1. Lifestyle
  2. 5 Kebiasaan di Tempat Kerja yang Harus Dihentikan Milenial
Lifestyle

5 Kebiasaan di Tempat Kerja yang Harus Dihentikan Milenial

5 Kebiasaan di Tempat Kerja yang Harus Dihentikan Milenial

Ilustrasi kerja. (Special)

Ladiestory.id - Generasi milenial memiliki ritme kerja dan pandangan tententu dalam berkarier. Ada yang memilih bekerja santai dan anti ribet, multitasking, fokus, atau ingin pekerjaan cepat selesai.

Selain itu, kaum milenial pun memiliki kebiasaan yang sering dilakukan di tempat kerja, yang dapat membuat kinerja mereka terlihat kurang profesional. Apa saja kebiasaan yang bisa membuat kinerja generasi milenial dinilai kurang profesional? Berikut lima kebiasaan di tempat kerja yang sebaiknya segera dihentikan oleh generasi milenial.

Enggan Terima Kritik

Ilustrasi kerja. (Special)

Milenial kerap dikategorikan sebagai kaum yang sensitif dan perasa. Hal ini dapat berpengaruh pada ketahanan mental generasi milenial dalam menerima dan menjadikan kritik sebagai perubahan. Tak heran, banyak milenial yang kerap bertolak belakang dengan kritikan yang diberikan, bersikap acuh tak acuh bahkan mengeluh ketika diberikan kritik di tempat kerja.

Ada pula yang berpedoman dan berpegang teguh dengan dirinya sendiri. Bahkan, mereka akan merasa cuek ketika diberi kritikan yang tujuannya adalah untuk mengubah kebiasaan buruk dalam bekerja.

Padahal, tidak ada salahnya menerima kritikan jika hal tersebut dapat berdampak positif pada performa kerja. Enggan menerima kritik dari rekan kerja ini akan membuat kaum milenial dipandang menjadi pribadi yang defensif.

Tidak Fokus dalam Bekerja

Ilustrasi kerja. (Special)

Tidak fokus saat bekerja kerap membuat kaum milenial dipandang kurang profesional. Hal ini dapat disebabkan adanya distraksi yang muncul. Selain itu, milenial juga kerap melakukan aktivitas lain di tengah kesibukannya saat bekerja, seperti bermain game atau menonton serial melalui ponsel genggamnya.

Selain terlihat kurang profesional dan dapat menyita waktu produktif, kebiasaan ini juga harus dihindari karena bisa saja ada penilaian buruk yang diberikan dari atasan maupun rekan kerja dalam performa kerja. Hal ini bisa berdamak pada sulitnya untuk naik ke jenjang karier berikutnya.

Kurang Teliti dan Disiplin

Ilustrasi kerja. (Special)

Milenial yang dituntut serba cepat dalam menerima pekerjaan dan menyelesaikan tugas tepat waktu kerap membuat mereka menjadi kurang teliti. Alhasil, pekerjaan yang harus diselesaikan tepat waktu pun akan tertunda.

Selain itu, milenial juga kurang memahami paraturan yang ada dalam perusahaan, sehingga mereka dianggap kurang profesional dan disiplin. Misalnya datang terlambat, kurang mematuhi budaya kerja, tidak mengikuti agenda doa pagi atau kegiatan resmi kantor lainnya.

Multitasking

Ilustrasi kerja. (Special)

Kebiasaan multitasking sebenarnya baik-baik saja. Hal ini pun dapat memberikan dampak positif maupun negatif dari sudut pandang berbeda. Namun, jika dilihat dari sisi negatifnya, kebiasaan multitasking dapat membuat seseorang menjadi kurang profesional, karena dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi, bahkan sesorang bisa mengalami human error. Selain itu, kebiasaan multitasking ini juga bisa menghambat waktu produktif.

Mudah Panik

Ilustrasi kerja. (Special)

Pola kerja antara milenial dan generasi sebelumnya juga jelas berbeda. Para milenial dinilai memiliki sifat yang perfeksionis. Mereka ingin melakukan suatu pekerjaan dengan sempurna.

Namun, dalam prosesnya, milenial kerap melakukan kesalahan-kesalahan yang tanpa disadari dapat membuat mereka merasa cepat panik. Kesalahan adalah hal yang wajar, sebab setelah itu bisa mempelajari dan memperbaiki dari kesalahan yang dilakukan. Sebaiknya dalam mengalami kesalahan, kamu dapat bersikap tenang untuk melewati segala proses yang ada.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel