Seiring perkembangan teknologi, piranti hiburan elektronik, yang akrab dengan istilah gadget, telah menjadi benda yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kini, anak pun telah terbiasa berinteraksi dengan gadget, bahkan di usia yang sangat dini.
Pengaruh paparan gadget, baik terhadap mata dewasa maupun mata anak, tergantung pada frekuensi dan durasi pemakaiannya oleh masing-masing individu. Semakin lama pemakaian, risiko terjadi kelelahan mata (eye strain) pun akan semakin besar.
Tanda-tanda kelelahan mata adalah:
- Mata terasa berpasir
- Pandangan buram
- Mata berair
- Pedih pada mata
- Sakit kepala
- Pegal di daerah tengkuk dan leher
- Perut terasa mual
Apakah berpengaruh terhadap mata anak?
Pada mata anak, gejala tersebut dapat menjadi parah dan ekstrim. Hal tersebut disebabkan oleh daya akomodasi mata anak yang lebih kuat dibandingkan dengan mata orang dewasa. Dengan demikian mata anak lebih mudah beradaptasi terhadap penglihatan dekat. Mata anak cenderung lebih tahan terekspos pada gadget dalam waktu berjam-jam tanpa merasa lelah.
Gejala kelelahan mata akibat paparan gadget terhadap mata anak dapat berakibat permanen?
Kelelahan mata, khususnya otot mata sama dengan otot bagian tubuh lain apabila diistirahatkan umumnya dapat kembali pulih. Kelelahan mata dapat dipulihkan kembali dengan menghentikan pemakaian gadget dan mengistirahatkan mata. Namun, jika sudah terjadi kelainan yang bersifat permanen seperti myopia, maka kondisi mata tidak dapat dikembalikan menjadi normal. Banyak penelitian di bidang mata yang menyebutkan bahwa anak-anak yang melakukan aktivitas dengan jarak pandang sangat dekat secara intensif, seperti membaca, bermain komputer ataupun jenis gadget lainnya, umumnya lebih cenderung memiliki mata myopia dan astigmatism (silindris) dibandingkan dengan mereka yang lebih sering melakukan aktivitas di luar ruangan (outdoor). Namun, kondisi tersebut tidak selalu memiliki dampak yang demikian.
Penggunaan gadget yang dianjurkan pada anak?
American Academy of Pediatrics (AAP) sama sekali tidak menganjurkan pemakaian gadget dan paparan 'screen' (layar monitor) bagi anak dibawah usia 2 tahun. Hal ini berdasarkan penelitian yang menunjukkan interaksi anak dibawah usia 2 tahun dengan gadget dan screen mengakibatkan keterlambatan kemampuan bicara anak. Pada usia sangat dini, anak dianjurkan untuk mengalami interaksi langsung dengan orang tua dan lingkungannya dibandingkan dengan media. Berdasarkan kelompok usia, durasi pemakaian gadget yang dianjurkan adalah:
- Bagi anak berusia 3-5 tahun, paparan gadget yang dianjurkan adalah 1 jam sehari.
- Bagi anak berusia 6-12 tahun, paparan gadget yang dianjurkan adalah maksimal 2 jam sehari.
- Bagi remaja berusia 13-18 tahun, paparan gadget yang dianjurkan maksimal 3 jam sehari.
Jadi pergunakan gadget secara bijaksana, karena walaupun ada sisi negatifnya, seperti kelelahan mata, banyak pula aplikasi pada piranti elektronik tersebut yang dapat membantu perkembangan intelejensi anak. Jika terjadi kelainan mata pada anak, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk penanganan yang tepat.