Ladiestory.id - Kabar mengejutkan pagi ini datang menyeret nama desainer kontroversial, Arnold Putra. Usai beberapa kali menjadi pembicaraan publik, kini namanya kembali terseret dalam kasus jual beli organ manusia.
Namanya terseret dalam kasus pengiriman paket organ manusia dari Brazil ke Singapura yang sedang diselidiki pihak kepolisian Brazil.
Mengenai kasus jual beli organ manusia tersebut, berdasarkan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Polisi Federal Brasil, organ-organ itu diawetkan oleh seorang profesor anatomi menggunakan metode yang dikenal sebagai plastinasi yang menggantikan cairan dan lemak tubuh dengan bahan-bahan seperti silikon dan epoksi.
Dalam kasus paket tujuan Singapura, penerima organ tubuh ini diduga adalah influencer dan desainer Indonesia Arnold Putra.
Desainer asal Indonesia yang kini menetap di Amerika tersebut memang telah diketahui sebagai sosok yang kontroversial, berikut sederet kontroversi lain yang pernah dibagikannya melalui akun media sosial bahkan menuai banyak kecaman dari warganet.
Tas Tulang Manusia dan Lidah Seekor Buaya
Tepatnya pada 2016 lalu, warganet dikejutkan dengan tas tangan yang diakui Arnold terbuat dari tulang manusia dan lidah seekor buaya. Tas tersebut dijual dengan harga $5000 atau sekitar Rp71,7 juta dan diklaim sebagai "one-off piece by designer" karena hanya satu-satunya barang di dunia.
Melalui akun Instagramnya Arnold pun mengunggah karya kontroversialnya tersebut, sambil menuliskan jika tulang manusia yang digunakan merupakan tulang belakang seorang anak yang mengalami penyakit osteoporosis.
Atas unggahannya tersebut Arnold pun menerima banyak kecaman baik dari warganet Indonesia maupun dunia.
Menukar Barang Palsu dengan Barang Milik Suku Konservatif
Menurut banyak informasi yang beredar, Arnold disebut memang tertarik dengan suku-suku paling konservatif di dunia. dirinya kerap diketahui membawa barang mewah untuk ditukarkan dengan barang dari para penduduk suku pedalaman.
Setelah Viral, sebuah akun Twitter SuperiorGab justru memberikan pernyataan lain, Arnold diduga kerap memberikan barang-barang branded palsu kepada orang-orang suku pedalaman demi mendapatkan tulang manusia dan barang berharga lainnya.