Dalam menjaga kesehatan tubuh, kita perlu memperhatikan gizi dan vitamin yang diperlukan. Salah satunya adalah Vitamin C dapat membantu memelihara dan menguatkan sistem imun tubuh. Ada beberapa enzim dan vitamin yang dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh, namun tidak dengan vitamin C.
Faktanya untuk mendapatkan asupan vitamin C, kita perlu mengonsumsi makanan bernutrisi dengan kandungan yang tinggi, seperti buah jambu merah, stroberi, pepaya, paprika, dan mangga.
Bahkan jika diperlukan tambah dengan rutin meminum suplemen vitamin C tapi perlu memperhatikan dosis yang aman dalam memenuhi kebutuhan vitamin C setiap hari.
Daya imun seseorang menentukan kebutuhan vitamin C yang diperlukan setiap harinya dan biasanya setiap orang berbeda-beda.
Namun, secara umum dapat dibedakan dari kelompok usia. Sebagai contoh, balita di rentang usia 1 hingga 3 tahun, kebutuhan vit C harian adalah 40 mg.
Sedangkan, anak-anak di kelompok usia 4 hingga 9 tahun membutuhkan 45 mg vitamin C.
Ketika mengalami pertambahan usia menjadi 10 hingga 12 tahun, biasanya anak-anak membutuhkan 50 mg vitamin C. Namun, saat beranjak remaja, kebutuhan vitamin C menjadi 65 mg untuk perempuan dan 75 mg untuk laki-laki di usia 13 sampai 15 tahun.
Maka dari itu, kebutuhan vitamin C bukan hanya ditentukan oleh faktor usia tapi juga jenis kelamin.
Namun, saat mulai dewasa hingga lansia, dosis konsumsi vitamin C per hari naik mengalami peningkatan menjadi 75 mg untuk wanita dan 90 mg untuk pria. Kebutuhan konsumsi vitamin dapat terpenuhi dengan diet seimbang. Saat masih balita atau anak-anak mungkin mereka hanya membutuhkan ratusan miligram vitamin C.
Tapi, ketika ada di kondisi yang berbeda ketika remaja dan dewasa kebutuhannya naik hingga ribuan milligram. Maka dari itu, ada baiknya menyediakan suplemen vitamin C agar kebutuhan harian terpenuhi.
Meskipun sudah ada dosisi khusus, namun pada beberapa kondisi kita perlu asupan vitamin C yang lebih banyak dari biasanya. Tapi bukan berarti sampai berlebihan, namun perlu adanya anjuran yang jelas.
Pemberian vitamin C yang bertambah adalah ketika luka di tubuh sulit atau membutuhkan makan waktu yang lama untuk sembuh. Selain itu, ketika tubuh mengalami kekurangan vitamin C sehingga kesulitan membentuk kolagen.
Kolagen adalah zat yang dibutuhkan dalam melakukan proses regenerasi sel kulit yang rusak dan kulit yang memar. Dampak yang mungkin terjadi ketika kolagen kurang cepat dihasilkan, maka otomatis luka menjadi lebih lama sembuh bahkan mengakibatkan infeksi.
Kondisi kedua yang membutuhkan banyak vitamin C adalah kulit kering. Penyebab dari kulit kering adalah radikal bebas, polusi dan sengatan matahari.
Apabila tubuh kekurangan vitamin C, maka perlindungan kulit menipis dan mudah terkontaminasi polusi dan menjadi kering. Selain itu, Kondisi ketiga selanjutnya adalah gusi berdarah.
Tubuh yang kekurangan vitamin C akan membuat jaringan pada gusi mudah rapuh,sehingga pembuluh darah menjadi mudah pecah dan berdarah.
