Ladiestory.id - Kanker hati adalah salah satu penyakit keganasan yang membahayakan organ hati dan perlu diperhatikan secara serius, mengingat hati termasuk organ yang memiliki peran penting bagi tubuh.
Fungsi hati antara lain membersihkan darah dari racun atau zat berbahaya, menghasilkan cairan empedu yang membantu pencernaan nutrisi, hingga mengontrol pembekuan darah.
Fungsi hati yang terganggu oleh penyakit dapat mengganggu metabolisme dan membahayakan kondisi kesehatan seseorang secara umum.
Sebagian besar pasien dengan kanker hati tidak merasakan gejala apapun pada tahap awal. Penting untuk mengenali gejala kanker hati agar dapat mengantisipasinya.
Namun, apabila kanker hati sudah terdeteksi maka pemanfaatan teknologi medis terkini seperti RFA dan TACE dapat menjadi pilihan metode non-operatif untuk penanganan kasus kanker hati.
Penyebab Kanker Hati
Kanker hati terjadi ketika sel-sel hati mengembangkan perubahan (mutasi) dalam DNA. DNA sel adalah bahan yang memberikan instruksi untuk setiap proses kimia dalam tubuh.
Mutasi DNA menyebabkan perubahan pada instruksi ini. Salah satu dampaknya adalah sel-sel mulai tumbuh di luar kendali dan akhirnya membentuk tumor (massa sel kanker).
Terkadang kanker hati disebabkan dan diawali oleh infeksi hepatitis kronis. Namun, kanker hati juga dapat terjadi tanpa penyakit yang mendasarinya dan tidak jelas penyebabnya. Kanker hati sering sulit dideteksi karena hati adalah organ yang ‘silent’ alias tidak memberikan gejala khusus pada tahap awal.
Pasien dapat merasa sehat, meski sebenarnya penyakit ini sedang berkembang di dalam tubuh. Hingga 85 persen pasien tidak merasakan gejala apa pun, sampai penyakit tersebut mencapai tahap yang sangat parah.
Oleh karenanya, sangat penting untuk melakukan deteksi dini, apalagi jika memiliki faktor risiko terjadinya penyakit ini.
Penting untuk memerhatikan riwayat keluarga dan riwayat pribadi. Seseorang dengan riwayat transfusi darah, memiliki anggota keluarga dengan penyakit hati, atau pernah menggunakan alat-alat yang tidak steril, seperti alat tato atau tindik dapat meningkatkan risiko kanker hati.
Langkah Pencegahan Kanker Hati
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dan menjaga kesehatan hati, antara lain:
-
Jalani pola hidup sehat: Konsumsi makanan bergizi tinggi serat, rendah lemak jenuh, dan hindari konsumsi alkohol dan rokok.
-
Hindari faktor risiko: Hindari hal-hal yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker hati, seperti konsumsi alkohol yang berlebihan serta infeksi hepatitis B dan hepatitis C.
-
Lakukan vaksinasi: Vaksinasi hepatitis B dapat membantu mencegah infeksi virus hepatitis penyebab kanker hati.
-
Pantau kesehatan: Jika memiliki riwayat kanker hati dalam keluarga, penting untuk menjalani pemeriksaan rutin dan deteksi dini.
Diagnosis Kanker
Mendiagnosis kanker hati memerlukan berbagai langkah medis. Beberapa metode yang umum dilakukan meliputi:
-
Biopsi: Biopsi adalah langkah penting dalam diagnosis. Dokter akan mengambil sampel jaringan hati untuk dianalisis di bawah mikroskop
-
Pemeriksaan pencitraan: Pemeriksaan ultrasonografi, CT-scan, atau MRI digunakan untuk melihat gambaran hati dan tumor. Penting untuk menjalani pemeriksaan secara rutin, terutama jika memiliki faktor risiko. Jika sudah terjangkit kanker hati direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan rutin seperti USG setiap 1-2 bulan atau setahun sekali dengan melakukan USG abdomen dan pemeriksaan darah alfafetoprotein, atau dapat juga dengan PIVKA-II sehingga dapat membantu dalam mendeteksi kanker hati pada tahap awal
-
Pemeriksaan darah: Pemeriksaan darah dapat mengidentifikasi adanya peningkatan kadar enzim hati atau tumor marker
Penanganan Kanker Hati
Pengobatan kanker hati tergantung pada stadium kanker tersebut, kondisi fungsi hati, dan kondisi pasien. Kanker hati dapat disembuhkan jika dideteksi pada tahap awal. Namun, semakin besar ukuran kanker, maka semakin sulit untuk diobati.
Apabila kanker masih berukuran kecil dan fungsi hati baik, operasi reseksi atau pengambilan bagian kanker dapat menjadi pilihan. Transplantasi hati adalah opsi pengobatan jika kanker hati sudah berada di tahap yang parah. Hati yang diambil dari donor umumnya hanya sebagian, dan bagian yang diambil dapat tumbuh kembali mencapai 100 persen dalam waktu tertentu, biasanya dalam 1 hingga 2 bulan.
Selain metode operatif, kanker hati dapat ditangani dengan metode nonoperatif seperti Radiofrequency Ablation (RFA) dan Transarterial Chemoembolization (TACE). Kedua metode ini menawarkan penanganan efektif bagi pasien yang tidak dapat menjalani operasi.
Radiofrequency Ablation (RFA) adalah metode penanganan kanker hati minimal invasive yang bekerja dengan memanfaatkan energi panas dari gelombang radio untuk menghancurkan sel-sel kanker di hati.
Dengan menggunakan panduan pencitraan seperti ultrasound, CT Scan, atau MRI, dokter akan memasukkan jarum elektroda yang dapat menghantarkan energi gelombang radio ke jaringan tumor.
Setelah berada di posisi yang tepat, jarum akan dialiri energi radiofrekuensi yang menghasilkan panas pada area yang bersentuhan langsung dengan jaringan tumor.
Dengan suhu mencapai 60–100 derajat Celsius, jaringan tumor yang terpapar akan mengalami nekrosis atau kematian. Pasca tindakan, pasien akan dipantau selama beberapa jam untuk memastikan tidak ada komplikasi, dan selanjutnya dapat kembali ke aktivitas normal.
Selanjutnya, metode Transarterial Chemoembolization (TACE) merupakan metode pengobatan dengan pemberian obat-obatan kemoterapi.
TACE adalah prosedur minimal invasive yang menargetkan dan menghacurkan tumor secara langsung dengan mengombinasikan metode kemoterapi dan embolisasi.
Tindakan ini dilakukan di ruang angiografi dan pasien akan diberikan anestesi lokal di area pangkal paha atau lengan tempat kateter dimasukkan dan dinavigasikan ke arteri hepatika.
Prosedur TACE memanfaatkan campuran obat kemoterapi dan agen embolisasi yang disuntikan langsung ke arteri yang memasok darah ke tumor.
Obat kemoterapi bekerja dengan membunuh sel-sel kanker sedangkan agen embolisasi (biasanya partikel kecil atau mikrosfer) bekerja dengan menyumbat arteri sehingga menghentikan aliran darah di area sekitar tumor.