Ladiestory.id - Pola asuh helikopter mengacu pada gaya pengasuhan yang terlalu protektif terhadap anak. Orang tua biasanya melibatkan diri dalam semua aspek kehidupan anak-anak, bahkan terkadang bisa merugikan anak.
Melansir Parents, pola asuh helikopter ini cenderung terlalu protektif dan terlalu khawatir tentang anak-anak. Orang tua sering kali mengatur jadwal anak-anak mereka secara mendetail dan sering melakukan intervensi untuk membuat segalanya lebih lancar bagi anak-anaknya.
Fokus yang terlalu kuat ini tentunya dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan mental, citra diri, dan keterampilan mengatasi masalah pada anak.
“Itu berarti terlibat dalam kehidupan anak dengan cara yang terlalu mengontrol, terlalu melindungi, dan terlalu menyempurnakan, dengan cara yang melampaui pola asuh yang bertanggung jawab,” ujar Ann Dunnewold, Ph.D., seorang psikolog berlisensi.
Contoh Pola Asuh Asuh Helikopter
Pola asuh helikopter sebenarnya dapat diterapkan pada usia berapapun. Namun, pola asuh ini sering kali diterapkan pada pengasuhan yang membantu siswa sekolah menengah atau mahasiswa untuk mengerjakan tugas yang dapat mereka lakukan sendiri, seperti mengatur jadwal les, atau mengatur jadwal olahraga.
Di sekolah dasar, orang tua helikopter mungkin bekerja untuk memastikan seorang anak mendapatkan guru atau pelatih tertentu, memilih teman dan kegiatan anak, atau memberikan bantuan yang tidak proporsional untuk pekerjaan rumah dan tugas di sekolah.
Dampak Pola Asuh Helikopter
Pola asuh ini bisa memberikan dampak yang baik pada anak, seperti perasaan cinta dan penerimaan, kepercayaan diri yang lebih baik, serta kesempatan untuk berkembang. Namun, jika pola asuh ini didasari oleh rasa takut dan keputusan berdasarkan apa yang mungkin terjadi, akan menjadi sulit untuk mengingat semua hal yang dipelajari oleh anak ketika orang tua tidak membimbingnya.
Orang tua helikopter cenderung tahu dengan siapa anak mereka bergaul dan bagaimana prestasi sang anak di sekolah. Anak cenderung mendapatkan banyak dukungan dan bimbingan dalam menghadapi apa pun yang terjadi di dalam hidup mereka.
Selain itu, pola asuh helikopter juga bisa menyebabkan kepercayaan diri dan harga diri anak menurun, keterampilan mengatasi masalah yang belum berkembang, serta meningkatkan kecemasan yang akan dialami oleh anak.