga Kualitas Tidur saat Marah dengan Pasangan hingga Larut Malam

Tidur saat Marah (Special)

Ladiestory.id - “Don’t go to bed angry” atau jangan tidur ketika kamu sedang marah merupakan salah satu nasihat yang sering diucapkan kepada seseorang yang telah melakukan pernikahan dalam hidupnya.

Makna dibalik nasihat tersebut memiliki arti jika semua permasalahan akan lebih baik apabila diselesaikan dengan segera. Meskipun begitu, nasihat yang satu ini ternyata tidak sepenuhnya benar.

Perlu diketahui, jika terdapat begitu banyak manfaat untuk Kamu dan pasangan yang memilih tetap menjaga kualitas tidur meski masih dalam keadaan marah atau berkonflik. Simak artikel berikut untuk mengetahui apa saja manfaatnya.

Dapat Menjernihkan Pikiran

Tidur saat Marah (Special)

Melansir laman Your Tango, Brandon Peters, MD selaku pakar tidur kenamaan asal Stanford mengatakan jika sulit tidur bisa membuat fungsi kognitif otak jadi terganggu. Ia berpendapat bahwa menyelesaikan masalah dalam kondisi kurang tidur atau mengantuk sangatlah tidak dianjurkan.

Hal itu dikarenakan Kamu akan kesulitan untuk mengendalikan diri dan berpikir jernih. Oleh sebab itu, langkah paling tepat yang bisa Kamu lakukan saat memiliki masalah dengan pasangan adalah redakan emosi dengan tidur.

Mengembalikan Tenaga untuk Makeup Sex

Tidur saat Marah (Special)

Di sisi lain, hasrat seksual dalam diri laki-laki dan perempuan akan menurun jika memiliki waktu tidur yang kurang. Itulah mengapa sejumlah pasangan suami istri yang lebih sering bertengkar di waktu tidur mengaku memiliki gangguan terhadap seksualitasnya.

Follow our
media updates!

Maka dari itu, agar hal seperti itu tidak terjadi, selesaikan masalah di pagi hari di mana pikiran dan mood Kamu sedang berada di fase bagus. Dikatakan juga jika menginisiasi adanya make up sex sangat dianjurkan untuk dijadikan pelengkap setelah masalah yang terjadi antara Kamu dan pasangan telah terselesaikan.

Jadi Objektif dalam Melihat Suatu Permasalahan

Tidur saat Marah (Special)

Salah satu faktor yang mempengaruhi penilaian terhadap suatu hal yaitu kekurangan waktu tidur. Suasana yang tercipta akibat pertengkaran Kamu dengan pasangan akan semakin runyam ketika kalian terus saja berdebat hingga waktu tidur tiba.

Saat sedang merasa mengantuk, Kamu dan pasangan tidak akan bisa melihat secara objektif sebuah masalah. Jika Kamu atau pasangan tetap nekat meneruskan perdebatan kalian, maka siap-siap saja salah satu diantara kalian akan merasa sakit hati dengan perkataan yang tidak bisa dikontrol akibat mengantuk.

Berdampak Baik Terhadap Kesehatan

Tidur saat Marah (Special)

Hingga sekarang ini, belum ada bukti sah yang menyatakan jika kesehatan tubuh bisa mendapatkan dampak negatif akibat kurang tidur. Namun, kondisi tubuh bisa saja terganggu jika Kamu dan pasangan terus menerus bertengkar hingga larut malam dan mengabaikan waktu tidur. Agar tidak merasakan dampak negatif dari kurangnya waktu tidur, utamakan kesehatan di atas segalanya, ya!

Membuatmu Fokus pada Inti dari Suatu Permasalahan

Tidur saat Marah (Special)

Menyesakkan memang jika Kamu tidur dengan keadaan diselimuti amarah. Namun, ketimbang berbicara melantur karena mengantuk, lebih baik Kamu tidur terlebih dahulu dan selesaikan masalahnya besok pagi. Hal ini dikarenakan waktu tidur yang cukup sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan kefokusan Kamu. Sehingga, saat Kamu ingin menyelesaikan masalah dengan pasangan, Kamu akan lebih fokus dengan inti permasalahan tersebut.

Aura Jadi Lebih Positif

Tidur saat Marah (Special)

Selanjutnya, aura di sekelilingmu akan menjadi lebih positif jika Kamu mengutamakan tidur ketimbang berdebat di tengah malam. Hal itu dikarenakan istirahat yang cukup bisa membuang energi negatif dalam tubuh. Jika Kamu tidak memiliki waktu tidur yang cukup, rasa emosional dalam diri akan terus tercipta dan membuat Kamu salah dalam melangkah.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel