Ladiestory.id - Setiap orang memiliki definisi masing-masing terkait cinta. Bahkan, setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menunjukkan rasa cintanya dan merasa dicintai. Hal ini lah yang sering disebut dengan bahasa cinta atau love language.
Berikut beberapa bahasa cinta atau love language yang perlu Kamu ketahui.
Words of affirmation (kata-kata dan pujian)
Kalimat semacam “aku cinta kamu” atau “sepatu itu terlihat cantik di kakimu” memang terkesan sederhana. Tapi, untuk Kamu yang menyatakan cinta dengan cara ini, kekuatan kata-kata ini sangat besar. Sebaliknya, kalimat yang menghina atau tidak baik pun akan berefek besar padamu.
Newberg dan Waldman, pada bukunya yang bertajuk Words Can Change Your Brain: 12 Conversation Strategies to Build Trust, Resolve Conflict, and Increase Intimacy, menjelaskan jika kata-kata positif bukan sekadar untuk mengungkapkan rasa cinta, tetapi bisa memperbaiki fungsi otakmu.
Bahkan, berbicara dan mendengarkan kata-kata positif lebih sering dibandingkan negatif bisa mengaktifkan pusat motivasi otak, sehingga bisa mendorong kamu untuk lebih sering melakukan tindakan positif.
Jika Kamu mempunyai bahasa cinta ini, mungkin tidak begitu mengharapkan kerap diberi kado oleh pasangan atau diantar-jemput ketika bepergian. Hal ini karena Kamu memang lebih senang mendengar kata-kata manis dari pasangan.
Physical touch (sentuhan fisik)
Sentuhan fisik merupakan bahasa pertama yang manusia pakai dalam berkomunikasi. Cara ini pun mempunyai peran penting pada perkembangan sosial dan perilaku manusia. Bahkan, penelitian menjumpai jika anak yang kekurangan kontak fisik dan emosional berisiko lebih tinggi terhadap masalah perilaku, emosional, serta sosial ketika mereka besar.
Penelitian yang dilakukan oleh Gulledge dan Shahmann juga menjumpai jika sentuhan fisik dengan pasangan bermanfaat dalam menciptakan dan memperkuat hubungan yang romantis. Dengan sentuhan fisik pula, konflik yang terjadi pada pasangan diyakini lebih mudah teratasi.
Jadi, tak heran jika banyak orang menyatakan cintanya melalui sentuhan. Jika Kamu mempunyai bahasa cinta ini, mengelus kepala, menggandeng tangan, menggosok punggung, mencium, atau memeluk pasangan mungkin jadi cara kamu dalam menunjukkan rasa cintamu. Sebaliknya, Kamu mungkin akan merasa sakit hati bila pasangan menjauh atau mengabaikan kamu saat kamu mencoba menyentuhnya.
Acts of service (tindakan)
Cara lain seseorang dapat merasa dicintai dan menyatakan cinta ialah tindakan nyata, yakni dengan melakukan sesuatu untuk pasangan. Hal ini umumnya dimiliki oleh sosok yang sulit menyatakan cinta dalam bentuk kata-kata. Kamu mungkin lebih memilih guna mengantarkan pasangan berbelanja selama berjam-jam daripada mengucapkan, “aku cinta kamu.”
Untuk orang yang mempunyai bahasa cinta dalam bentuk tindakan, dibantu oleh pasangan jauh lebih penting ketimbang dipuji atau dimotivasi dengan kata-kata. Contohnya, Kamu tengah dikejar deadline pekerjaan. Kala itu, KAmu lebih memerlukan pasangan untuk membantu membelikan makanan ketimbang menyemangati kamu melalui kata-kata.
Begitupun sebaliknya, Kamu mungkin akan kerap membantu pasangan dalam membersihkan rumah sebagai bentuk rasa cinta kamu padanya. Pada tipe orang ini, seseorang akan merasa sangat dicintai dan dihargai saat pasangan bertindak sesuatu, dan akan merasa tersakiti bila pasangan bersikap malas.
Gifts giving (memberi hadiah)
Hadiah kerap menjadi simbol ketika mengekspresikan cinta. Banyak orang bahkan rela memberikan hadiah tanpa memperdulikan berapa harga barang tersebut. Padahal, untuk orang yang menyatakan dan mengartikan cinta melalui hadiah, bukan harga maupun nilai barangnya yang penting. Hal yang penting diingat yaitu usaha kamu dalam memikirkan hadiah yang khas dan personal untuknya.
Misalnya, kamu tengah pergi ke luar kota. Membawakan oleh-oleh makanan kesukaannya saja sudah membuat pasangan bahagia. Untuknya, cara ini menjadi tanda jika kamu ingat padanya, serta membuat pasangan kamu merasa spesial.
ebaliknya, bila kamu lupa merayakan anniversary dengan pasangan atau kurang tepat ketika memilih hadiah, hal ini malah akan membuat pasangan kamu sakit hati dan tidak dihargai.
Dr. Jeral Kirwan, seorang pakar psikologi dari Ashford University di AS, menyatakan jika terdapat keuntungan psikologis atau emosional antara pemberi ataupun penerima hadiah. Dr. Jeral pun menjelaskan jika memberikan hadiah bisa meningkatkan perasaan puas, sehingga bisa memperkuat hubungan.
Quality time (menghabiskan waktu bersama)
Kesibukan sering menjadikan pasangan jarang bertemu. Keadaan ini sering menyebabkan pasangan berpisah karena sama-sama tidak dapat meluangkan waktu berkualitas bersama.
Bila bahasa cinta utama pasanganmu merupakan waktu yang berkualitas, maka ia hanya menginginkan Kamu guna menghabiskan waktu bersama, semacam duduk bersama di sofa sambil mengobrol tentang diri masing-masing.
Waktu yang berkualitas ini dapat menjadi tanda jika kamu memberi perhatian penuh terhadap pasangan. Bahkan, dikutip dari The University of Arizona Global Campus, manfaat quality time juga bisa didapatkan pada hubungan yang nonromantis, seperti dengan sahabat.