Ladiestory.id - Dalam proses memasak, khususnya menggoreng, seringkali cipratan minyak panas mengenai kulit. Hal ini tentu memberikan rasa perih pada kulit yang berakhir munculnya gelembung berisi cairan.
Dokter Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI), Ugi Sugiri menyampaikan, luka yang terjadi akibat ciptaran minyak tersebut termasuk jenis luka bakar.
"Yang termasuk luka kena minyak itu jenis lukanya adalah luka bakar. Luka bakar di luar (kulit) biasa kan tapi merusak ke dalam selama efek panasnya masih jalan. Merusak ke dalam yang akhirnya menjadi melendung (muncul gelembung)," ujar Ugi Sugiri saat ditemui pada press conference kampanye #JanganBerhenti oleh Betadine, Kamis (13/4/2023).
Lebih lanjut, Ugi mengungkapkan hal yang harus dilakukan adalah mengurangi rasa panasnya. Sebab, rasa panas tersebut menjadi pertanda bahwa proses perusakan atau terjadinya luka sedang terjadi.
"Tugas kita adalah mengurangi panasnya," tegas Ugi.
"(Caranya) Dengan air mengalir, jangan air di baskom karena panasnya akan pindah ke situ kan, selama mungkin. Tapi kalau efek panasnya udah melendung ya, karena sudah selesai distruksinya, sudah selesai panasnya itu, kita juga tidak akan memecah (gelembung) kalau terjadi. Gelembung itu jangan dipecahkan, karena bisa terjadi infeksi," sambungnya.
Ugi mengungkapkan bahwa seseorang yang terciprat minyak panas atau terkena luka bakar harus disirami air yang mengalir hingga rasa panasnya hilang. Sebab, jika rasa panas sudah selesai, artinya kerusakan yang terjadi di bawah kulit telah selesai.
Lebih lanjut, Ugi menegaskan untuk tidak mengoleskan odol pada luka tersebut. Hal ini justru memperparah terjadinya kerusakan pada luka bakar tersebut yang menimbulkan gelembung di kulit.
"Kalau dikasih odol, gak bisa, panasnya akan ke dalam lagi," jelasnya.
Selain itu, Ugi juga mengungkapkan untuk tidak mengompresnya dengan es batu atau air dingin sebab sensasi dingin tersebut dapat mengecilkan aliran darah yang justru memperlambat kesembuhan.