Ladiestory.id - Silent treatment merupakan tindakan menolak untuk berbicara dengan orang lain ketika sedang mengalami sebuah masalah. Perilaku ini biasanya dilakukan seseorang ketika ingin mengomunikasikan segala perasaannya, tanpa harus mengatakan apapun.
Tentu orang lain akan dibuat bingung bukan dengan sikap yang seperti itu? Sehingga silent treatment bisa dikatakan sebagai sikap manipulatif yang dapat menimbulkan perasaan tak enak, hingga rasa sakit pada seseorang.
Rasa sakit yang digoreskan tidak akan terlihat, karena letaknya ada di relung hati. Namun, jika dibiarkan akan merusak banyak hal ke dalam diri korban yang menjadi sasaran silent treatment, termasuk merusak hidup dan kebahagiaan seseorang.
Sebagai seorang korban yang sering mendapat perlakukan pengabaian seperti itu, kamu tidak boleh terus-terusan menerimanya. Sudah saatnya kamu bilang, “Stop! Berhenti lakukan hal ini padaku!”.
Tidak perlu takut, berikut ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan dalam menghadapi pelaku silent treatment, tanpa harus menimbulkan masalah baru.
Gali Masalah Sedalam Mungkin
Buang jauh-jauh asumsi bahwa kamu tahu alasan mengapa seseorang mengabaikanmu. Hal ini justru akan memperkeruh masalah. Karena kamu dan orang lain memiliki jalan pikiran yang berbeda.
Cari tahu dan gali lebih banyak. Mungkin saja orang itu kesulitan dalam mengekpresikan sesuatu atau karena ia mengetahui sesuatu, tapi tidak ingin kamu mengetahuinya juga.
Tapi, jangan lupa, akan selalu ada orang yang sengaja melakukan tindakan silent treatment untuk mengendalikanmu.
Tak perlu takut, kamu cukup sadar dan ingatkan dirimu sendiri bahwa kamu mampu menghadapi orang-orang dengan perilaku yang seperti itu.
Pakai Metode Sandwich
Dilansir dari happierhuman, metode sandwich merupakan teknik memberi kritik yang konstruktif dengan menggunakan pernyataan “saya atau aku” untuk menyampaikan perasaan dan meminta penjelasan pada perubahan sikap seseorang.
Lakukan pendekatan secara langsung dan tetap tenang kepada pelaku silent treatment. Cobalah sebanyak mungkin melakukan kontak mata. Katakan, bahwa masalah ini tidak hanya berpengaruh padanya atau padamu saja. Tetapi, berpengaruh pada keduanya secara negatif.
Jangan takut jika mereka akan marah. Tugasmu adalah mendapatkan jawaban dan membuat mereka berbicara. Dengarkan, tenangkan mereka dan jangan menyela.
Menyela dianggap kamu sedang ingin bertarung dengan orang lain atau sedang berusaha mengadu nasib siapa yang lebih menderita dalam sebuah masalah. Ketika kamu menyela, orang-orang pasti akan berhenti untuk berbicara.
Tidak Ada yang Menang dan Kalah
Kamu harus sadar bahwa tidak ada yang menang dan kalah. Tujuanmu adalah untuk menyelesaikan masalah, bukan jadi ajang saling salah menyalahkan.
Kamu dan lawan bicaramu harus sadar, bahwa masing-masing memiliki kesalahan dan perlu belajar untuk tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.
Buang Jauh-jauh Rasa Dendam
Jangan dendam, karena perasaan yang demikian hanya akan merusak segala kebaikan menjadi debu. Apapun yang terjadi, bersiaplah untuk meminta maaf.
Kalau kamu belum pernah meminta maaf pada orang lain, cobalah meminta maaf duluan. Meminta maaf akan membuat masalahmu menjadi lebih ringan.
Beri Ruang dan Waktu
Dalam tahap memaafkan, seseorang terkadang butuh waktu dan ruang sejenak untuk berpikir atau mengambil keputusan. Tugasmu sudah selesai, jika meminta maaf sudah kamu utarakan. Kini gilirannya untuk memaafkanmu juga.
Beri dia ruang dan waktu. Jangan terlalu memikirkannya terus-menerus. Sebaiknya, sambil menunggu, sibukkan dirimu dengan kegiatan yang lebih positif sampai mereka mau berbicara padamu.
Jangan Salahkan Dirimu
Tenang lah, meminta maaf duluan bukan berarti kamu salah. Tak perlu sedih apalagi menyalahkan diri sendiri karena kamu tak tahu isi pikiran orang lain.
Ketika kamu tak bisa mengontrol mereka, maka biarkan saja atau lebih baik pergi. Menerima perlakuan silent treatment berulang kali akan mengganggu pikiranmu bahkan membuat kamu jadi depresi. So, take your self and be happy!
