Ladiestory.id - Nutrisi 6 bulan pertama pada buah hati sangat penting untuk tumbuh kembang dan semua nutrisi tersebut ada di dalam ASI yang dianggap sebagai 'emas cair'.
ASI memberikan nutrisi lengkap, mengurangi risiko infeksi dan memberikan dampak pada perkembangan jangka panjang. ASI juga mengandung kalsium. fosfor, zat besi, magnesium, seng, dan zat gizi mikro lainnya dalam jumlah yang cukup.
Sesuai anjuran dari World Health Organization (WHO), ibu harus memberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.
ASI sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan bayi. Komposisinya bersifat dinamis, dan perbedaan dapat dilihat antar ibu dari kelompok umur yang berbeda, usia kehamilan saat lahir, dan pola makan ibu.
Komposisi ASI manusia berubah dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Kolostrum yang disekresikan pada beberapa hari pertama mengandung protein lebih tinggi dan kaya akan faktor anti infeksi seperti imunoglobulin dan laktoferin.
Setelah kolostrum, susu transisi diproduksi hingga 3 minggu, yang mengandung lebih banyak lemak dan laktosa. ASI matang dikeluarkan sekitar 3 minggu setelah lahir dan komposisinya tetap stabil hingga usia 6 bulan.
Komposisi ASI juga berubah pada setiap sesi menyusui. Foremilk dikeluarkan pada awalnya yang mengandung laktosa lebih tinggi dan memuaskan dahaga bayi, dan susu yang dikeluarkan kemudian, hindmilk, mengandung lebih banyak lemak dan meningkatkan berat badan dan pertumbuhan.
Anjuran dan Larangan Bagi Ibu Menyusui
Pola makan ibu memengaruhi komposisi asam lemak dan vitamin yang larut dalam ASI. Ibu menyusui umumnya membutuhkan lebih banyak kalori dan protein. Tambahan 350 hingga 400 kkal/hari dan 15g hingga 20g protein perhari sangat direkomendasikan untuk ibu yang menyusui.
Umumnya, wanita sebaiknya tidak membatasi atau menghindari makanan tertentu saat menyusui. Para ibu harus mendapatkan cairan yang cukup (3-4 liter per hari), protein, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan.
Meski begitu, ada beberapa makanan serta minuman yang harus dihindari oleh ibu menyusui, yaitu kafein, minuman bersoda, ikan yang mengandung merkuri tinggi, serta membatasi asupan makanan yang tinggi gula juga lemak olahan (junk food).
Alternatif Pengganti ASI
Dalam situasi dimana ASI tidak mencukupi atau tidak memungkinkan untuk memberikan ASI, pemberian makanan alternatif adalah penggunaan pengganti susu seperti susu formula jika diresepkan oleh dokter. Namun, susu sapi atau susu kerbau sebaiknya dihindari pada umur satu tahun pertama karena kandungan protein dan lemaknya meningkat.
ASI memiliki faktor-faktor tertentu yang unik, termasuk faktor pertumbuhan, enzim, faktor anti-infeksi, agen bioaktif, imunoglobulin, dan asam lemak esensial yang membantu pertumbuhan somatik yang lebih baik, peningkatan kekebalan, dan peningkatan hasil perkembangan saraf.
Seiring berjalannya waktu, faktor- faktor penting seperti nukleotida, asam docosahexaenoic (DHA) dan probiotik ditambahkan ke dalam susu formula bayi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memproduksi susu formula yang identik dengan ASI, namun mustahil untuk menirunya.
Kesimpulannya, ASI adalah standar emas nutrisi bayi dalam enam bulan pertama kehidupannya. Komposisi uniknya memberikan manfaat tak tertandingi untuk pertumbuhan, kekebalan, dan perkembangan saraf.
Meskipun upaya untuk meniru manfaat ASI terus berlanjut, kompleksitasnya masih belum ada bandingannya. Memprioritaskan pemberian ASI sangat penting untuk meningkatkan hasil kesehatan yang optimal dan meletakkan dasar bagi masa depan yang lebih sehat.