Ladiestory.id - Seksualitas masih menjadi hal yang tabu untuk dibahas secara gamblang di tengah masyarakat, walaupun hal itu ditujukan sebagai edukasi, khususnya kepada remaja. Seperti yang diketahui, edukasi atau pendidikan seks pada sekolah terbilang sangat minim.
Kurikulum pendidikan seks di sekolah hanya melampaui aspek biologis. Padahal, pendidikan seks ini seharusnya mengeksplorasi komponen-komponen penting seperti persetujuan, perilaku seksual yang bertanggung jawab, dan membina hubungan yang sehat.
Dilansir dari The Health Site Online, World Health Organization (WHO) melaporkan sekitar 360 juta orang di seluruh dunia adalah remaja. Perkiraan menunjukkan bahwa setiap tahunnya, hampir 21 juta remaja mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, dan hampir 4 juta anak perempuan menjalani aborsi yang tidak aman.
Angka-angka ini menakutkan dan menunjukkan ketidaktahuan terkait kesehatan seksual dan reproduksi. Oleh karena itu, menyebarkan informasi yang benar dapat membantu remaja melakukan praktik yang bertanggung jawab dan bebas risiko.
Dari penjelasan Dokter Dru Shah, yang merupakan Direktur Gynaecworld dalam The Health Site Online, pendidikan seks kepada remaja sekiranya harus mencakup beberapa hal berikut ini.
Pelajari Aspek Biologis
Tahap ini sangat penting, para remaja harus terlebih dahulu memahami anatomi dan fisiologi tubuh, perubahan pubertas, dan menstruasi.
Para remaja juga harus memahami tentang perilaku seksual manusia dan masturbasi. Hal itu dapat membantu remaja memahami tubuhnya dengan lebih baik.
Persetujuan atau Hubungan yang Sehat
Salah satu edukasi yang harus diajarkan kepada remaja adalah dengan mengenalkan mereka pada persetujuan serta hubungan asmara yang sehat.
Langkah ini berfokus pada tujuan hubungan yang sehat, dapat menghilangkan perilaku toxic dan mengurangi kasus kekerasan dalam pacaran.
Remaja harus dimotivasi untuk menjalin hubungan yang saling menghormati dan berkomitmen, terutama di era digital saat ini, di mana banyak aplikasi kencan yang sebagian besar mengarah kepada aktivitas seksual.
Pencegahan Infeksi Menular Seksual
Usai mempelajari aspek biologis dan mengetahui persetujuan serta hubungan yang sehat, remaja juga harus mengetahui tentang penyakit menular seksual dan cara pencegahannya. Penyakit yang paling umum menyerang remaja adalah Chlamydia dan Human Papilloma Virus.
Semua penyakit menular seksual disebabkan kurangnya pengetahuan tentang berbagai penyakit yang diakibatkan seks bebas tanpa pengaman.
Membahas praktik seks aman secara terbuka hanya akan mendorong semua remaja untuk melakukan praktik seks aman dibandingkan melakukan hubungan seks tanpa mengetahui risiko dari hubungan seks tanpa pengaman. Maka dari itu, peran orang tua atau guru di sekolah menjadi sangat penting untuk memberikan edukasi seks tersebut.