Ladiestory.id - Ibu kota kerap menjadi incaran berbagai kalangan untuk mengejar karier impian. Pasalnya, ibu kota sendiri dikenal sebagai kawasan pusat perekonomian. Tak heran jika banyak orang datang ke wilayah ibu kota untuk bermigrasi dan bekerja dalam waktu yang cukup lama.
Namun, suatu tempat tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Banyak pekerja ibu kota yang memakan asam garam untuk mencari sesuap nasi. Lantas, apa saja liku-liku kehidupan para pekerja ibu kota?
Berangkat Lebih Awal Tapi Terjebak Macet
Tentu saja, bekerja di ibu kota membuat para karyawan harus mengalami yang namanya kemacetan atau setidaknya jalanan ramai saat berada di persimpangan. Kemacetan lalu lintas pada jam sibuk seperti pada pagi hari membuat banyak orang berangkat kerja lebih awal.
Nyatanya, bahkan jika Kamu bangun pagi dan pergi lebih awal, kemacetan akan selalu terjadi. Akhirnya, Kamu sampai kantor mendekati waktu kerja. Belum lagi perasaan terjebak macet saat berangkat, membuat tangan pegal, tapi tetap dipaksa bekerja.
Banyak Rapat hingga Pekerjaan Utama Terbengkalai
Tampaknya rapat adalah kegiatan sehari-hari di kantor. Paling tidak ada satu rapat setiap hari, baik itu pagi, siang atau malam.
Saking banyaknya rapat, terkadang malah mengganggu aktivitas kerja para karyawan. Pekerjaan utama pada akhirnya menjadi terabaikan dan tidak dilakukan.
Terakhir, mereka harus menambah jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaan utama atau lembur. Setidaknya, sebagian dari lima hari kerja dihabiskan untuk bekerja lembur.
Lembur Dinilai sebagai Kesetiaan
Hal yang terasa paling menyedihkan dari semua aktivitas kerja adalah lembur yang tidak dibayar. Pekerja di ibu kota, terutama di perkantoran, yang terpaksa harus bekerja lembur karena pekerjaan yang belum selesai, maka waktu tersebut tidak akan dibayar.
Waktu lembur dinilai sebagai loyalitas kepada perusahaan. Tidak peduli apakah Kamu membutuhkan uang atau tidak, tetapi waktu itu tetap berjalan layaknya jam kerja normal Kamu.
Kerap Alami Badan Pegal
Sebagian besar karyawan ibu kota yang bekerja di kantor hanya duduk sembari jarinya menari di atas keyboard. Hal ini terlihat seperti pekerjaan yang mudah, bukan?
Kenyataanya, para pekerja tidak merasakan semudah itu. Mereka kerap mengeluh sakit punggung, lengan, bahkan jari pegal. Belum lagi, pinggang yang terasa encok.
Tak heran jika kerap tersemat julukan "remaja jompo". Apakah Kamu juga merasakannya?
Lakukan Hal yang Sama Setiap Hari
Bagi sebagian orang, berangkat pagi, pulang malam, makan dan tidur, lalu mengulang aktivitas yang sama merupakan hal membosankan. Hal ini sering terjadi pada mereka yang menjadi pekerja di ibu kota.
Tidak heran jika banyak orang yang menginginkan work life balance. Hal ini disebabkan karena hampir 80, bahkan 90 persen kehidupan berputar di kerjaan saja. Tidak berhenti di situ, terkadang rekan kerja di kantor juga tidak dapat dianggap teman.
Dilihat dari luar, sebutan karyawan ibu kota tentu menjadi hal yang menakjubkan dan dijadikan banyak impian untuk orang-orang di luar sana. Kenyataannya, kehidupan karyawan di ibu kota terkadang tidak seenak apa yang dilihat orang lain.
Bahkan, beberapa di antaranya ada yang mendapatkan pekerjaan lebih berat dari seharusnya yang ia emban. Penyisihan teman karena beda golongan juga kerap terjadi. Apakah Kamu merasa related, Ladies?