Ladiestory.id - Salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak dan perlu diwaspadai yaitu polio. Penyakit ini merupakan virus menular yang apabila memasuki tahap yang semakin parah akan menyebabkan cedera pada bagian saraf. Hal itu menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kesulitan bernafas, kelumpuhan hingga kematian.
Tak ayal, kini pemerintah menggalakkan wajib vaksin bagi anak-anak saat usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6-18 bulan. Menurut WHO atau organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa penyakit ini belum bisa disembuhkan dan hanya bisa dicegah melalui imunisasi. Selain itu, kamu perlu untuk mengetahui jenis polio dan gejalanya supaya tidak terlambat dalam penangannya.
Non Paralytic Polio
Jenis penyakit satu ini banyak dipahami sebagai polio tanpa kelumpuhan. Anak Yang terinfeksi poliovirus yang masih baru ini memiliki gejala yang ringan. Bahkan, hampir mirip dengan flu. Gejala polio yang seperti penyakit umum ini dapat terjadi hingga 10 hari. Beberapa gejalanya seperti demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, muntah, hingga merasakan lelah yang berlebihan.
Selain itu, anak biasanya akan mengeluhkan adanya rasa nyeri pada bagian punggung hingga pinggang atau leher serta tangan dan kaki. Hal lain yang menonjol dialami anak penderita polio yaitu gejala berupa melemahnya otot, sehingga mengganggu sistem motoriknya.
Paralytic Polio
Polio ini merupakan jenis penyakit yang paling parah saat diderita anak-anak. Gejala pada paralytic polio berupa demam hingga sakit kepala. Namun, pada jenis ini akan muncul gejala lain yang berkembang hingga terdapat tanda yang cukup banyak selama satu minggu.
Tak hanya itu, gejala paralytic polio juga ditandai dengan berkurangnya reflek pada anak, nyeri otot yang semakin parah, hilang keseimbangan, lemah, hingga tubuh yang menjadi terkulai (flaccid paralysis).
Post-polio Syndrome
Selain dua jenis polio di atas, ada juga yang biasa disebut dengan post-polio syndrome. Jenis ini merupakan keadaan yang umum dirasakan atau terjadi setelah beberapa tahun mengidap polio. Gejala pada kondisi ini yaitu nyeri pada otot dan sendi yang terus menerus dialami. Selain itu, anak juga kesulitan bernapas dan menelan, sleep apnea, hingga menurunnya toleransi terhadap hawa dingin.
Cara Pencegahan Polio
Meski belum ditemukan obatnya, polio dapat dicegah melalui imunisasi polio. Sebab, hal ini dapat membantu anak dalam memberikan kekebalan terhadap penyakit polio dan aman diberikan kepada orang dengan daya tahan tubuh yang lemah. Ada dua jenis bentuk vaksin polio. Pertama suntik (IPV) dan kedua, obat tetes mulut (OPV).
Vaksin polio dalam bentuk tetes mulut diberikan kepada bayi yang baru saja lahir. Kemudian, vaksin polio suntik akan diberikan sebanyak empat dosis dalam kurun waktu tertentu. Di Indonesia sendiri, kementerian kesehatan telah menggalakan gerakan muniasi dengan menyelenggarakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di seluruh wilayah Indonesia.
Pengobatan Polio
Hingga kini, belum ditemukan pengobatan yang efektif dalam menangani polio. Pengobatan yang selama ini adapun bertujuan untuk membantu meredakan gejala, mempercepat proses penyembuhan, hingga mencegah adanya komplikasi.
Dokter biasanya akan menganjurkan penderita polio untuk beristirahat dengan cukup dan mengonsumsi beberapa obat-obatan yang dapat membantu meredakan gejala yang muncul. Beberapa jenis obat yang dikonsumsi pun seperti, pereda nyeri, antibiotik, serta pelemas otot.
Selain itu, bagi penderita polio yang mengalami gangguan pernapasan. Maka, diperlukan alat bantu nafas. Operasi juga dapat membantu memperbaiki kelainan yang ada pada lengan maupun tungkai. Bagi penderita yang mengalami kehilangan fungsi otot perlu melakukan fisioterapi.