1. Mom & Kids
  2. 6 Magic Word yang Harus Diajarkan Sejak Dini
Mom & Kids

6 Magic Word yang Harus Diajarkan Sejak Dini

6 Magic Word yang Harus Diajarkan Sejak Dini

Mengajarkan anak magic word. (Special)

Ladiestory.id - Magic word merupakan sebuah ungkapan positif dan sopan sebagai salah satu cara untuk menghormati orang lain. Magic word sangat penting untuk ditanamkan sejak dini kepada anak. Hal ini bertujuan agar anak memiliki tutur kata dan sikap yang sopan kepada orang lain, termasuk kepada orang yang lebih tua.

Mengajarkan magic word kepada anak juga termasuk salah satu upaya untuk membentuk karakter positif dalam dirinya. Ketika anak terbiasa menggunakan magic word dalam perkataannya, maka akan membuat ia akan lebih dihargai dan disukai oleh banyak orang.

Hal ini dikarenakan penggunaan magic word juga dapat menimbulkan respon positif dari lawan bicara. Lawan bicara akan merasa dihargai sehingga akan terjadi interaksi yang baik. Ladiestory.id telah merangkum 6 magic word yang harus diajarkan sejak dini kepada anak. Simak yuk!

"Tolong"

Mengajarkan anak magic word. (Special)

Magic word pertama yang bisa diajarkan kepada anak adalah ungkapan "tolong". Ajarkan kepada anak untuk mengucapkan kata "tolong" saat membutuhkan bantuan dari seseorang atau meminta sesuatu.

Ungkapan kata "tolong" ini tak hanya berlaku jika membutuhkan bantuan orang dewasa saja. Namun, juga ketika meminta sesuatu kepada teman sebaya atau yang lebih muda darinya.

Mengajarkan anak mengucapkan kata "tolong" dapat menghindarkan anak dari sikap arogan dan kasar saat meminta sesuatu. Jika dibiasakan mengucapkan "tolong", maka anak akan memiliki perilaku yang sopan dan tutur kata lemah lembut. Sehingga, anak juga akan disukai banyak orang.

"Terima Kasih"

Mengajarkan anak magic word. (Special)

Magic word selanjutnya yang perlu diajarkan kepada anak adalah ungkapan "terima kasih". Ajarkan anak untuk selalu mengucapkan "terima kasih" setiap kali mendapatkan bantuan atau pemberian dari orang lain.

Ketika anak mengucapkan "terima kasih" atas bantuan atau pemberian orang lain, maka lawan bicara juga akan merasa dihargai. Selain itu, ungkapan "terima kasih" juga mengajarkan anak untuk selalu bersyukur atas apa yang didapatkannya. Sehingga, karakter rendah hati dan selalu bersyukur akan terbentuk pada diri anak.

"Terima Kasih Kembali"

Mengajarkan anak magic word. (Special)

Ungkapan "terima kasih kembali" perlu diajarkan ketika anak mendapatkan ucapan terima kasih dari orang lain. Hal ini bertujuan agar anak selalu memberikan respons terhadap ucapan orang lain. Sehingga, nantinya ia akan menjadi ramah kepada orang lain dengan selalu memberikan respons ucapan yang positif.

"Maaf"

Mengajarkan anak magic word. (Special)

Magic word selanjutnya yang tidak kalah penting untuk diajarkan kepada anak adalah ungkapan "maaf". Ungkapan "maaf" ini bisa diajarkan ketika anak melakukan kesalahan kepada orang lain, baik dengan sengaja mau pun tidak disengaja.

Harapannya, dengan membiasakan anak mengucapkan kata "maaf" adalah ia akan terbiasa bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan. Selain itu, permintaan maaf juga dapat menjadi sesuatu yang menenangkan sehingga meminimalisir konflik yang mungkin akan terjadi.

"Permisi"

Mengajarkan anak magic word. (Special)

Mengajarkan anak mengucapkan kata "permisi" juga penting agar ia bersikap sopan dan rendah hati. Ajarkan anak untuk selalu mengucapkan kata "permisi" setiap ia menunggu giliran, atau pun meminta izin kepada orang lain.

Dengan cara ini, harapannya anak akan memiliki sikap menghargai dan menghormati orang lain, termasuk teman sebaya mau pun orang yang lebih tua dan muda.

"Bolehkah Saya.."

Mengajarkan anak magic word. (Special)

Penggunaan kata "bolehkah saya.." hampir sama halnya dengan penggunaan kata "permisi". Tujuannya adalah untuk mengajarkan anak agar selalu meminta izin jika melakukan hal yang berhubungan dengan orang lain.

Dengan mengucapkan kata tersebut, maka akan terbentuk karakter anak yang positif. Anak akan menjadi pribadi yang sopan dan juga menaati peraturan yang diberikan kepadanya.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel