Ketika menjalani kesibukannya sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) sesaat setelah lulus menjadi dokter umum, dr. Dartri Cahyawari, Sp.DV atau yang akrab disapa dengan dr. Worry, melihat bahwa masih banyak masyarakat yang kurang peduli dengan masalah kulit, terlebih masalah kelamin. Sehingga, potret kehidupan masyarakat yang belum memperhatikan kesehatan kulit itulah yang menyebabkan dr. Worry pada akhirnya yakin untuk mendalami profesi sebagai dermatolog, seorang spesialis kulit dan kelamin untuk mengedukasi masyarakat.
Tak hanya bekerja sebagai seorang dermatolog, dr. Worry juga sibuk mengajar di salah satu perguruan tinggi lho, Ladies. Lantas, apa saja kesibukan dan cerita seru di balik profesinya sebagai ahli kulit? Yuk, kita simak kisahnya!
Perannya sebagai Dokter dan Dosen
Kesibukannya sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin di salah satu klinik dan 2 rumah sakit besar di Jakarta, yaitu RS UKI dan RSPI Kemang Medica Center (KMC), serta Klinik Epiderma, tidak membuatnya berhenti memberikan ilmunya terkait kesehatan kulit dan kelamin kepada orang lain. Sebab, dr. Worry pun juga bekerja sebagai dosen pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI), salah satu perguruan tinggi di Jakarta.
dr. Worry mengaku senang ketika harus membagikan ilmunya sembari mengedukasi para mahasiswa yang ingin memiliki profesi serupa dengan dirinya. Ia selalu mengimbau mahasiswanya untuk tidak hanya sekadar menjadi dokter spesialis saja, tetapi juga turut membantu memberikan edukasi tentang pentingnya memperhatikan kesehatan kulit kepada para pasiennya kelak.
Alasan dr. Worry Memilih menjadi Dermatolog
Setelah lulus sebagai dokter umum, wanita yang kini berusia 38 tahun itu menjalani tugas sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) di salah satu pulau terpencil. Kemudian, di tengah praktiknya di pulau tersebut, dr. Worry melihat banyak masyarakat yang masih belum peduli dan tidak memperhatikan kesehatan kulit dan kelamin mereka. Di situlah ia merasa mantap untuk menjalani profesi sebagai dermatolog dan menjadikan pekerjaan ini sebagai media untuknya mengedukasi dan memberikan pengetahuan lebih sekitar masalah kulit dan kelamin kepada masyarakat agar setiap orang mau aware akan kesehatan kulit dan kelaminnya.
Misi Pribadi dr. Worry sebagai Dermatolog
Ketika bercerita ihwal apa yang menjadi misinya selama bekerja sebagai seorang dermatolog, dr. Worry bercerita bahwa ia ingin membuat pasiennya memahami bagaimana cara menangani permasalahan kulit sehari-hari. Dan untuk tindakan estetika, ia ingin agar pasiennya itu lebih aware tentang permasalahan kulit sebelum memutuskan untuk operasi. “Saya ingin pasien juga mengerti bagaimana cara untuk merawat kesehatan kulit dan kelaminnya,” ujarnya.
Perempuan yang lahir pada 29 Mei 1981 ini juga memiliki misi utamanya ketika mengajar. Ia ingin agar para mahasiswanya lebih concern kepada pasiennya dan menjadikan profesi dokter sebagai passion. Sehingga mereka tak hanya bisa mengobati, tetapi juga bisa memberikan edukasi kepada para pasiennya agar pasien bisa menangani permasalahan kulitnya sehari-hari. “Visi misi saya sebagai dosen pengajar juga ingin mahasiswa saya juga tidak hanya menjadikan dokter sebagai suatu pekerjaan saja, tapi juga passion mereka, ingin mereka juga lebih in love. Dan saya ingin mahasiswa saya lebih concern untuk pasien. Sebagai dosen pengajar kulit dan kelamin, saya ingin juga mereka mengedukasi pasien dan masyarakat,” imbuhnya.
Dermatolog ini Pernah Mendapatkan Beasiswa di Milan
Setelah lulus dan mendapat titel S.Ked dari FK-UKI, ia pun melanjutkan studinya dengan mengambil Profesi Dokter dari FK-UKI dan Program Spesialis dari FK-Unpad. Keren banget ya, Ladies!
Berkat kerja kerasnya di bidang pendidikan, dr. Worry berhasil pula meraih beasiswa untuk maju pada World Congress of Dermatologist di Milan. Tentu, kesuksesannya itu tak datang begitu saja, ia kerap melalui berbagai macam rintangan yang dianggapnya menjadi tantangan ketika menjalani dan menekuni pendidikan.
Ini Salah Satu Pengalaman Paling Berkesan sebagai Dermatolog
Sebagai seorang dermatolog, dr. Worry pun pernah mendapatkan kesulitan-kesulitan yang malah dianggapnya sebagai tantangan. Kala itu ada seorang pasien anak-anak yang sudah didiagnosis menderita penyakit kulit sistemik dan mungkin sulit untuk bergerak lagi, sebab terdapatnya kerusakan pada kulitnya. Menghadapi hal itu, dr. Worry sempat merasa panik, karena sebagaimana peran seorang dokter yang selalu mengharapkan kesembuhan para pasiennya, ia pun ingin agar anak tersebut bisa pulih kembali dan bermain lagi bersama teman-temannya dengan bebas.
Tak dinyana, ia bersama tim dokter di tempatnya praktik saat itu mendapatkan obat dari luar negeri dan akhirnya mereka pun bisa mengambil tindakan mencakup tim dari berbagai departemen. Tindakan tersebut berhasil, dan pasien anak itu pun telah pulih kembali.
Ini Alasan Mengapa dr. Worry Tidak Kesulitan Membagi Waktu
Menjadi seorang spesialis kulit dan kelamin serta sebagai dosen pengajar, membuat dr. Worry bahagia. Selain ia bisa menjadikan profesi ini sebagai media untuknya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit, dr. Worry pun juga merasa bahwa pekerjaan ini adalah passion. Sehingga, ia tak merasa kesulitan ketika harus membagi waktu antara urusan pekerjaan dan kehidupan pribadinya. Asalkan masih bisa bertemu teman-temannya jika sedang tidak praktik, tak ada masalah yang perlu dirisaukan. “Sebetulnya karena ini passion saya sebagai dermatologist dan sebagai pengajar, saya sangat menikmati sekali pekerjaan saya sekarang. Tapi setelah saya melakukan pekerjaan saya, saya juga harus bertemu teman-teman,” ungkapnya ringan.
Cara dr. Worry Menambah Wawasan Setiap Hari
Bagi dr. Worry, menjadi update tentang perkembangan persoalan yang terjadi di masyarakat adalah sebuah keharusan. Sebab itulah, dr. Worry mengatakan bahwa platform digital memiliki peran penting untuknya, sebab melalui platform di media sosial ia bisa mengetahui berbagai artikel baik yang terkait dengan dunia kesehatan maupun urusan lifestyle lainnya yang tentu menyangkut ilmu pengetahuan dan wanita. Sehingga, ia tak hanya update tentang dunia kesehatan, tapi juga segala aspek yang berhubungan dengan dirinya dan masyarakat.
Pendapat dr. Worry tentang Ladiestory.id
Sebagai penutup, ketika diminta untuk menggambarkan Ladiestory.id dalam 3 kata yang singkat dan padat, dr. Worry pun menjawab, “Inovatif. Smart. Ter-update."
Sumber foto utama: Dokumen Ladiestory.id