Ladiestory.id - Istilah gray divorce mungkin terdengar begitu asing. Ya, istilah ini berarti perceraian pada pasangan yang berusia di atas 50 tahun. Mungkin kamu berpikir bahwa hubungan berjalan mulus, terlebih jika kalian telah memasuki masa tua bersama.
Namun, menurut American Bar Association (ABA), gray divorce atau perceraian yang terjadi pada pasangan di atas usia 50 tahun sedang meningkat. Orang yang berusia 50 tahun ke atas saat ini merupakan seperempat dari semua perpecahan, dan satu dari 10 orang tersebut berusia 65 tahun ke atas.
Berikut tanda bahwa hubunganmu mulai memasuki gray divorce, dilansir dari Best Life Online.
Hilangkan Satu Sama Lain dari Tujuan Masa Depan
Cara kamu merencanakan masa depan adalah masalah besar. Jadi, jika salah satu atau kalian mulai mengabaikan yang lain dari diskusi atau visi hidup, kemungkinan besar ada masalah yang akan datang.
Pada tahap paling awal, pergeseran ini bahkan mungkin terjadi secara tidak sadar.
Lebih Banyak Habiskan Waktu Sendiri
Melakukan sesuatu secara terpisah biasanya diabaikan karena setelah menghabiskan 30 tahun dengan seseorang. Sehingga terkesan normal untuk tidak berbagi setiap pengalaman bersama-sama.
Anak-anak Masuk Kuliah
Dalam banyak kasus, gray divorce terjadi pada pasangan dengan anak-anak yang telah mencapai usia kuliah. Ketika anak-anak menjadi lebih mandiri, orang tua mengejar kepentingan mereka sendiri.
Punya Banyak Teman Bercerai
Meskipun orang tidak selalu meniru teman mereka, itu bukan pertanda baik jika pasangan kamu terus-menerus menghabiskan waktu dengan orang yang bercerai.
"Orang yang ingin bercerai menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman yang bercerai," kata Elliott Katz, seorang pelatih hubungan dan penulis.
"Ketika mereka bersama teman-teman mereka yang bercerai, mereka berbicara tentang betapa tidak bahagianya mereka dalam pernikahan, dan teman-teman yang bercerai mendorong mereka untuk bercerai seperti yang mereka lakukan," sambungnya.
Tak Ada Konflik Sama Sekali
Jika kamu dan pasangan masih memiliki perbedaan pendapat, itu berarti kamu berinvestasi dalam membuat hubungan itu berhasil. Jika tidak, itu bisa menjadi tanda bahwa kamu sudah menyerah.
Dalam hubungan yang sehat, kamu dan pasangan akan menggunakan keterampilan komunikasi untuk menegosiasikan solusi kreatif.