Ladiestory.id - Pernahkah kamu mendengar istilah hoarding disorder? Istilah ini ternyata memiliki hubungan dengan mengoleksi barang. Pasti kamu bertanya-tanya, apakah mengoleksi barang dapat menimbulkan gangguan?
Tak bisa dipungkiri, membeli barang baru memang membuat kamu senang. Tetapi, saat barang dibeli tanpa menyortirnya, lalu sudah tidak terpakai, maka itu yang akan membuat masalah baru untukmu. Tumpukan barang-barang akan terlihat disetiap sudut rumah hingga bisa menjadi salah satu gejala hoarding disorder.
Apa Itu Hoarding Disorder?
Hoarding disorder merupakan sikap seseorang yang mengalami kesulitan dalam memilah-milah barang yang akan dibuang, sekalipun barang tersebut sudah tidak memiliki fungsi atau tidak terpakai.
Menurut sebuah riset yang ada, sebanyak 2 dari 6 orang di dunia memang mengalami gangguan seperti ini. Biasanya, penderitanya lebih dominan laki-laki daripada perempuan, yakni kisaran usia 55-94 tahun.
Dampak Hoarding Disorder
Selain akan mengganggu aktivitas sehari-hari, dampak dari hoarding disorder dapat membuat dirimu lebih kesulitan dalam melakukan beberapa hal. Kamu akan menumpuk barang dengan tidak rapi, seperti pakaian, dokumen, dan plastik bekas. Lalu, kamu pun akan membuat ruangan yang ada dirumah tak dapat digunakan karena banyaknya barang yang menumpuk.
Dampak lainnya, yakni membuatmu menimbun makanan atau sampah secara berlebihan dan kesulitan untuk mengatur barang-barang yang ada.
Gejala Hoarding Disorder
Selain sulit untuk memilah-milah barang yang sudah tidak terpakai, ada juga beberapa gejala yang timbul bagi seorang penderita hoarding disorder. Apa saja?
Gejala awal yang akan kamu alamai, yaitu membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, merasa perlu untuk menyimpan barang tersebut, hingga merasa kesal bila ada pemikiran untuk membuang barang tersebut.
Terlebih, kamu juga merasa kesulitan dalam memilah dan membuang barang-barang yang dimiliki, meskipun barang tersebut sudah tidak digunakan. Tak hanya itu, kamu akan memiliki sikap yang ragu-ragu, perfeksionis, suka menunda dan menghindari, serta tidak menyukai apapun yang terencana dan terorganisir.
Kamu tidak bisa membuang barang, meskipun barang itu memang tidak diperlukan, bersikap marah jika seseorang menyentuh barangmu, merasa resah apabila disuruh untuk membuang barang, sangat suka menyimpan bahkan menimbung barang yang tidak penting, hingga cenderung mengurung dan mengisolasi diri dari lingkungan sosial.
Solusi untuk Hoarding Disorder
Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, ada baiknya segera lakukan hal-hal berikut sebagai solusi untuk mengatasi hoarding disorder.
Mulai mempelajari dan juga menerapkan gaya hidup minimalis dan zerowaste. Gaya hidup zerowaste sendiri nantinya akan mendorong kita untuk lebih bijak dalam membeli barang dan menggunakan kembali barang tersebut. Belajar dalam memilah dan memutuskan, barang mana yang memang seharusnya dibuang dan barang mana yang masih bisa disimpan.
Mulai mencari tahu dan menyadari apa penyebab jika menimbun barang yang kurang berguna terlalu banyak. Terakhir, belajarlah menolak suatu hal yang justru mendorong kamu untuk menimbun lebih banyak barang yang kurang dibutuhkan lagi.