Ladiestory.id - Sirkumsisi atau Sunat merupakan salah satu prosedur medis penting dengan memotong ujung kulup atau kulit yang menutupi penis.
Bagi umat muslim, sunat merupakan syariat Nabi Ibrahim AS. Selain perintah agama, juga terdapat beberapa manfaat sunat dari sisi medis khususnya bagi kesehatan pria.
Dilansir dari hasil penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal, dijelaskan jika anak laki-laki yang disunat memiliki risiko yang lebih sedikit mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan anak laki-laki yang tidak disunat.
Tidak hanya itu, manfaat lain dari sunat adalah menurunkan risiko penyakit menular seksual. Pria yang tidak disunat memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS, HPV, sifilis, herpes.
Usia Ideal untuk Anak Disunat
Selain mengetahui manfaat dari sunat, sebagai orang tua juga harus mengetahui usia yang ideal untuk anak disunat.
Sampai saat ini memang belum ada ketentuan khusus kapan usia yang ideal untuk anak disunat. Seperti yang dijelaskan oleh dokter sekaligus educator, dr. Randy Anindito, dalam acara sunat massal yang diadakan oleh Hansaplast di Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (3/7/2024).
"Sebetulnya dari segi medis tidak ada waktu yang ditentukan, kapan usia yang tepat untuk disunat,” ungkap dr. Randy Anindito kepada awak media, di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/7/2024).
Meski begitu, dr. Randy menjelaskan bahwa dari penelitian yang ada, jika anak disunat sejak bayi atau usia di bawah lima tahun (balita), maka proses penyembuhannya akan lebih cepat jika dibandingkan dengan laki-laki yang sudah memasuki usia remaja atau dewasa saat sunat.
"Tetapi ada beberapa penelitian bahwa kalau disunat pada usia dini, maka proses penyembuhannya akan lebih cepat dibandingkan usia yang lebih lanjut," tutur dr. Randy.
"Bahkan kalau bisa dibandingkan usia bayi, balita, atau anak, akan lebih cepat (penyembuhannya) dibanding usia remaja juga dewasa," tambahnya.
Bukan tanpa alasan, penyembuhan luka sunat pada bayi atau balita terbilang cukup cepat jika dibandingkan dengan remaja dan dewasa dikarenakan faktor kebiasaan dan kegiatan yang dilakukan sangat berbeda.
Pada bayi dan balita proses penyembuhanya sangat cepat karena mereka tidak memliki banyak pergerakan, dan masih belum memiliki banyak aktivitas jika dibandingkan dengan remaja dan dewasa.
"Ini berhubungan juga dengan faktor kegiatan dan aktivitas. Kalau usianya bayi atau yang masih dibawah satu tahun tentunya makan, mandi, buang air besar/kecil, semuanya masih dalam satu tempat. Tidak jalan-jalan, tidak pergi kemana-mana," jelas dr. Randy.
"Berbeda halnya kalua sudah lebih besar sedikit, karena sudah bisa lari sana, lari sini, main bola, main sepedah, main layangan," tandasnya.