Ladiestory.id - Sebagai perusahaan teknologi di industri keuangan digital, Kredivo terus berkomitmen dalam meningkatkan literasi digital masyarakat, utamanya untuk mendorong pemanfaatan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Kali ini, Kredivo menggandeng Familia.id untuk melakukan edukasi literasi digital bertajuk “Menjadi Orang Tua Pintar di Era Digital”.
Acara yang ditujukan bagi para orang tua muda di Yogyakarta tersebut diharapkan mampu mendukung orang tua pintar di era digital, dengan menerapkan strategi pola asuh yang tepat dan berdampak positif bagi tumbuh kembang anak.
Hal ini menjadi penting mengingat penggunaan teknologi digital yang berlebihan dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan psikis dan mental anak.
Andy Nahil Gultom, Director of External Affairs Kredivo menyatakan bahwa kehadiran teknologi saat ini memberikan dampak positif bagi berbagai industri, termasuk di sektor keuangan karena mampu menjangkau lebih banyak masyarakat secara cepat dan efisien.
Guna terus mendorong dampak positif teknologi, masyarakat perlu dibekali edukasi berkelanjutan sehingga dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Ia percaya edukasi ini perlu dimulai sejak dini, dan orang tua di era digital berperan krusial untuk mencetak generasi melek digital sejak dini.
Patut digarisbawahi, bahwa dengan memahami batasan pemanfaatan teknologi bagi anak dan strategi pola asuh yang tepat di era digital, maka akan berdampak positif bagi tumbuh kembang anak. Hal ini yang menjadi fokus Kredivo untuk terus mendorong literasi digital bagi berbagai kalangan masyarakat di lintas usia.
Lebih lanjut, orang tua muda menjadi salah satu fokus edukasi literasi digital Kredivo mengingat jumlah pengguna Kredivo yang didominasi oleh kelompok usia 26-35 tahun, sebesar 46 persen. Di sisi lain, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, 88,99 persen pengguna internet di Indonesia oleh anak-anak umur 5 tahun keatas menggunakan internet untuk mengakses media sosial.
“Berkaca pada angka tersebut, maka sudah menjadi kewajiban kami sebagai perusahaan teknologi untuk melakukan edukasi literasi digital agar kehadiran teknologi dapat memberikan dampak positif secara maksimal,” pungkas Andy.
DR. Indria Laksmi Gamayanti., MSi., Psikolog pembicara yang hadir dalam acara edukasi tersebut menyatakan, bahwa di tengah era digital, digital parenting atau pola asuh di era digital sangat penting dipahami dan dilakukan oleh orang tua.
Kecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi dan konten digital perlu adanya pengawasan dan batasan agar anak terhindar dari dampak negatif terhadap psikis dan mental melalui teknologi digital, terutama yang berkaitan dengan adiksi gadget.
Untuk itu, edukasi terkait pola asuh di era digital menjadi sangat penting guna terwujudnya literasi digital di berbagai kalangan usia, yang pada akhirnya berdampak positif pada tumbuh kembang anak yang sehat, bahagia, dan mampu bersosialisasi pada lingkungan sekitarnya.
DR. Indria menjelaskan setidaknya terdapat 4 strategi yang perlu diperhatikan para orang tua dalam menerapkan digital parenting saat ini, yaitu,
Pengenalan Teknologi pada Anak sesuai Kebutuhan
Setiap anak memiliki kecenderungan minat berbeda terhadap produk teknologi. Ada yang sangat suka, sekadar suka, atau malah tidak terlalu suka dengan alat teknologi.
Kadar kesukaan tersebut menjadi pijakan untuk menentukan jenis konten apa yang layak kita suguhkan bagi anak-anak. Faktor utama yang mesti diperhatikan adalah usia anak dan kebutuhannya. Berbeda usia, berbeda pula preferensi dan kebutuhan mereka terhadap akses teknologi.
Seimbangkan Penggunaan Gawai
Orang tua dapat menyepakati screen time untuk anak dan membekali mereka dengan pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi dengan bijak.
Sesekali mendampingi anak ketika mereka mengakses internet juga menjadi penting, sebab lewat momen kebersamaan itu orang tua dapat memberikan pemahaman terkait pemanfaatan teknologi sekaligus membangun bonding dengan anak.
Perbanyak Aktivitas Interaktif
Penggunaan teknologi yang berlebihan pada anak kerap disebabkan oleh kurangnya aktivitas interaktif. Hal ini akan menyebabkan terganggunya pola komunikasi anak dengan lingkungan sekitar.
Orang tua dapat membuat anak-anak lebih aktif dengan berbagai interaktif seperti olahraga, permainan fisik dan puzzle dapat mengurangi waktu anak-anak di depan layar. Orang tua juga dihimbau untuk tidak menggunakan teknologi secara berlebih ketika sedang berinteraksi dengan anak.
Terapkan Pola Asuh Demokratis
Salah satu pola asuh yang dibutuhkan pada era digital adalah pola asuh yang demokratis atau authoritative. Pola asuh ini berupaya membantu anak agar bersikap kritis terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari era digital, sehingga anak akan menjadi lebih paham akan penggunaan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.