1. Lifestyle
  2. Kenali Apology Language! 5 Cara Tepat untuk Minta Maaf
Lifestyle

Kenali Apology Language! 5 Cara Tepat untuk Minta Maaf

Kenali Apology Language! 5 Cara Tepat untuk Minta Maaf

Ilustrasi minta maaf pada pasangan. (Special)

Ladiestory.id - Kamu mungkin lebih mengenal istilah love language atau bahasa cinta. Hal tersebut dirancang untuk membantu memahami cara mengekspresikan dan menerima cinta dari pasangan. Namun, selain itu ada juga apology language yang dikembangkan oleh Psikolog Kenamaan Jenifer Thomas, Ph.D, yakni pendekatan yang tepat untuk meminta maaf.

Istilah ini digunakan untuk membantu kamu agar dapat melakukan permintaan maaf dengan nyaman pada seseorang. Berikut lima tipe apology language yang perlu kamu tahu.

Ungkapan Penyesalan (Expressing regret)

Foto: Liputan 6

Bahasa permintaan maaf yang paling sederhana sebagai bentuk penyesalan adalah mengatakan “saya minta maaf”. Meski terdengar sangat mudah di ungkapkan, nyatanya kalimat tersebut sulit dilakukan oleh sebagian orang. Sebab, meminta maaf berarti mengakui kesalahan dan menyesali perbuatan yang telah dilakukan.

Menerima Tanggung Jawab (Accepting Responsibility)

Hilangkan Ego dengan Pasangan (Special)

Bentuk kesadaran dan bersungguh-sungguh dalam mengakui kesalahan adalah mau menerima tanggung jawab. Bahasa permintaan maaf seperti ini mengharuskan kamu dapat menjelaskan kesalahan apa yang kamu lakukan dan mengapa. Misalnya dengan mengatakan, “Aku minta maaf ya, karena aku tadi melewatkan janji kita dan tidak menepatinya.”

Memperbaiki Situasi (Making Restitution)

Hilangkan Ego dengan Pasangan (Special)

Cara minta maaf ini paling sering dilakukan Ketika terjadi kehilangan, kerusakan, kelupaan, hingga ketinggalan. Sebab, membuat restitusi atau memperbaiki keadaan merupakan cara paling konkrit. Kamu dapat melakukannya dengan menawarkan solusi berupa penggantian atau membayar atas kehilangan barang dan ketidaknyamanan yang terjadi.

Misalnya,”Maaf aku tidak sengaja memecahkan gelasmu. Aku belikan gelas yang baru ya.” Kamu juga dapat menawarkan solusi lain yang tetap memberikan hasil berupa perbaikan situasi.

Tidak Mengulangi Kesalahan (Genuinely Repenting)

Ilustrasi pasagan marah. (Special)

Kata maaf biasanya kurang cukup dalam apology language. Terkadang, perlu adanya perubahan perilaku, seperti menunjukkan permohonan yang tulus dan keinginan menjadi pribadi lebih baik. Perlu adanya dorongan yang tulus untuk berbuat lebih baik sebagai jaminan mengembalikan sebah kepercayaan.

Misalnya, kamu  mengatakan “Aku akan berusaha lebih baik. Jika ada masalah kedepannya aku akan jujur padamu.” Pastikan kamu tidak hanya mengucapkan kalimat itu semata. Namun, melakukan perubahan sesuai janji yang telah disepakati Bersama.

Memastikan Permintaan Maaf Diterima (Requesting Forgiveness)

Ilustrasi suami tidak membantu pekerjaan rumah. (Special)

Apology language terakhir adalah memberikan waktu kepada orang lain, sehingga dapat memproses perasaan luka sebelum menerima kembali segalanya dengan normal. Setelah situasi mereda, kamu dapat mencoba mengonfirmasi dan memastikan apakah permintaan maafmu diterima atau tidak.

Kamu bisa menanyakannya dengan mengatakan, “Aku sangat menyesal atas kesalahanku. Apakah kamu dapat memaafkannya?” Harapannya, dengan mengetahui permintaan maaf diterima atau tidak, akan membuat hubungan kamu dengannya menjadi lebih baik.

Itulah apology language yang perlu kamu ketahui. Permintaan maaf yang tepat dapat membantumu dalam menyelesaikan masalah dan membuat dirimu memiliki hubungan yang baik dengan orang lain, selamat mencoba ya, Ladies!

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel