Ladiestory.id - Masa subur pada wanita, juga dikenal sebagai ovulasi, adalah periode dalam siklus menstruasi ketika ovarium melepaskan sel telur yang siap untuk dibuahi oleh sperma. Ini adalah waktu yang sangat penting dalam siklus reproduksi wanita karena memungkinkan pembuahan dan kehamilan terjadi.
Masa subur biasanya terjadi di pertengahan siklus menstruasi, tetapi setiap wanita mungkin memiliki perbedaan dalam panjang siklusnya. Masa subur juga dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.
Apa Itu Masa Subur?
Masa subur adalah periode dalam siklus menstruasi wanita ketika sel telur yang matang dikeluarkan dari ovarium dan bergerak ke saluran tuba falopi, tempat pembuahan biasanya terjadi. Selama masa subur, wanita memiliki peluang tertinggi untuk hamil jika mereka berhubungan seks tanpa perlindungan.
Karena sel telur hanya dapat bertahan hidup selama 12-24 jam setelah pelepasannya, sementara sperma bisa bertahan hidup dalam saluran reproduksi wanita selama beberapa hari, maka hubungan seksual yang terjadi beberapa hari sebelum ovulasi juga dapat menyebabkan kehamilan.
Bagaimana Menghitung Masa Subur?
Masa subur dapat dihitung berdasarkan siklus menstruasi individu. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Catat Siklus Menstruasi: Catat tanggal awal menstruasi Kamu setiap bulan. Ini adalah hari pertama siklus Kamu.
- Hitung Lama Siklus: Hitung berapa hari antara satu awal menstruasi dan yang berikutnya. Siklus menstruasi rata-rata adalah 28 hari, tetapi bisa bervariasi dari individu ke individu.
- Hitung Pertengahan Siklus: Hitung pertengahan siklus Kamu. Ini biasanya terjadi pada hari ke-14 jika Kamu memiliki siklus 28 hari. Jika siklus Kamu lebih panjang atau lebih pendek, hitung pertengahannya dengan mengurangi 14 dari panjang siklus Kamu.
- Masa Subur: Masa subur biasanya berlangsung sekitar 5 hari sebelum ovulasi dan 1-2 hari setelahnya. Ini adalah jendela waktu ketika hubungan seksual berpeluang tinggi menghasilkan kehamilan.
Tanda-tanda Fisik Masa Subur
Selain menghitung siklus, ada beberapa tkamu fisik yang dapat membantu Kamu mengidentifikasi masa subur, termasuk:
- Peningkatan Suhu Basal Tubuh: Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh Kamu saat Kamu benar-benar istirahat. Ini cenderung meningkat setelah ovulasi. Memonitor suhu basal tubuh setiap pagi dapat membantu kamu mengidentifikasi kapan ovulasi terjadi.
- Perubahan Lendir Serviks: Lendir serviks Kamu dapat berubah selama siklus menstruasi. Ketika Kamu mendekati masa subur, lendir serviks biasanya lebih cair dan bening.
- Rasa Sakit di Salah Satu Sisi Perut: Beberapa wanita merasakan nyeri ringan di sisi perut sebelah kanan atau kiri saat ovulasi terjadi. Ini dikenal sebagai "mittelschmerz."
- Peningkatan Gairah Seksual: Beberapa wanita melaporkan peningkatan gairah seksual selama masa subur.
- Lebih Bersemangat: Wanita juga menjadi lebih bersemangat dan mudah bersosialisasi menjelang masa ovulasi. Jelang ovulasi, kadar berbagai hormon reproduksi akan meningkat yang akan mempengaruhi emosi. Sehingga di masa ovulasi kamu akan menjadi moody. Bila pada hari-hari di tengah siklus haid, emosi kamu tiba-tiba bergejolak, bisa jadi merupakan pertanda kamu berada dalam masa subur.
Memahami masa subur sangat penting dalam perencanaan kehamilan dan kontrasepsi. Jika Kamu berencana untuk hamil, mengetahui kapan masa subur kamu dapat membantu Kamu meningkatkan peluang keberhasilan. Sebaliknya, jika Kamu tidak ingin hamil, kamu harus berhati-hati selama masa subur dan menggunakan metode kontrasepsi yang efektif.
Penting untuk diingat bahwa perhitungan siklus dan tanda-tanda fisik mungkin tidak selalu akurat, dan selalu ada kemungkinan kesalahan. Kamu bisa menghitung sendiri masa suburmu menggunakan rumus: 12 - 16 hari sebelum hari pertama siklus haid berikutnya. Saat itulah ovulasi terjadi. Namun rumus ini hanya berlaku pada wanita dengan siklus haid teratur 28 hari.