Ladiestory.id - Sebagai manusia yang aktif, tentu kamu pernah mengalami luka di tubuh, baik kecil maupun besar. Pernah kah kamu menyadari bahwa ada luka kecil di tubuh namun rasa sakitnya tak sekecil lukanya? Atau dalam kondisi lain, luka kecil yang kamu alami rupanya memberikan rasa sakit yang tak tertahankan saat diobati?
Dokter Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI), dr. Ugi Sugiri, Sp.Em menyampaikan bahwa rasa sakit luka tersebut bukan dari obatnya lho, Ladies.
"Ya pasti sakit (saat diobati), bukan karena suatu proses, bukan karena obat, tapi itu karena proses lukanya itu sendiri yang sakit," ujarnya beberapa waktu lalu.
"Cuman lecet doang gitu, ya gak sakit, tapi kalau lebih dalam lagi, itu kena syaraf, kena pembuluh darah, apalagi kena tulang, itu pasti sakit," sambungnya.
Ugi menekankan bahwa luka memang menimbulkan rasa sakit, namun hal itu bukan karena obat yang diberikan, melainkan kedalaman luka itu sendiri. Semakin dalam lukanya, maka rasanya perih atau sakit yang timbul saat diobati juga semakin besar.
"Jadi gak usah takut (mengobati), memang kedalaman luka berbeda dengan cara penanganan utama," ujarnya.
Lebih lanjut, Ugi mengungkapkan bagian tubuh yang rentan mengalami luka.
"Anggota tubuh yang paling sering terluka adalah kaki dan tangan karena paling banyak bergerak. Sedangkan jenis cedera yang biasa dialami adalah luka lecet, lebam, memar, luka iris, robek, tusuk, hingga luka bakar. Oleh karenanya, P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) penting untuk selalu tersedia kapan saja dan dimana saja untuk mempercepat penanganan saat mengalami luka. Salah satu benda wajib yang harus ada di P3K adalah obat luka dan plaster," ungkapnya.
Ia juga menerangkan bahwa saat terjadi luka, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengobatinya dengan antiseptik khususnya yang mengandung Povidone Iodine untuk membunuh kuman penyebab infeksi. Kandungan Povidone Iodine juga bersifat anti-inflamasi dan dapat membuat proses penyembuhan lebih cepat.