Ketika kamu masih single dan usiamu sudah hampir menyentuh angka 30, tekanan untuk menikah yang diberikan masyarakat kemungkinan besar akan kamu dapatkan. Begitu pula, ketika kamu mulai memperkenalkan kekasihmu kepada keluarga, para tetangga dan kerabat dekat keluargamu barangkali juga akan ikut campur tentang kapan waktunya kamu dan pasanganmu akan menikah. Tak berhenti di situ, ketika nanti kamu sudah menikah pun, tak perlu kaget jika bahkan keluargamu sendiri akan mengintimidasimu dengan pertanyaan kapan punya anak, lalu kapan punya anak lagi, lalu kapan akan menikahkan anak, dan seterusnya. Rasa-rasanya seperti lingkaran setan yang tak akan ada habisnya ya, Ladies. Dari segala hal unik di dunia ini, yang paling mengherankan adalah kenapa masyarakat seakan merasa berhak untuk ikut campur dengan segala pilihan hidup kita. Ah, sudahlah! Jika kamu juga merasakan kondisi yang serupa, tenang saja. Berikut ini ada 5 cara menangani tekanan untuk menikah dari masyarakat yang bisa kamu terapkan.
1. Katakan kepada mereka, bahwa kamu dan pasanganmu sedang ingin menikmati fase pacaran
Saat kamu mulai menekankan kepada mereka, bahwa kamu dan pasanganmu sedang ingin menikmati fase pacaran kalian, secara tidak langsung kamu memberitahu mereka bahwa apa yang kamu lakukan bukanlah urusan mereka. Dan, memang benar, Ladies. Katakan saja yang sejujurnya kepada mereka dengan jawaban yang lantang. Tentu saja, ketika kamu memberikan jawaban seperti ini kepada mereka, niscaya mereka akan diam, dan barangkali akan membicarakanmu di belakang bersama kelompoknya. Tapi, tak perlu ambil pusing. Tak perlu menghiraukan omongan orang yang tidak membangun.
2. Katakan kepada mereka, bahwa karirmu lebih penting saat ini
Ketika kamu sedang berada di puncak karir dengan jabatan yang selama ini kamu idam-idamkan, namun masyarakat bahkan keluarga sendiri malah menyuruhmu untuk menikah dan berhenti bekerja, kamu bisa mengatakan secara lugas, bahwa karirmu lebih penting dari apapun saat ini. Menjalani karir dengan senang hati bukan cuma perkara mendapat penghasilan setelah bekerja, tetapi juga melakukan apa yang kamu sukai. Jadi, kalau kamu memang masih senang menjalani karirmu, abaikan saja perintah-perintah orang yang tidak mampu memahami kondisimu, Ladies.
3. Katakan kepada mereka, bahwa kamu belum siap untuk menikah
Jawaban seperti ini barangkali sering kita dengar dari mereka yang selalu didesak bahkan oleh keluarga mereka sendiri. Barangkali juga, jawaban seperti ini terlalu klasik. Akan tetapi, kamu tetap perlu jujur kalau kamu memang belum siap untuk menikah. Sebab, menikah itu tidak semudah seperti kita nonton film di bioskop, menikmati segala adegan. Tetapi, justru kitalah yang menjadi pemeran, dan bahkan cerita kehidupan kita pun juga akan ditonton oleh mereka yang kurang kerjaan. Jadi, daripada pusing sendiri mencari jawaban yang bisa menyumpal mulut mereka, berikan saja jawaban seperti ini. Lalu, lupakanlah.
4. Katakan kepada mereka, bahwa menikah adalah urusan pribadimu
Jika kamu memberikan jawaban bahwa menikah adalah urusan pribadi, kepada mereka yang berisik dan suka menekanmu, secara otomatis kamu telah memberikan batasan kepada mereka untuk tidak ikut campur atas segala urusanmu, Ladies. Jawaban seperti ini mungkin sedikit menohok dan bisa menyakiti hati mereka yang suka bergosip. Akan tetapi, bagus juga sih, jika pada akhirnya mereka tidak lagi mau berurusan denganmu sebab kamu telah ketus kepadanya. Tentunya, kehidupanmu pun akan menjadi lebih damai tanpa mereka, bukan?
5. Katakan kepada mereka, bahwa kamu tidak ingin menikah
Jawaban sarkastik semacam ini juga lagi hits lho, Ladies. Kamu pun bisa memberikan jawaban ini untuk membuat mereka diam dan tidak perlu lagi menekanmu untuk menikah. Hanya saja, barangkali setelahnya kamu justru akan mendapatkan pertanyaan susulan, seperti mengapa tidak mau menikah, atau apakah kamu penyuka sesama jenis, atau pertanyaan-pertanyaan menyebalkan lainnya. Namun, kamu juga tetap punya hak kok, untuk segera berlalu dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan susulan mereka itu. Padahal, secara diam-diam kamu sudah punya planning tentang pernikahanmu yang akan segera dilaksanakan.
Terkadang, kita memang perlu untuk menjadi bodo amat terhadap tekanan masyarakat maupun keluarga sendiri. Terlebih, jika tekanan itu tidaklah membangun perkembangan dirimu, dan apalagi justru akan merusak kesehatan mentalmu. So, just do what you wanna do, Ladies!