Ladiestory.id - Saat bulan Ramadan, terkadang Kamu memilih cara yang praktis untuk memasak dan menghidangkan makanan, baik saat berbuka puasa ataupun sahur. Dan bagi ibu rumah tangga, mungkin memasak sekaligus untuk berbuka dan sahur.
Selain dianggap praktis, hal ini juga bisa menghemat waktu dan tenaga. Tidak hanya ibu rumah tangga, terkadang pekerja rantau dan anak kos juga melakukan hal yang sama. Apalagi ketika akan sahur, pasti kebanyakan akan memilih untuk memanaskan makanan daripada memasak kembali.
Namun, apa Kamu tahu bahwasanya memanaskan makanan dapat menimbulkan racun dalam makanan tersebut? Apabila Kamu mengonsumsi makanan tersebut dalam jangka panjang dan terus-menerus, bukannya sehat saat berpuasa justru Kamu akan jatuh sakit. Oleh karena itu, Kamu harus tahu beberapa makanan yang tidak boleh dipanaskan berikut ini.
Santan
Tahu kah Kamu bahwa memanaskan ulang masakan bersantan dapat menyebabkan penumpukan lemak. Lemak yang terkandung di dalamnya berubah menjadi lemak jahat, yang mana dapat memicu meningkatnya kadar kolesterol dalam tubuh, serta menyebabkan kenaikan berat badan hingga kegemukan. Jadi Kamu harus berpikir ulang saat memanaskan makanan bersantan, contohnya saja opor, lodeh, ataupun gulai.
Olahan Daging
Yang kedua ada makanan dengan bahan daging olahan. Apabila Kamu memasak makanan daging olahan kemudian dipanaskan secara terus-menerus, maka akan menyebabkan lemak yang terkandung didalamnya menjadi lemak jahat seperti kolesterol yang teroksidasi dalam prosesnya.
Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner. Usahakan Kamu tetap berhati - hati ya, pikirkan ulang jika ingin memasak makanan daging olahan.
Telur
Siapa sangka makanan satu ini juga berbahaya ketika dipanaskan secara berulang. Telur adalah sumber protein terbaik, selain memiliki kandungan yang sehat seperti vitamin A, kalsium, vitamin B6 dan juga B12, telur juga menjadi bahan makanan yang cukup mudah diolah dalam waktu singkat.
Namun, jika telur dipanaskan ulang, itu sangat tidak yang dianjurkan. Alasannya, karena telur yang dipanaskan untuk kedua kalinya, akan menimbulkan racun dan berbahaya untuk kesehatan pencernaan tubuh.
Daging Ayam
Daging ayam menjadi salah satu jenis makanan yang seringkali dipanaskan ulang. Sebenarnya hal ini sangat tidak dianjurkan. Mengapa? Karena komposisi protein yang terkandung di dalamnya, lama kelamaan akan menghilang bahkan menyebabkan masalah dalam pencernaan.
Salah satu cara yang benar jika ingin menghangatkan sisa ayam adalah dengan menggunakan microwave dan pastikan agar ayam tersebut bisa panas sampai ke bagian tulangnya sebelum dimakan.
Nasi
Nasi memang menjadi makanan pokok bagi orang Indonesia, bahan pokok ini memang mengandung zat karbohidrat yang cukup tinggi. Oleh karena itu, tidak jarang bagi ibu-ibu rumah tangga memasak nasi sekaligus untuk makan kemudian memanaskannya lagi ketika ingin dimakan.
Sama halnya dengan kentang, nasi jika dibiarkan terlalu lama dan tidak disimpan dengan keadaan yang kurang baik juga akan menyebabkan timbulnya bakteri beracun bernama Bacillus cereus yang mana bakteri tersebut berbahaya bagi tubuh.
Bayam
Siapa sangka jika memanaskan sayur satu ini ternyata juga dapat berbahaya bagi tubuh. Bayam merupakan jenis sayuran yang mengandung nitrat tinggi, jika dipanaskan senyawa nitrat yang ada pada bayam berubah menjadi senyawa yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu tidak dianjurkan bagi ibu-ibu rumah tangga, atau seseorang untuk memanaskan sayur satu ini.
Jamur
Jamur ini ternyata juga dapat menjadi makanan yang sangat berbahaya bagi tubuh apabila dipanaskan berulang-ulang. Karena komposisi protein di dalam jamur akan berubah apabila dipanaskan, dan akan menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan.
Kentang
Yang terakhir ada kentang, selain nasi kentang juga terkadang dijadikan makanan pokok bagi beberapa kalangan, seperti orang yang sedang menjalankan program diet.
Namun menurut ahli kesehatan, jika kentang dipanaskan berulang-ulang maka akan menyebabkan timbulnya bakteri langka yang dapat menyerang kesehatan tubuh. Oleh karena itu pastikan untuk tidak memasak dalam jumlah yang banyak, cukup masak sedikit untuk sekali makan saja.